Perencanaan Transmisi KRITERIA PERENCANAAN
RUPTL 2010 - 2019 45
wilayah usaha PLN dan sekaligus meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, khususnya pada daerah-daerah yang telah menjadi wilayah usaha PLN.
PLN dalam RUPTL ini berencana untuk menambah pelanggan baru yang besar, yaitu rata-rata 2,6 juta per tahun, sehingga rasio elektrifikasi akan
mencapai 91 pada tahun 2019. Penambahan pelanggan baru tersebut tidak hanya mencakup mereka yang berada di wilayah usaha PLN saat ini tetapi juga
mencakup mereka yang berada di luar wilayah usaha. Faktor ketiga yang menjadi pendorong pertumbuhan permintaan tenaga listrik
PLN adalah pengalihan dari captive power penggunaan pembangkit sendiri berbahan bakar minyak menjadi pelanggan PLN. Captive power ini timbul
sebagai akibat dari ketidakmampuan PLN memenuhi permintaan pelanggan di suatu daerah, terutama pelanggan industri dan bisnis. Bilamana kemampuan
PLN untuk melayani di daerah tersebut telah meningkat, maka captive power ini dengan berbagai pertimbangannya akan beralih menjadi pelanggan PLN.
Pengalihan captive power ke PLN juga didorong oleh tingginya harga BBM untuk membangkitkan tenaga listrik milik konsumen industri bisnis, sementara
harga jual listrik PLN relatif lebih murah. Faktor ketiga ini sangat bergantung kepada kemampuan pasokan PLN di suatu daerahsistem kelistrikan dan
skema bisnis jual beli listrik PLN dengan captive power, jadi tidak berlaku umum.
Secara umum, kondisi sistem kelistrikan PLN saat ini belum memungkinkan melayani pengalihan dari captive power menjadi pelanggan PLN.
Mengingat kondisi tersebut Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Menteri ESDM nomor 31 tahun 2009 yang mewajibkan PLN membeli
listrik dari pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan serta excess power sampai dengan 10 MW dalam rangka melayani kebutuhan pelanggan
dan masyarakat. Faktor lain yang bisa mempengaruhi pertumbuhan kebutuhan listrik adalah
kemampuan finansial perusahaan untuk melakukan investasi dalam rangka melayani kebutuhan pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan pasokan
listrik yang cukup dan andal. Penyambungan pelanggan baru tergantung dari ketersediaan pendanaan.
46 RUPTL 2010 - 2019
Penyusunan prakiraan kebutuhan listrik dibuat dengan menggunakan sebuah model prakiraan beban yang dikembangkan oleh PLN
14
. Aplikasi tersebut memperhitungkan pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, target
rasio elektrifikasi dan elastisitas konsumsi listrik terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai driver pertumbuhan kebutuhan listrik. Model prakiraan beban
ini membagi konsumen dalam empat kategori berdasarkan karakteristik pemakaiannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaannya, yaitu
rumah tangga, bisnis, industri dan publik. Kecenderungan penggunaan teknologi peralatan listrik yang semakin efisien di
masa depan dapat mempengaruhi proyeksi kebutuhan listrik, dan hal tersebut diperhitungkan dalam membuat prakiraan kebutuhan listrik mulai tahun 2015
dengan memperkecil nilai elastisitas dalam model demand forecast.