INFEKSI HIV PADA TB ANAK 1. KECURIGAAN INFEKSI HIV PADA PASIEN TB

44 aspirasi cairan lambung, cairan pleura, induksi sputum, biopsi jarum halus pada kelenjar getah bening KGB yang membesar dan biopsi jaringan lainnya. Tanpa konirmasi bakteriologi, diagnosis TB anak terutama berdasarkan 4 hal yaitu: 1 kontak dengan pasien TB dewasa terutama yang BTA positif; 2 uji tuberkulin positif ≥ 5 mm pada anak terinfeksi HIV; 3 gambaran sugestif TB secara klinis misalnya gibbus dan 4 gambaran sugestif TB pada foto toraks. Diagnosis TB pada anak terinfeksi HIV lebih sulit dibandingkan yang tidak terinfeksi HIV karena: uji tuberkulin sering negatif. • gagal tumbuh merupakan gejala utama anak terinfeksi HIV dan anak sakit TB. • kelainan foto toraks pada anak terinfeksi HIV sering disebabkan gejala respiratori selain karena • sakit TB. PETUNJUK PRAKTIS Diagnosis TB pada anak terinfeksi HIV bersifat presumtif berdasarkan riwayat kontak dengan TB dewasa, uji tuberkulin ≥ 5 mm, klinis dan foto toraks sugestif TB. Riwayat kontak. Sumber penularan kontak yang paling sering ditemukan adalah ibu atau anggota keluarga lain yang turut mengasuh anak. Pertanyaan yang diajukan adalah “adakah anggota keluarga yang sakit TB? Bagaimana gejala klinisnya?” Kontak ini mungkin terjadi dalam 6 bulan sampai 2 tahun sebelumnya. Diagnosis TB pada sumber penularan sering baru ditemukan pada waktu anak didiagnosis. Uji tuberkulin. Tuberkulin merupakan protein kuman TB yang disebut puriied protein derivative PPD. Setelah terinfeksi kuman TB maka seseorang akan mengalami hipersensitivitas terhadap PPD ini. Dengan kata lain, uji tuberkulin positif pada seseorang yang pernah atau sedang terinfeksi kuman TB. Reaksi dibaca 48-72 jam setelah penyuntikan intrakutan berupa diameter transversal terlebar indurasi. PETUNJUK PRAKTIS Uji tuberkulin positif menunjukkan bahwa seseorang pernah terinfeksi kuman TB, tidak menentukan tidak sakitsakit TB aktif atau beratnya penyakit. Pada anak terinfeksi HIV, uji tuberkulin dikatakan positif bila diameter ≥ 5 mm. Bila hasilnya 5 mm, TB belum dapat langsung disingkirkan karena ada beberapa keadaan yang menyebabkan “negatif palsu”. PETUNJUK PRAKTIS Kondisi yang menyebabkan “negatif palsu” adalah infeksi HIV, malnutrisi berat, infeksi bakteri berat, infeksi virus, obat imunosupresif dan prosedur penyuntikan yang salah. 45 Gejala klinis TB pada anak terinfeksi HIV sama dengan yang tidak terinfeksi HIV tetapi pada anak yang terinfeksi HIV lebih sering mengalami TB diseminata. Tuberkulosis pada anak terinfeksi HIV sering sulit dibedakan dengan kondisi lain akibat infeksi HIV seperti Lymphocytic interstitial pneumonitis LIP, pneumonia bakteri, PCP, bronkiektasis dan Sarkoma Kaposi. Gejala klinis umum TB pada anak terinfeksi HIV antara lain batuk persisten lebih dari 3 minggu yang tidak membaik setelah pemberian antibiotik spektrum luas, malnutrisi berat atau gagal tumbuh, demam lebih dari 2 minggu, keringat malam yang menyebabkan anak sampai harus ganti pakaian, gejala umum non-spesiik lainnya dapat berupa fatigue kurang aktif, tidak bergairah. Indikator yang baik terdapatnya penyakit kronik dan TB anak adalah gagal tumbuh meskipun keadaan ini dapat pula disebabkan kurang nutrisi, diare kronik dan infeksi HIV. Bila anak mengalami gejala respiratori tetapi tidak tampak tanda-tanda penyakit akut dan pasien telah mendapat antibiotik spektrum luas maka dapat dicurigai TB. Beberapa kelainan jantung bawaan dan kardiomiopati mempunyai gejala klinis menyerupai TB paru. PETUNJUK PRAKTIS Periksalah kartu catatan kesehatan anak atau kartu menuju sehat KMS dan perhatikan graik pertumbuhan berat badan anak bila anak dicurigai TB. Gambaran radiologi sugestif TB pada anak terinfeksi HIV sama dengan yang tidak terinfeksi, antara lain berupa pembesaran KGB hilus, efusi pleura, milier, gambaran pneumonia, atelektasis, kavitas dan bronkiektasis. Pada anak terinfeksi HIV, gambaran radiologi LIP menyerupai TB milier. Di antara berbagai gambaran radiologi tersebut, pembesaran KGB hilus merupakan gambaran yang paling sering ditemukan PETUNJUK PRAKTIS Pengobatan TB pada anak terinfeksi HIV diberikan bila gejala klinis, pemeriksaan foto toraks dan uji tuberkulin mendukung TB. Bila bukti klinis dan pemeriksaan penunjang tersebut lemah dan anak tidak tampak sakit akut maka dilakukan observasi terlebih dulu. Namun bila anak sakit berat maka dapat dicurigai TB meskipun bukti tidak kuat sehingga pengobatan TB dapat diberikan. Dalam keadaan meragukan dan tidak emergensi, treatment trial tidak dibenarkan karena menimbulkan beberapa masalah: 1. Rifampisin selain membunuh kuman TB juga membunuh bakteri lain sehingga respons terhadap rifampisin bisa jadi merupakan respons terhadap bakteri lain. 2. Terjadi kecenderungan untuk cepat memberikan pengobatan tanpa didahului pendekatan diagnosis yang teliti. 3. Menyebabkan dokter hanya fokus pada TB saja tanpa mempertimbangkan infeksi bakteri lain. 4. Bila pengobatan TB diberikan maka harus dilanjutkan sampai selesai sesuai paduan lama pengobatan.