41
4. Mycobacterium Avium Complex MAC
Manifestasi klinis MAC umumnya berupa demam, keringat malam, penurunan berat badan, lemah fatique dan nyeri abdomen. Manifestasi yang terlokalisir berupa gejala-gejala limfadenitis servikal
atau mesenterikal, pneumonitis, perikarditis, osteomielitis dan infeksi SSP.
Pada pemeriksaan isis dapat ditemukan hepatomegali, splenomegali atau limfadenopati di paratrakeal, retroperitoneal dan paraaorta.
Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan anemia, peningkatan alkali fosfatase.
5. Infeksi parasit
Infeksi parasit yang sering ditemukan pada ODHA Cryptococcus sp. dan Nocardia sp. Gejala klinis Cryptococcosis sulit dibedakan dengan gejala klinis TB paru. Diagnosis Cryptococcosis paru ditegakkan
dengan ditemukannya spora fungi pada apusan dahak.
Gejala klinis Nocardiosis mirip TB paru seperti batuk produktif dapat disertai darah, demam, mual, malaise, sesak napas, keringat malam tanpa aktiitas, penurunan nafsu makan dan berat badan, nyeri
sendi dan nyeri dada. Pada pemeriksaan isis dapat ditemukan ronki basah, suara napas melemah, limfadenopati, skin rash dan hepatosplenomegali.
Kelainan pada foto toraks sering ditemukan pada lobus atas berupa kavitas. Organisme penyebab dapat ditemukan secara positif lemah pada pewarnaan tahan asam. Kecurigaan klinis meningkat
dengan ditemukannya abses otak. Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya batang pada sediaan dengan pewarnaan gram positif.
42
BAB IV
TATALAKSANA KLINIS PASIEN TB-HIV ANAK
A. DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV B. MANIFESTASI PENYAKIT TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
1. TUBERKULOSIS PARU DAN TB INTRATORAKAL LAIN 2. LIMFADENITIS TB
3. TUBERKULOSIS SUSUNAN SARAF PUSAT 4. TUBERKULOSIS ABDOMEN
5. TUBERKULOSIS KULIT 6. TUBERKULOSIS TULANG
C. PENGOBATAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV 1. PADUAN OBAT DAN LAMA PENGOBATAN
2. DOSIS OAT 3. PEMBERIAN OAT BERSAMA ARV
4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN OAT 5. EFEK SAMPING DAN PENANGANANNYA
6. IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME IRIS D. PENCEGAHAN TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
1. PELACAKAN KONTAK SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL 2. PENGENDALIAN INFEKSI
3. PEMBERIAN INH PROFILAKSIS 4. VAKSINASI BCG
E. INFEKSI HIV PADA TB ANAK 1. KECURIGAAN INFEKSI HIV PADA PASIEN TB
2. DIAGNOSIS INFEKSI HIV PADA ANAK
43
3. JENIS UJI HIV 4. STATUS HIV PADA ANAK
5. TATALAKSANA UMUM ANAK TERINFEKSI HIV F. PEMBERIAN ART
Tuberkulosis merupakan IO yang juga paling sering ditemukan pada anak terinfeksi HIV dan menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan angka kematian pada kelompok tersebut. Besarnya
angka kejadian TB pada anak terinfeksi HIV sampai saat ini sulit diperoleh secara akurat. Meningkatnya jumlah kasus TB pada anak terinfeksi HIV disebabkan tingginya transmisi Mycobacterium tuberculosis
dan kerentanan anak CD4 kurang dari 15, umur di bawah 5 tahun. Meningkatnya kasus HIV pada orang dewasa telah berdampak terhadap peningkatan jumlah anak yang terinfeksi HIV pada umur
yang rentan sehingga anak-anak tersebut sangat mudah terkena TB terutama TB berat milier dan meningitis. Dengan demikian diperlukan suatu strategi dalam pencegahan dan pengobatan TB
terutama pada wilayah dengan jumlah kasus TB yang tinggi.
PETUNJUK PRAKTIS
Infeksi oportunistik yang paling sering ditemukan pada anak terinfeksi HIV adalah TB. Sumber penularan TB pada anak adalah orang dewasa terutama anggota keluarga dengan sputum
BTA positif. Jumlah kasus TB anak diperkirakan 10-20 dari seluruh kasus TB. Jumlah kasus TB anak dipengaruhi jumlah sumber penularan, kedekatan anak dengan sumber penularan dan umur anak
ketika tertular TB. Hasil pemeriksaan BTA pada anak jarang positif sehingga secara umum anak bukan merupakan sumber penularan. Meningkatnya jumlah kasus TB anak merupakan gambaran kegagalan
program pengendalian TB dewasa. Prioritas utama pengendalian TB adalah memberikan pengobatan yang adekuat pada kasus yang infeksius dewasa dan TB anak karena dapat mengurangi angka
reaktivasi dan reinfeksi di kemudian hari.
PETUNJUK PRAKTIS
Program Pengendalian TB yang baik merupakan cara paling efektif untuk mencegah TB anak
A. DIAGNOSIS TB PADA ANAK TERINFEKSI HIV
Diagnosis TB anak sampai saat ini masih banyak menghadapi tantangan akibat sulitnya mendapatkan spesimen pemeriksaan bakteriologi serta rendahnya konirmasi bakteriologi yang didapat.
Pemeriksaan BTA aspirat lambung pada TB anak menunjukkan hasil positif pada 10-15 pasien saja. Namun demikian pemeriksaan bakteriologi BTA dan biakan M.tuberculosis tetap harus dilakukan pada
setiap pasien. Konirmasi bakteriologi dapat dilakukan dengan pengambilan spesimen dari beberapa tempat yang memungkinkan sesuai dengan manifestasi klinis penyakit TB-nya, antara lain sputum,