Efek samping OAT dan penanganannya

53 f. Bukan akibat efek samping obat. g. Bukan karena infeksi lain atau keadaan lain karena HIV. Immune reconstitution inlammatory syndrome umumnya terjadi pada pemberian OAT bersama-sama ARV selama 2 bulan pertama.

D. PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV

1. Pelacakan Kontak

Upaya paling efektif untuk mencegah infeksi TB berulang pada anak adalah “menutup lubang kran tap” dengan cara pengendalian secara epidemiologis, yaitu diagnosis dan pengobatan segera terhadap kasus TB yang infeksius. Pada anak penggunaan sistem skoring dapat mengurangi keterlambatan diagnosis. Meskipun gejala TB pada anak sangat tidak spesiik namun gejala-gejala sugestif TB tersebut merupakan alat identiikasi yang cukup akurat pada “kelompok berisiko” misalnya anak yang terinfeksi HIV. Pelacakan kontak TB pada anak terinfeksi HIV sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya transmisi serta membuka kesempatan untuk pemberian INH proilaksis. Apabila kita menemukan seorang anak dengan TB maka harus dicari sumber penularan yang menyebabkan anak tertular TB. Sumber penularan adalah orang dewasa yang menderita TB aktif dan kontak erat dengan anak tersebut. Pelacakan sumber infeksi dilakukan dengan cara pemeriksaan BTA sputum dan foto toraks pelacakan sentripetal. Bila telah ditemukan sumbernya maka perlu pula dilakukan pelacakan sentrifugal yaitu mencari anak lain di sekitar sumber penularan tersebut yang kemungkinan juga tertular, yaitu dengan pemeriksaan uji tuberkulin. Demikian pula jika ditemukan pasien TB dewasa aktif maka anak disekitarnya atau yang kontak erat harus dilakukan pemeriksaan ada tidaknya infeksi maupun penyakit TB.

2. Pengendalian Infeksi

Pengendalian infeksi TB terutama adalah diagnosis kasus TB dan pengobatan yang adekuat, serta mengikuti perkembangan pasien dengan baik tidak terjadi drop-out di tingkat pelayanan kesehatan manapun. Selain upaya di atas, diperlukan pula perbaikan lingkungan rumah seperti ventilasi pintu dan jendela yang baik dan masuknya sinar matahari ke dalam rumah secara efektif. Pengendalian transmisi TB di klinik HIV juga perlu diperhatikan karena anak terinfeksi HIV merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap infeksi apapun terutama TB dan apabila mereka sakit TB maka dapat menjadi sumber penularan selanjutnya.

3. Pemberian INH Proilaksis

Pemberian INH proilaksis dapat mencegah terjadinya sakit TB pada anak terinfeksi HIV. Diagnosis infeksi TB laten pada anak terinfeksi HIV sangat penting karena kelompok ini berisiko besar mengalami reaktivasi. Meskipun faktor kepatuhan tetap menjadi perhatian besar namun pemberian INH proilaksis pada anak terinfeksi HIV tetap memberikan keuntungan. Isoniazid tidak menimbulkan drug-drug interactions bila diberikan bersama ART dan tidak pula memerlukan penyesuaian dosis pada pemberian kedua obat tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian INH proilaksis pada anak terinfeksi HIV dapat menurunkan angka kematian sampai setengahnya. 54 Kebijakan pemberian INH proilaksis adalah sebagai berikut: a. Anak dengan Infeksi laten TB Umur HIV Kontak erat dengan pasien TB paru dewasa Tata laksana Balita +- Ya INH proilaksis Balita +- Tidak Observasi 5 th - Ya observasi 5 th + Ya INH proilaksis 5 th - Tidak observasi 5 th + Tidak Observasi b. Anak bukan TB Umur HIV Kontak erat dengan pasien TB paru dewasa Tata laksana Balita +- Ya INH proilaksis Balita +- Tidak Pikirkan diagnosis lain, bila perlu dirujuk 5 th - Ya Observasi 5 th + Ya INH proilaksis 5 th - Tidak Pikirkan diagnosis lain, bila perlu dirujuk 5 th + Tidak Pikirkan diagnosis lain, bila perlu dirujuk Dosis INH proilaksis adalah 10 mgkgBBhari selama 6 bulan.