Pengendalian Lingkungan Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
E. KECELAKAAN KERJA DAN TATALAKSANA PAJANAN DI TEMPAT KERJA
1. Kecelakaan kerja
Keselamatan petugas adalah hal yang sangat penting dan kecelakaan kerja harus dicegah. Apabila terjadi kecelakaan harus dilaporkan kepada atasan dan didokumentasikan sehingga dapat dilakukan tindakan selanjutnya. Kecelakaan kerja dapat terjadi ketika ada pajanan dari darah atau cairan tubuh pasien kepada petugas melalui: a. Parenteral berupa tusukan, luka dll. b. Percikan pada mukosa mata, hidung atau mulut. c. Percikan pada kulit yang tidak utuh pecah-pecah, lecet.2. Tatalaksana pajanan di tempat kerja
Jika terjadi pajanan maka perlu dilakukan langkah berikut:a. Segera setelah terjadi pajanan
Jika terjadi luka tusukan jarum suntik atau luka iris, segera cuci dengan sabun dan air • mengalir. 116 Jika jari tertusuk, segera cuci dengan sabun dan air mengalir, tidak boleh dihisap dengan mulut • seperti kebanyakan tindakan releks untuk menghisap darah atau ditekan-tekan. Jika terjadi percikan pada mukosa hidung, segera hembuskan udara sekuat tenaga. • Jika terkena mulut, ludahkan segera dan kumur dengan air bersih. • Jika terkena kulit, segera bilas dengan guyuran air yang mengalir. • Jika terkena mata, segera lakukan irigasi dengan air bersih, larutan garam isiologis atau air • steril.b. Laporan pajanan
Setiap pajanan harus diperlakukan sebagai keadaan darurat oleh karena petugas yang terpajan segera melaporkan kepada atasan langsung dan bagian pengendalian infeksi Nosokomial atau bagian keselamatan dan kesehatan kerja K3. Laporan sangat diperlukan agar pemberian proilaksis pasca pajanan dapat dimulai secepat mungkin dalam waktu kurang dari 4 jam dan tidak lebih dari 72 jam. Semakin cepat pemberian proilaksis pasca pajanan, semakin bermanfaat dan sebaliknya.c. Konseling dan tes HIV
Bila terjadi kecelakaan kerja, pada petugas yang terpajan dilakukan penilaian apakah mempunyai potensi tertular atau tidak. Jika di tempat layanan tidak ada dokterpetugas yang dapat melakukan penilaian tersebut maka petugas yang terpajan tadi dirujuk. Apabila pada hasil penilaian terdapat potensi tertular maka dilakukan konseling dan tes HIV baik pada petugas maupun pasien yang menjadi sumber pajanan jika belum diketahui status HIV-nya.d. Proilaksis Pasca Pajanan PPP
Petugas yang terpajan harus dinilai apakah perlu mendapat proilaksis pasca pajanan dengan ARV atau tidak sehingga setiap Fasyankes harus tahu di mana tempat rujukan ARV agar bila terjadi kecelakaan kerja dapat segera dirujuk. Keputusan untuk memberikan proilaksis pasca pajanan didasarkan atas derajat pajanan, status HIV dari sumber pajanan dan ketersediaan ARV.Parts
» Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013
» TUJUAN SASARAN Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013
» RUANG LINGKUP Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013
» Riwayat Alamiah TB Patogenesis TB
» Acquired Immune Deiciency Syndrome
» Epidemiologi HIVAIDS HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
» Stadium Klinis Sistem klasiikasi stadium klinis WHO untuk infeksi HIV dan penyakit terkait HIV
» Trombosit 50.000 HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
» Imunopatogenesis Infeksi HIV Bagaimana HIV menyerang sel
» Tuberkulosis pada perjalanan infeksi HIV
» Konsekuensi ko-infeksi HIV dan M.tuberculosis
» Pola ko-infeksi TB-HIV Pengertian
» Perbedaan TB Paru pada stadium awal dan lanjutan infeksi HIV
» Menurunkan beban HIV pada pasien TB Kegiatan membentuk mekanisme kolaborasi TB-HIV
» Kegiatan menurunkan beban TB pada ODHA
» Kegiatan menurunkan beban HIV-AIDS pada pasien TB
» PENDEKATAN DIAGNOSIS MANIFESTASI KLINIS
» Diagnosis banding berdasarkan foto toraks
» Tuberkulosis Kelenjar limfe Diagnosis TB Ekstraparu pada ODHA
» Tuberkulosis Perikard, Tuberkulosis Pleura, Tuberkulosis Abdomen
» Tuberkulosis Tulang Diagnosis TB Ekstraparu pada ODHA
» Pneumonia Pneumocystis jirovecii PCP
» Mycobacterium Avium Complex MAC
» Infeksi parasit DIAGNOSIS BANDING
» DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV B. MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» PENGOBATAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV 1. PADUAN OBAT DAN LAMA PENGOBATAN
» INFEKSI HIV PADA TB ANAK 1. KECURIGAAN INFEKSI HIV PADA PASIEN TB
» DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis Paru dan TB intratorakal lain
» Limfadenitis TB MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis susunan saraf pusat
» Tuberkulosis Abdomen MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis Kulit MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Tuberkulosis tulang MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Paduan obat dan lama pengobatan
» Dosis PETUNJUK PRAKTIS PENGOBATAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Pemberian OAT pada anak terinfeksi HIV
» Pemantauan dan Evaluasi Pemberian OAT pada anak terinfeksi HIV
» Efek samping OAT dan penanganannya
» Immune reconstitution inlammatory syndrome IRIS
» Pelacakan Kontak PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Pengendalian Infeksi PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Pemberian INH Proilaksis PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
» Diagnosis infeksi HIV pada anak
» Jenis Uji HIV Uji antibodi HIV ELISA atau rapid TestUji cepat
» Tatalaksana Umum Anak terinfeksi HIV
» Kriteria Klinis Pemberian ART
» FAKTOR RISIKO HIV PADA PASIEN TB
» PENGENALAN TANDA KLINIS INFEKSI HIV PADA PASIEN TB
» Saling membangun kepercayaan dan menjaga konidensialitas.
» Mempertahankan hubungan relasi yang efektif.
» Penilaian risiko KONSELING DAN TES HIV KTS dan KTIPK
» Konidensialitas KONSELING DAN TES HIV KTS dan KTIPK
» Tes antibodi HIV Tes Dan Diagnosis HIV
» Pemeriksaan Laboratoris Untuk Tes HIV
» Konseling Pasca Tes KONSELING DAN TES HIV KTS dan KTIPK
» Memulai pengobatan ARV pada pasien sedang dalam pengobatan TB
» PENGOBATAN PENCEGAHAN KOTRIMOKSASOL PPK
» Mengenal dan Menangani Efek Samping OAT
» Efek samping OAT Efek samping ringan
» Desensitisasi pengobatan TB-HIV EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT OAT DAN ARV
» Monitoring laboratorium Monitoring Pasien dalam Terapi Antiretroviral a. Monitoring klinis
» Monitoring lain Monitoring Pasien dalam Terapi Antiretroviral a. Monitoring klinis
» Pemantauan Pemulihan jumlah sel CD4
» Diagnosis ko-infeksi TB MDR dan HIV
» Pengobatan ko-infeksi TB MDR dan HIV yang belum mendapatkan ART
» Pengobatan ko-infeksi TB MDR dan HIV yang sudah mendapatkan ART
» Contoh pemberian OAT TB MDR dan ART Kasus Mr. X:
» Manajemen Efek Samping Pengobatan OAT MDR dan ART
» PENULARAN HIV DI FASYANKES PENULARAN TB DI FASYANKES
» Prinsip utama Prosedur Kewaspadaan Standar di Fasyankes Prinsip PPI TB di Fasyankes
» Dukungan Manajerial Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Pengendalian administratif Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Pengendalian Lingkungan Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Penggunaan Perlindungan Diri Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB
» Segera setelah terjadi pajanan
» Laporan pajanan Konseling dan tes HIV
» Proilaksis Pasca Pajanan PPP
» HIV Formulir Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes
» TB Formulir Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes
» TB-HIV Formulir Pencatatan dan Pelaporan di Fasyankes
Show more