TUJUAN SASARAN Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013

4 BAB II PELAKSANAAN PENGENDALIAN KO-INFEKSI TB-HIV

A. TUBERKULOSIS

1. Pengertian

Tuberkulosis TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

2. Epidemiologi TB

Pada tahun 1990-an, situasi TB di dunia semakin memburuk, jumlah kasus TB meningkat dan banyak yang tidak berhasil disembuhkan terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB besar high burden countries. Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia global emergency. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah: Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat seperti pada negara-negara • yang sedang berkembang. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh: • Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan. 9 Tidak memadainya organisasi pelayanan TB kurang terakses oleh 9 masyarakat, penemuan kasus diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar dan sebagainya. Tidak memadainya tatalaksana kasus diagnosis dan paduan obat yang 9 tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis. Salah persepsi terhadap manfaat dan efektiitas 9 Bacillus Calmettee Guerin BCG . 5 Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi 9 atau pergolakan masyarakat. Perubahan demograik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur • kependudukan. Dampak pandemi HIV. •

3. Riwayat Alamiah TB

Pasien TB dapat mengeluarkan kuman TB dalam bentuk droplet yang infeksius ke udara pada waktu pasien TB tersebut batuk sekitar 3.000 droplet dan bersin sekitar 1 juta droplet. Droplet tersebut dengan cepat menjadi kering dan menjadi partikel yang sangat halus di udara. Ukuran diameter droplet yang infeksius tersebut hanya sekitar 1 – 5 mikron. Pada umumnya droplet yang infeksius ini dapat bertahan dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Pada keadaan gelap dan lembab kuman TB dalam droplet tersebut dapat hidup lebih lama sedangkan jika kena sinar matahari langsung sinar ultra-violet maka kuman TB tersebut akan cepat mati. Pasien TB yang tidak diobati maka setelah 5 tahun akan: 50 meninggal. • 30 akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi. • 20 menjadi kasus kronik yang tetap menular. • Tuberculosis, A Manual for medical students by Nadia ait-Khaled and Donaldo. Enarson, WHO, 2003.

4. Patogenesis TB

Seseorang akan terinfeksi kuman TB kalau dia menghirup droplet yang mengandung kuman TB yang masih hidup dan kuman tersebut mencapai alveoli paru catatan: Seseorang yang terinfeksi biasanya asymptomatictanpa gejala. Sekali kuman tersebut mencapai paru maka kuman ini akan ditangkap oleh makrofag dan selanjutnya dapat tersebar ke seluruh tubuh. Orang yang terinfeksi kuman TB dapat menjadi sakit TB bila kondisi daya tahan tubuhnya menurun. Sebagian dari kuman TB akan tetap tinggal dormant dan tetap hidup sampai bertahun-tahun dalam tubuh manusia. Hal ini dikenal sebagai infeksi TB laten. Seseorang dengan infeksi TB laten tidak mempunyai gejala TB aktif dan tidak menular. Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Penularan TB Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemungkinan seorang yang terpajan dengan kuman TB menjadi terinfeksi, yaitu: Konsentrasi • droplet-infeksius di udara. Ini dipengaruhi oleh jumlah droplet-infeksius yang dikeluarkan oleh pasien TB maupun keadaan ventilasi di area pajanan dan Lamanya • pajanan tersebut terjadi.