Pengendalian administratif Perilaku dan upaya menurunkan risiko penularan TB

114 Upaya-upaya pengendalian lingkungan, termasuk: Mengatur ventilasi secara alami atau secara mekanis. • Filtrasi. • Ultra Violet. • Upaya pengendalian lingkungan tidak selalu memerlukan sumber daya berteknologi tinggi dan mahal tetapi pada Fasyankes dengan fasilitas terbatas dapat dilakukan dengan membuka pintu dan jendela untuk memungkinkan udara dari luar masuk ke dalam ruangan meningkatkan ventilasi alami dan penggunaan kipas angin untuk mengendalikan arah angin dan mengarahkan pergerakan udara sehingga terjadi pengenceran dan pemindahan udara. Dari penelitian menunjukan bahwa kuman TB akan mati bila terpajan sinar ultra-violet yang cukup misalnya dari sinar matahari langsung atau UVGI Ultra Violet Germicidal Irradition. Efek samping dari penggunaan UVGI yang tidak sesuai standar adalah efek samping berupa gangguan kulit akut maupun kronik dan gangguan mata yang disebabkan oleh pajanan berlebihan dengan sinar ultra violet.

d. Penggunaan Perlindungan Diri

Perlu diketahui perlindungan diri untuk petugas kesehatan dengan menggunakan respirator, bukanlah merupakan intervensi prioritas untuk pencegahan penularan TB. Penggunaan respirator hanya terbatas di area Fasyankes yang berisiko tinggi, misalnya ruang pelayanan spirometri atau bronkoskopi atau ruangan khusus untuk pelayanan pasien TB MDR. Bila perlu penggunaan respirator maka yang dianjurkan adalah N95 atau FFP2. Respirator berbeda dengan masker yang terbuat dari kain atau kertas. Penggunaan masker kain kertas tidak melindungi petugas atau pasien atau pengunjung terhadap TB karena masker kain kertas tersebut tidak dapat menyaring droplet yang infeksius tersebut. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan petugas dan pengunjung klinik HIV untuk menggunakan masker kainkertas. Masker kainkertas berguna bila digunakan oleh pasien TB karena masker tersebut dapat menangkapmenahan droplet infeksius di dekat mulut hidung pasien karena droplet yang terpencar dari batukbersin merupakan droplet basah yang berukuran besar tetapi begitu berkontak dengan udara maka droplet tersebut cepat menjadi kering dan menjadi halus diameter sekitar 1 – 5 mikron. Oleh sebab itu, masker kainkertas ini tidak cukup melindungi terhirupnya droplet infeksius yang berukuran halus. 115 Respirator – mempunyai pori halus yang dapat menyaring droplet infeksius dan mempunyai seal udara yang ketat sekali sepanjang pinggirnya. Masker kainkertas – mempunyai pori yang besar dan tidak mempunyai seal udara yang ketat di sepanjang pinggirnya.

E. KECELAKAAN KERJA DAN TATALAKSANA PAJANAN DI TEMPAT KERJA

1. Kecelakaan kerja

Keselamatan petugas adalah hal yang sangat penting dan kecelakaan kerja harus dicegah. Apabila terjadi kecelakaan harus dilaporkan kepada atasan dan didokumentasikan sehingga dapat dilakukan tindakan selanjutnya. Kecelakaan kerja dapat terjadi ketika ada pajanan dari darah atau cairan tubuh pasien kepada petugas melalui: a. Parenteral berupa tusukan, luka dll. b. Percikan pada mukosa mata, hidung atau mulut. c. Percikan pada kulit yang tidak utuh pecah-pecah, lecet.

2. Tatalaksana pajanan di tempat kerja

Jika terjadi pajanan maka perlu dilakukan langkah berikut:

a. Segera setelah terjadi pajanan

Jika terjadi luka tusukan jarum suntik atau luka iris, segera cuci dengan sabun dan air • mengalir.