= kapasitas dasar (smp/jam)

C 0 = kapasitas dasar (smp/jam)

c = waktu siklus, konstanta CV = koefisien variasi

d = total pergerakan untuk setiap tujuan perjalanan atau komoditas k yang tertarik ke zona tujuan d

i − δ 1 jd , δ jd = transformasi antara [T id ] and [Z ij ] δ 1

idr

= indikator, 1 (satu) jika rute r antara zona asal i ke zona tujuan d menggunakan ruas jalan l; 0 (nol) jika tidak

E = tingkat akurasi, tingkat pertumbuhan global

E i = tingkat pertumbuhan di zona i ε , µ

= parameter transformasi Box − Cox

= faktor proporsi (hasil pengamatan) dari zona asal i ke zona tujuan d, untuk setiap tujuan perjalanan atau komoditas k,

id

k = fungsi hambatan = f (C

id )

= faktor proporsi (berurut) dari zona asal i ke zona tujuan ke − j, untuk setiap tujuan perjalanan atau komoditas k

ij

f(C id )= fungsi hambatan

F CS = faktor koreksi kapasitas atau arus jenuh akibat ukuran kota (jumlah penduduk)

F G = faktor koreksi arus jenuh akibat kelandaian jalan

F LT = faktor koreksi kapasitas akibat adanya pergerakan belok kiri

= faktor koreksi kapasitas jika ada pembatas median pada lengan persimpangan

F MI = faktor koreksi kapasitas akibat adanya arus lalulintas pada jalan minor

F P = faktor koreksi arus jenuh akibat adanya kegiatan perparkiran dengan lengan persimpangan

F SF = faktor koreksi arus jenuh akibat adanya gangguan samping yang meliputi faktor tipe lingkungan jalan dan kendaraan tidak bermotor

F RSU = faktor koreksi kapasitas akibat adanya tipe lingkungan jalan, gangguan samping, dan kendaraan tidak bermotor

F RT = faktor koreksi kapasitas akibat adanya pergerakan belok kanan

F W = faktor koreksi kapasitas untuk lebar lengan persimpangan FC W = faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan FC SP = faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (tidak berlaku untuk

jalan satu arah) FC SF = faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping

FC 6, SF = faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping untuk jalan 6 lajur

FC CS = faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (jumlah penduduk) FFV SF = faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat kondisi gangguan

samping

FFV 6, SF

= faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat kondisi gangguan samping untuk jalan 6 lajur

FFV CS

= faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat ukuran kota (jumlah penduduk)

FV = kecepatan arus bebas untuk kendaraan ringan (km/jam) FV HV = kecepatan arus bebas untuk kendaraan berat (km/jam) FV 0 = kecepatan arus bebas dasar untuk kendaraan ringan (km/jam)

FV HV,0 = kecepatan arus bebas dasar untuk kendaraan berat (km/jam) FV W = faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat lebar jalan

g = waktu hijau efektif

G cu = biaya gabungan untuk pergerakan angkutan umum (dalam satuan rupiah)

560 Ofyar Z Tamin, Perencanaan dan pemodelan transportasi

G cp = biaya gabungan untuk pergerakan angkutan pribadi (dalam satuan rupiah)

H c (i)

= jumlah rumah tangga dengan kategori c yang berlokasi di zona i

= total jumlah tujuan perjalanan atau jenis komoditas

= total jumlah ruas jalan yang diamati arus lalulintasnya L A = tata guna lahan di zona A

= total jumlah zona asal atau zona tujuan

= total pergerakan untuk setiap tujuan perjalanan atau komoditas k yang dibangkitkan oleh zona asal i

P A = bangkitan pergerakan dari zona A

= proporsi pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d yang menggunakan ruas jalan l Q AB ( 1 ) = arus lalulintas dari zona A ke zona B yang menggunakan rute 1

id

= koefisien korelasi R 2 = koefisien determinasi

= arus jenuh (smp/jam) S 0 = arus jenuh dasar (smp/jam)

= total pergerakan untuk semua pasangan antar zona di dalam daerah kajian