RUANG LINGKUP Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-infeksi TB-HIV 2013

5 Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi 9 atau pergolakan masyarakat. Perubahan demograik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur • kependudukan. Dampak pandemi HIV. •

3. Riwayat Alamiah TB

Pasien TB dapat mengeluarkan kuman TB dalam bentuk droplet yang infeksius ke udara pada waktu pasien TB tersebut batuk sekitar 3.000 droplet dan bersin sekitar 1 juta droplet. Droplet tersebut dengan cepat menjadi kering dan menjadi partikel yang sangat halus di udara. Ukuran diameter droplet yang infeksius tersebut hanya sekitar 1 – 5 mikron. Pada umumnya droplet yang infeksius ini dapat bertahan dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Pada keadaan gelap dan lembab kuman TB dalam droplet tersebut dapat hidup lebih lama sedangkan jika kena sinar matahari langsung sinar ultra-violet maka kuman TB tersebut akan cepat mati. Pasien TB yang tidak diobati maka setelah 5 tahun akan: 50 meninggal. • 30 akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi. • 20 menjadi kasus kronik yang tetap menular. • Tuberculosis, A Manual for medical students by Nadia ait-Khaled and Donaldo. Enarson, WHO, 2003.

4. Patogenesis TB

Seseorang akan terinfeksi kuman TB kalau dia menghirup droplet yang mengandung kuman TB yang masih hidup dan kuman tersebut mencapai alveoli paru catatan: Seseorang yang terinfeksi biasanya asymptomatictanpa gejala. Sekali kuman tersebut mencapai paru maka kuman ini akan ditangkap oleh makrofag dan selanjutnya dapat tersebar ke seluruh tubuh. Orang yang terinfeksi kuman TB dapat menjadi sakit TB bila kondisi daya tahan tubuhnya menurun. Sebagian dari kuman TB akan tetap tinggal dormant dan tetap hidup sampai bertahun-tahun dalam tubuh manusia. Hal ini dikenal sebagai infeksi TB laten. Seseorang dengan infeksi TB laten tidak mempunyai gejala TB aktif dan tidak menular. Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Penularan TB Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemungkinan seorang yang terpajan dengan kuman TB menjadi terinfeksi, yaitu: Konsentrasi • droplet-infeksius di udara. Ini dipengaruhi oleh jumlah droplet-infeksius yang dikeluarkan oleh pasien TB maupun keadaan ventilasi di area pajanan dan Lamanya • pajanan tersebut terjadi. 6 Jika seorang hidup atau tidur sekamar dengan pasien TB maka mereka mempunyai risiko besar untuk menghirup droplet yang infeksius. Hanya droplet halus yang dapat mencapai alveoli paru. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan meningkatnya risiko penularan pasien TB: Lokasi penyakitnya di paru, saluran napas atau laring. • Terdapatnya batuk atau tenaga yang mendorong kuman tersebut keluar. • Dahak BTA positif. • Terdapatnya kavitas paru. • Pasien tidak menutup mulut dan hidung pada waktu batuk atau bersin. • Biasanya setelah pengobatan TB dimulai maka dalam waktu singkat pasien TB menjadi tidak menular sekitar 2 minggu. Jadi, seorang petugas kesehatan dapat dikatakan turut berkontribusi pada penularan TB, bila: Terlambat memulai pengobatan pada pasien TB. • Tidak memberi pengobatan TB dengan paduan obat yang memadai. • Melakukan prosedur yang dapat merangsang batuk misalnya bronkoskopi atau induksi sputum • tanpa memperhatikan pengamanan perorangan. Faktor-faktor lingkungan yang dapat meningkatkan penularan, adalah: Pajanan terjadi di ruangan yang relatif kecil dan tertutup. • Kurangnya ventilasi untuk mengalirkan udara sehingga terjadi pengenceran dan pembuangan • droplet infeksius. Jadi, makin dekat dan makin lama seorang kontak dengan pasien TB yang menular Pasien TB paru BTA positif yang belum diobati maka makin besar risiko yang bersangkutan terinfeksi TB. Risiko Berkembangnya Penyakit Setelah Infeksi Tidak semua orang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan jadi sakit TB. Hanya sekitar 10 saja yang akan berkembang menjadi sakit TB aktif. Biasanya risiko menjadi sakit TB ini terjadi sebelum 1 tahun setelah terjadinya infeksi. Ada beberapa faktor yang dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga yang bersangkutan mudah berkembang menjadi sakit TB aktif, misalnya: malnutrisi, kondisi yang menurunkan sistem imunitas infeksi HIV, diabetes, penggunaan kortikosteroid atau obat-obat imunosupresif lain dalam jangka- panjang. Sekitar 60 ODHA yang terinfeksi dengan kuman TB akan menjadi sakit TB selama hidupnya. Seperti telah dijelaskan di atas maka pada orang dengan HIV negatif, risiko ini jauh lebih rendah yaitu hanya sekitar 10. Faktor risiko kejadian TB secara ringkas digambarkan pada gambar berikut ini.