Tatalaksana Umum Anak terinfeksi HIV
A. FAKTOR RISIKO HIV PADA PASIEN TB
Sebagian besar orang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis tidak menjadi sakit TB karena mereka mempunyai sistem imunitas yang baik. Infeksi tersebut dikenal sebagai infeksi TB laten.Hanya sekitar 10 orang yang non HIV akan berkembang menjadi TB aktif selama hidupnya. Namun pada orang-orang dengan sistem imunitasnya menurun, misalnya pada ODHA maka infeksi TB laten tersebut dengan mudah berkembang menjadi TB aktif sekitar 60. Dengan demikian epidemi HIV akan meningkatkan jumlah kasus TB di masyarakat. Pasien TB dengan HIV atau ODHA dengan TB disebut sebagai pasien ko-infeksi TB-HIV. Tuberkulosis merupakan infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada ODHA sekitar 50 dibandingkan dengan penyakit oportunistik lain, misalnya kandidiasis, PCP, Toksoplasmosis, Kriptosporidiosis. Seseorang dengan kedua penyakit ini memiliki masalah kesehatan yang serius dan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penatalaksanaan yang tepat dan cepat sangat diperlukan. Dari data-data yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa epidemi HIV sangat berpengaruh pada peningkatan kasus TB sehingga pengendalian TB tidak akan berhasil dengan baik tanpa keberhasilan pengendalian HIV. Petugas TB perlu mengetahui faktor risiko HIV agar dapat menunjang upaya pencegahan dan perawatan HIV. Faktor risiko HIV adalah: Berganti-ganti atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual. • Pengguna Napza suntik. • Memiliki tindih berlebihan dan tato permanen. • Memiliki riwayat Infeksi Menular Seksual IMS. • Memiliki jenis pekerjaan berisiko tinggi, misalnya orang yang karena • pekerjaannya berpindah-pindah tempat supir, pelaut, migran, tuna wisma, 63 pekerja bar salon, pekerja seks. Memiliki riwayat transfusi darah dan produk darah, transplantasi organ tubuh. •B. PENGENALAN TANDA KLINIS INFEKSI HIV PADA PASIEN TB
Tabel berikut menunjukkan gambaran klinis kemungkinan terdapatnya infeksi HIV pada pasien TB. Tabel 10. Gambaran klinis dugaan terdapatnya ko-infeksi HIV pada pasien TB Riwayat kesehatan Infeksi menular seksual Herpes zoster penyakit ruam saraf yang seringkali meninggalkan bekas luka Saat ini menderita pneumonia atau pneumonia kambuh kembali Infeksi akibat bakteri sinusitis, bakteremia, piomiositis Saat ini menjalani perawatan TB Gejala Penurunan berat badan 10 kg atau 20 dari BB sebelumnya Diare 1 bulan Sakit tenggorokan ketika menelan diduga Kandidiasis esofagus Sensasi terbakar pada kaki sensori neuropati perifer Tanda Bekas luka herpes zoster Pruritus gatal ruam popular pada kulit Sarkoma Kaposi Generalisasi limpadenopati simetris Oral kandidiasis Angular cheilitis Oral hairy leukoplakia Necrotizing gingivitis Giant aphthous ulceration Bisulborok pada alat kelamin yang sakit terus menerus PETUNJUK PRAKTIS Pada pasien yang dicurigai lihat kelainan pada mulut. Luka yang banyak di mulut meningkatkan dugaan terdapatnya infeksi HIV.Parts
» Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013
» TUJUAN SASARAN Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013
» RUANG LINGKUP Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013
» Riwayat Alamiah TB Patogenesis TB
» Acquired Immune Deiciency Syndrome
» Epidemiologi HIVAIDS HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
» Stadium Klinis Sistem klasiikasi stadium klinis WHO untuk infeksi HIV dan penyakit terkait HIV
» Trombosit 50.000 HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
» Imunopatogenesis Infeksi HIV Bagaimana HIV menyerang sel
» Tuberkulosis pada perjalanan infeksi HIV
» Konsekuensi ko-infeksi HIV dan M.tuberculosis
» Pola ko-infeksi TB-HIV Pengertian
» Perbedaan TB Paru pada stadium awal dan lanjutan infeksi HIV
» Menurunkan beban HIV pada pasien TB Kegiatan membentuk mekanisme kolaborasi TB-HIV
» Kegiatan menurunkan beban TB pada ODHA
» Kegiatan menurunkan beban HIV-AIDS pada pasien TB
» PENDEKATAN DIAGNOSIS MANIFESTASI KLINIS
» Diagnosis banding berdasarkan foto toraks
» Tuberkulosis Kelenjar limfe Diagnosis TB Ekstraparu pada ODHA
» Tuberkulosis Perikard, Tuberkulosis Pleura, Tuberkulosis Abdomen
» Tuberkulosis Tulang Diagnosis TB Ekstraparu pada ODHA
» Pneumonia Pneumocystis jirovecii PCP
» Mycobacterium Avium Complex MAC
» Infeksi parasit DIAGNOSIS BANDING
» DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV B. MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» PENGOBATAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV 1. PADUAN OBAT DAN LAMA PENGOBATAN
» INFEKSI HIV PADA TB ANAK 1. KECURIGAAN INFEKSI HIV PADA PASIEN TB
» DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis Paru dan TB intratorakal lain
» Limfadenitis TB MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis susunan saraf pusat
» Tuberkulosis Abdomen MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis Kulit MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis tulang MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Paduan obat dan lama pengobatan
» Dosis PETUNJUK PRAKTIS PENGOBATAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Pemberian OAT pada anak terinfeksi HIV
» Pemantauan dan Evaluasi Pemberian OAT pada anak terinfeksi HIV
» Efek samping OAT dan penanganannya
» Immune reconstitution inlammatory syndrome IRIS
» Pelacakan Kontak PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Pengendalian Infeksi PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Pemberian INH Proilaksis PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Diagnosis infeksi HIV pada anak
» Jenis Uji HIV Uji antibodi HIV ELISA atau rapid TestUji cepat
» Tatalaksana Umum Anak terinfeksi HIV
» Kriteria Klinis Pemberian ART
» FAKTOR RISIKO HIV PADA PASIEN TB
» PENGENALAN TANDA KLINIS INFEKSI HIV PADA PASIEN TB
» Saling membangun kepercayaan dan menjaga konidensialitas.
» Mempertahankan hubungan relasi yang efektif.
» Penilaian risiko KONSELING DAN TES HIV KTS dan KTIPK
» Konidensialitas KONSELING DAN TES HIV KTS dan KTIPK
» Tes antibodi HIV Tes Dan Diagnosis HIV
» Pemeriksaan Laboratoris Untuk Tes HIV
» Konseling Pasca Tes KONSELING DAN TES HIV KTS dan KTIPK
» Memulai pengobatan ARV pada pasien sedang dalam pengobatan TB
» PENGOBATAN PENCEGAHAN KOTRIMOKSASOL PPK
» Mengenal dan Menangani Efek Samping OAT
» Efek samping OAT Efek samping ringan
» Desensitisasi pengobatan TB-HIV EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT OAT DAN ARV
» Monitoring laboratorium Monitoring Pasien dalam Terapi Antiretroviral a. Monitoring klinis
» Monitoring lain Monitoring Pasien dalam Terapi Antiretroviral a. Monitoring klinis
» Pemantauan Pemulihan jumlah sel CD4
» Diagnosis ko-infeksi TB MDR dan HIV
» Pengobatan ko-infeksi TB MDR dan HIV yang belum mendapatkan ART
» Pengobatan ko-infeksi TB MDR dan HIV yang sudah mendapatkan ART
» Contoh pemberian OAT TB MDR dan ART Kasus Mr. X:
» Manajemen Efek Samping Pengobatan OAT MDR dan ART
» PENULARAN HIV DI FASYANKES PENULARAN TB DI FASYANKES
» Prinsip utama Prosedur Kewaspadaan Standar di Fasyankes Prinsip PPI TB di Fasyankes
» Dukungan Manajerial Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Pengendalian administratif Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Pengendalian Lingkungan Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Penggunaan Perlindungan Diri Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Segera setelah terjadi pajanan
» Laporan pajanan Konseling dan tes HIV
» Proilaksis Pasca Pajanan PPP
» HIV Formulir Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes
» TB Formulir Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes
» TB-HIV Formulir Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes
Show more