116
Jika jari tertusuk, segera cuci dengan sabun dan air mengalir, tidak boleh dihisap dengan mulut •
seperti kebanyakan tindakan releks untuk menghisap darah atau ditekan-tekan. Jika terjadi percikan pada mukosa hidung, segera hembuskan udara sekuat tenaga.
• Jika terkena mulut, ludahkan segera dan kumur dengan air bersih.
• Jika terkena kulit, segera bilas dengan guyuran air yang mengalir.
• Jika terkena mata, segera lakukan irigasi dengan air bersih, larutan garam isiologis atau air
• steril.
b. Laporan pajanan
Setiap pajanan harus diperlakukan sebagai keadaan darurat oleh karena petugas yang terpajan segera melaporkan kepada atasan langsung dan bagian pengendalian infeksi Nosokomial atau
bagian keselamatan dan kesehatan kerja K3.
Laporan sangat diperlukan agar pemberian proilaksis pasca pajanan dapat dimulai secepat mungkin dalam waktu kurang dari 4 jam dan tidak lebih dari 72 jam. Semakin cepat pemberian
proilaksis pasca pajanan, semakin bermanfaat dan sebaliknya.
c. Konseling dan tes HIV
Bila terjadi kecelakaan kerja, pada petugas yang terpajan dilakukan penilaian apakah mempunyai potensi tertular atau tidak. Jika di tempat layanan tidak ada dokterpetugas yang dapat melakukan
penilaian tersebut maka petugas yang terpajan tadi dirujuk. Apabila pada hasil penilaian terdapat potensi tertular maka dilakukan konseling dan tes HIV baik pada petugas maupun pasien yang
menjadi sumber pajanan jika belum diketahui status HIV-nya.
d. Proilaksis Pasca Pajanan PPP
Petugas yang terpajan harus dinilai apakah perlu mendapat proilaksis pasca pajanan dengan ARV atau tidak sehingga setiap Fasyankes harus tahu di mana tempat rujukan ARV agar bila terjadi
kecelakaan kerja dapat segera dirujuk. Keputusan untuk memberikan proilaksis pasca pajanan didasarkan atas derajat pajanan, status HIV dari sumber pajanan dan ketersediaan ARV.
117
Tabel 29 : Penilaian Pajanan untuk Proilaksis Pasca Pajanan HIV
Jenis Pajanan Status infeksi sumber pajanan
HIV positif Tingkat 1
HIV positif Tingkat 2
Tidak diketahui status
HIV-nya Tidak diketahui
sumbernya HIV
negatif Perlukaan kulit
Kurang berat y.i. jarum
buntu, luka di permukaan
Dianjurkan Pengobatan
dasar 2 – obat PPP
Anjuran pengobatan
dengan 3 – obat PPP
Umumnya Tidak perlu PPP,
pertimbangkan 2-obat PPP bila
sumber berisiko Umumnya
Tidak perlu PPP. pertimbangkan
e 2-obat PPP bila terjadi di
daerah dengan risiko tinggi HIV
Tidak perlu
PPP
Lebih berat y.i. jarum
besar berlubang,
luka tusuk dalam, tampak
darah pada alat atau jarum
bekas dipakai pada arteri
atau vena Pengobatan
dengan 3 –obat PPP
Anjuran pengobatan
dengan 3 –obat PPP
Umumnya Tidak perlu PPP
pertimbangkan 2-obat PPP bila
sumber berisiko Umumnya
Tidak perlu PPP. Pertimbangkan
2-obat PPP bila terjadi di daerah
dengan risiko tinggi HIV
Tidak perlu
PPP
Pajanan pada lapisan mukosa atau pajanan pada luka di kulit Volume
sedikit beberapa
tetes Pertimbang
kan Pengobatan
dasar 2 – obat PPP
Anjuran pengobatan
dengan 3 –obat PPP
Umumnya Tidak perlu PPP
pertimbangkan 2-obat PPP bila
sumber berisiko Umumnya
Tidak perlu PPP Pertimbangkan
2-obat PPP bila terjadi di daerah
dengan risiko tinggi HIV
Tidak perlu
PPP
Volume banyak
tumpahan banyak darah
Dianjurkan Pengobatan
dasar 2 – obat PPP
Anjuran pengobatan
dengan 3 –obat PPP
Umumnya Tidak perlu PPP
pertimbangkan 2-obat PPP bila
sumber berisiko Umumnya
Tidak perlu PPP Pertimbangkan
2-obat PPP bila terjadi di daerah
dengan risiko tinggi HIV
Tidak perlu
PPP