Pemberian INH Proilaksis PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV

55

4. Vaksinasi Bacillus Calmette et Guerin BCG

Vaksin BCG merupakan vaksin yang berisi M.bovis hidup yang dilemahkan. Efek proteksi sangat bervariasi mulai dari 0-80 bahkan di wilayah endemis TB diragukan efek proteksinya. Namun demikian, vaksin BCG memberikan proteksi yang cukup baik terhadap terjadinya TB berat TB milier dan meningitis TB. Sebaliknya pada anak terinfeksi HIV maka vaksin BCG tidak banyak memberikan efek menguntungkan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan BCG-itis diseminata, yaitu penyakit TB aktif akibat pemberian BCG pada pasien imunokompromais. World Health Organization menetapkan bahwa vaksinasi BCG merupakan kontraindikasi pada anak terinfeksi HIV yang bergejala. Hal ini sering menjadi dilema bila bayi mendapat BCG segera setelah lahir pada saat status HIV-nya belum diketahui. Bila status HIV ibu telah diketahui dan Preventing Mother to Child Transmission of HIV PMTCT telah dilakukan maka vaksinasi BCG tidak segera diberikan pada bayinya. Bayi baru lahir dengan ibu HIV positif dengan perlakuan pencegahan PMTCT, maka BCG tidak diberikan pada saat jadwalnya. Pemberian BCG menunggu status bayi ditetapkan melalui pemeriksaan PCR 6 bulan atau serologis pada umur sesudahnya. Sebaiknya didahului uji Tuberkulin.

E. INFEKSI HIV PADA TB ANAK

1. Kecurigaan Infeksi HIV pada pasien TB

Penyakit TB merupakan salah satu penyakit indikator untuk dilakukan Uji HIV. Infeksi HIV pada anak dapat bermanifestasi dalam spektrum klinis yang bervariasi. Gejala klinis infeksi HIV juga seringkali tidak spesiik. Sebagai contoh gejala penurunan berat badan, demam dan batuk sering dijumpai pada TB anak dengan atau tanpa HIV. PETUNJUK PRAKTIS Kondisi orangtua memberikan petunjuk penting tentang kemungkinan infeksi HIV pada anak mereka. Tanyakan kepada orangtua tentang status kesehatan mereka. Kadang orangtua menyembunyikan status HIV mereka. Di dalam panduan pelayanan untuk pelayanan anak di negara dengan sumber daya terbatas, tenaga kesehatan dapat secara aktif meminta dilakukan uji HIV bila pada kasus yang dihadapi ditemui hal-hal berikut:

a. Gejala-gejala yang menunjukkan HIV masih mungkin Infeksi berulang:

• tiga atau lebih episode infeksi bakteri yang sangat berat seperti pneumonia, meningitis, sepsis dan sellulitis pada 12 bulan terakhir. Bercak putih di mulut thrush: • Eritema dengan bercak berwarna putih pseudomembran di langit-langit mulut, gusi dan mukosa pipi. Setelah masa neonatal ditemukannya bercak putih di mulut – tanpa pengobatan antibiotik atau berlangsung lebih dari 30 hari walaupun telah diobati atau kambuh atau meluas melebihi bagian lidah kemungkinan besar merupakan imunodeisiensi. Juga khas apabila meluas sampai di kerongkongan yang menunjukkan Kandidiasis esofagus. 56 Parotitis kronik: • terdapatnya pembengkakan parotis unilateral atau bilateral tepat di depan telinga selama ≥ 14 hari dengan atau tanpa diikuti rasa nyeri atau demam. • Limfadenopati generalisata: terdapat pembesaran KGB pada dua atau lebih daerah ekstra inguinal tanpa penyebab jelas yang mendasarinya. • Hepatomegali tanpa penyebab yang jelas: tidak terdapat infeksi virus lain seperti Sitomegalovirus CMV. Demam yang menetap danatau berulang: • demam 38°C berlangsung ≥ 7 hari atau terjadi lebih dari sekali dalam waktu 7 hari. • Disfungsi Neurologis: kerusakan neurologis yang progresif, mikrosefali, keterlambatan dalam perkembangan, hipertonia atau bingung mental confusion. Herpes zoster shingles: • ruam kemerahan yang nyeri dengan bisul kecil terbatas pada satu dermatom di satu sisi. • Dermatitis HIV: Ruam yang eritematosa dan papular. Ruam kulit yang khas meliputi infeksi jamur yang ekstensif pada kulit, kuku dan kulit kepala serta Molluscum contagiosum MC yang ekstensif. Penyakit paru supuratif yang kronik Chronic suppurative lung disease. • b. Gejala yang umum ditemukan pada anak dengan infeksi HIV, tetapi juga lazim ditemukan pada anak sakit yang bukan infeksi HIV Otitis media kronik: • cairan keluar dari telinga selama ≥ 14 hari. • Diare Persisten: diare yang berlangsung ≥ 14 hari. Gizi kurang atau gizi buruk: • berkurangnya berat badan atau memburuknya pertambahan berat badan secara perlahan tetapi pasti dibandingkan dengan pertumbuhan yang seharusnya, sebagaimana yang tercantum dalam Kartu Menuju Sehat KMS.

c. Gejala atau kondisi yang sangat spesiik untuk anak dengan infeksi HIV

Bila didapatkan: PCP, Kandidiasis esofagus, LIP atau Sarkoma Kaposi. Skema permintaan Uji ini dinamakan Provider Initiated Testing and Counseling PITC atau Konseling dan tes HIV atas inisiatif petugas kesehatanKTIPK tanpa melihat faktor risiko perilaku.

2. Diagnosis infeksi HIV pada anak

Diagnosis infeksi HIV pada bayi yang terpajan pada masa perinatal dan pada anak kecil sangat sulit karena antibodi maternal terhadap HIV yang didapat secara pasif mungkin masih ada di dalam darah anak sampai anak berumur 18 bulan. Tantangan diagnostik meningkat bila anak sedang menyusu atau pernah menyusu. Meskipun infeksi HIV tidak dapat disingkirkan sampai umur 18 bulan pada beberapa anak, sebagian besar anak tidak lagi memiliki antibodi terhadap HIV pada umur 9 – 18 bulan. 57 PETUNJUK PRAKTIS Pada anak umur kurang dari 18 bulan, diagnosis infeksi HIV bergantung pada gambaran klinis dan hasil uji HIV yang positif pada ibu. Semua uji diagnostik HIV harus: rahasia. • diikuti dengan • konseling. dilakukan hanya dengan • informed consent. Pada anak, hal ini berarti persetujuan orang tua atau pengasuh anak. Pada anak yang lebih tua biasanya tidak diperlukan persetujuan orang tua untuk ujipengobatan akan tetapi untuk remaja lebih baik jika mendapat dukungan orangtua dan mungkin persetujuan diperlukan secara hukum. PETUNJUK PRAKTIS Ibu pasien diminta untuk mengajak ayah pasien dalam proses konseling. Biasanya lebih mudah memberitahukan tentang kemungkinan ibu HIV positif sebelum tes daripada memberitahukan setelah tes bahwa ibu HIV positif.