Monitoring laboratorium Monitoring Pasien dalam Terapi Antiretroviral a. Monitoring klinis

89 b. Viral load 1 log10 per mL. c. CD4 meningkat. d. Bukan TB relaps atau resisten OAT. e. Bukan karena ketidakpatuhan minum obat. f. Bukan akibat efek samping obat. g. Bukan karena infeksi lain atau keadaan lain karena HIV. Tabel 22. Penyakit infeksi dan non infeksi penyebab SPI pada ODHA Penyakit Infeksi Penyakit non Infeksi Mycobacteria Mycobacterium • tuberculosis Mycobacterium avium • complex Mycobacteria lainnya • Cytomegalovirus Herpes viruses Guillain- Barre’ syndrome Herpes zoster Herpes simpleks Sarkoma Kaposi’s Cryptococcus neoformans Pneumonia Pneumocystis jirovecii PCP Histoplasmosis capsulatum Toksoplasmosis Hepatitis B Hepatitis C Leukoensefalitis multifokal progresif Parvovirus B19 [110] Strongyloides stercoralis infection Infeksi parasit lainnya Molluscum contagiosum kutil genital Sinusitis Folikulitis Penyakit rematologi otoimun Artritis rematoid Systemic lupus erythematosus SLE Graves disease Penyakit tiroid otoimun Sarkoidosis reaksi granulomatus Tinta tato Limfoma terkait AIDS Guillain-Barre’ syndrome Pneumonitis limfoid intersisial Sumber : Murdoch D. Immune reconstitution inlammatory syndrome IRIS: review of common infectious manifestations and treatment options. AIDS Research and Therapy 2007, 4:9 doi:10.11861742-6405- 4-9 Gejala yang muncul dan terkait dengan TB antara lain demam, pembesaran limfonodi, iniltrat meluas, distres pernapasan, nyeri kepala berat dan paralisis. Bila terjadi IRIS maka pemberian obat-obatan OAINS Obat Anti Inlamasi Non Steroid seperti Ibuprofen akan sangat membantu bila kasusnya ringan. Pemberian kortikosteroid seperti Prednison dapat diberikan bila kasusnya berat. Dosis Prednison adalah 0,5mgkgBB yang diberikan selama 21 hari. Tidak disarankan untuk menghentikan ART tanpa berkonsultasi kepada dokter spesialis di unit layanan HIV yang ada di RS. 90 Tabel 23. Gejala dan Penanganan IRIS Gejala Penanganan Demam Pemberian Ibuprofen Batuk yang memburuk dan sesak napas Pemberian Prednison Nyeri kepala hebat, Paralisis Curiga terjadi meningitis, lakukan pungsi lumbal Pembesaran kelenjar limfe Teruskan pemberian OAT dan ART Distensi Abdominal Pemberian Prednison, bila sangat parah maka dipertimbangkan penghentian ART

2. Pemantauan Pemulihan jumlah sel CD4

Dengan dimulainya ART, sebagian besar pasien akan menunjukkan peningkatan jumlah sel CD4 dan akan berlanjut bertahun-tahun dengan terapi yang efektif. Kadang keadaan tersebut tidak terjadi terutama pada pasien dengan jumlah sel CD4 yang sangat rendah pada saat mulai terapi. Meskipun demikian, pasien dengan jumlah sel CD4 yang sangat rendah tetap dapat mencapai pemulihan imun yang bagus tetapi kadang memerlukan waktu yang lebih lama. Pada pasien yang tidak pernah mencapai jumlah sel CD4 100 selmm3 dan atau pasien yang pernah mencapai jumlah sel CD4 yang tinggi tetapi kemudian turun secara progresif turun lebih dari ½ nilai tertinggi atau kembali ke jumlah awal sel CD4 tanpa ada penyakitkondisi medis lain maka perlu dicurigai terdapatnya keadaan gagal imunologis. Data jumlah CD4 saat mulai ART dan perkembangan CD4 yang dievaluasi tiap 6 bulan sangat diperlukan untuk menentukan terdapatnya kegagalan imunologis. Pada sebagian kecil pasien dengan stadium lanjut dan jumlah CD4 yang rendah pada saat mulai ART, jumlah CD4 tidak meningkat atau sedikit turun meski terjadi perbaikan klinis.