Infeksi parasit DIAGNOSIS BANDING

43 3. JENIS UJI HIV 4. STATUS HIV PADA ANAK 5. TATALAKSANA UMUM ANAK TERINFEKSI HIV F. PEMBERIAN ART Tuberkulosis merupakan IO yang juga paling sering ditemukan pada anak terinfeksi HIV dan menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan angka kematian pada kelompok tersebut. Besarnya angka kejadian TB pada anak terinfeksi HIV sampai saat ini sulit diperoleh secara akurat. Meningkatnya jumlah kasus TB pada anak terinfeksi HIV disebabkan tingginya transmisi Mycobacterium tuberculosis dan kerentanan anak CD4 kurang dari 15, umur di bawah 5 tahun. Meningkatnya kasus HIV pada orang dewasa telah berdampak terhadap peningkatan jumlah anak yang terinfeksi HIV pada umur yang rentan sehingga anak-anak tersebut sangat mudah terkena TB terutama TB berat milier dan meningitis. Dengan demikian diperlukan suatu strategi dalam pencegahan dan pengobatan TB terutama pada wilayah dengan jumlah kasus TB yang tinggi. PETUNJUK PRAKTIS Infeksi oportunistik yang paling sering ditemukan pada anak terinfeksi HIV adalah TB. Sumber penularan TB pada anak adalah orang dewasa terutama anggota keluarga dengan sputum BTA positif. Jumlah kasus TB anak diperkirakan 10-20 dari seluruh kasus TB. Jumlah kasus TB anak dipengaruhi jumlah sumber penularan, kedekatan anak dengan sumber penularan dan umur anak ketika tertular TB. Hasil pemeriksaan BTA pada anak jarang positif sehingga secara umum anak bukan merupakan sumber penularan. Meningkatnya jumlah kasus TB anak merupakan gambaran kegagalan program pengendalian TB dewasa. Prioritas utama pengendalian TB adalah memberikan pengobatan yang adekuat pada kasus yang infeksius dewasa dan TB anak karena dapat mengurangi angka reaktivasi dan reinfeksi di kemudian hari. PETUNJUK PRAKTIS Program Pengendalian TB yang baik merupakan cara paling efektif untuk mencegah TB anak

A. DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV

Diagnosis TB anak sampai saat ini masih banyak menghadapi tantangan akibat sulitnya mendapatkan spesimen pemeriksaan bakteriologi serta rendahnya konirmasi bakteriologi yang didapat. Pemeriksaan BTA aspirat lambung pada TB anak menunjukkan hasil positif pada 10-15 pasien saja. Namun demikian pemeriksaan bakteriologi BTA dan biakan M.tuberculosis tetap harus dilakukan pada setiap pasien. Konirmasi bakteriologi dapat dilakukan dengan pengambilan spesimen dari beberapa tempat yang memungkinkan sesuai dengan manifestasi klinis penyakit TB-nya, antara lain sputum, 44 aspirasi cairan lambung, cairan pleura, induksi sputum, biopsi jarum halus pada kelenjar getah bening KGB yang membesar dan biopsi jaringan lainnya. Tanpa konirmasi bakteriologi, diagnosis TB anak terutama berdasarkan 4 hal yaitu: 1 kontak dengan pasien TB dewasa terutama yang BTA positif; 2 uji tuberkulin positif ≥ 5 mm pada anak terinfeksi HIV; 3 gambaran sugestif TB secara klinis misalnya gibbus dan 4 gambaran sugestif TB pada foto toraks. Diagnosis TB pada anak terinfeksi HIV lebih sulit dibandingkan yang tidak terinfeksi HIV karena: uji tuberkulin sering negatif. • gagal tumbuh merupakan gejala utama anak terinfeksi HIV dan anak sakit TB. • kelainan foto toraks pada anak terinfeksi HIV sering disebabkan gejala respiratori selain karena • sakit TB. PETUNJUK PRAKTIS Diagnosis TB pada anak terinfeksi HIV bersifat presumtif berdasarkan riwayat kontak dengan TB dewasa, uji tuberkulin ≥ 5 mm, klinis dan foto toraks sugestif TB. Riwayat kontak. Sumber penularan kontak yang paling sering ditemukan adalah ibu atau anggota keluarga lain yang turut mengasuh anak. Pertanyaan yang diajukan adalah “adakah anggota keluarga yang sakit TB? Bagaimana gejala klinisnya?” Kontak ini mungkin terjadi dalam 6 bulan sampai 2 tahun sebelumnya. Diagnosis TB pada sumber penularan sering baru ditemukan pada waktu anak didiagnosis. Uji tuberkulin. Tuberkulin merupakan protein kuman TB yang disebut puriied protein derivative PPD. Setelah terinfeksi kuman TB maka seseorang akan mengalami hipersensitivitas terhadap PPD ini. Dengan kata lain, uji tuberkulin positif pada seseorang yang pernah atau sedang terinfeksi kuman TB. Reaksi dibaca 48-72 jam setelah penyuntikan intrakutan berupa diameter transversal terlebar indurasi. PETUNJUK PRAKTIS Uji tuberkulin positif menunjukkan bahwa seseorang pernah terinfeksi kuman TB, tidak menentukan tidak sakitsakit TB aktif atau beratnya penyakit. Pada anak terinfeksi HIV, uji tuberkulin dikatakan positif bila diameter ≥ 5 mm. Bila hasilnya 5 mm, TB belum dapat langsung disingkirkan karena ada beberapa keadaan yang menyebabkan “negatif palsu”. PETUNJUK PRAKTIS Kondisi yang menyebabkan “negatif palsu” adalah infeksi HIV, malnutrisi berat, infeksi bakteri berat, infeksi virus, obat imunosupresif dan prosedur penyuntikan yang salah.