Program Percepatan Pembangkit Berbahanbakar Batubara Perpres No. 712006

RUPTL 2010 - 2019 59 Program Percepatan Pembangkit Tahap 2 sebesar 9.522 MW tersebut terdiri atas 4.216 MW sebagai proyek PLN dan 5.306 MW sebagai proyek IPP. Namun demikian alokasi proyek Program Percepatan Pembangkit Tahap 2 tersebut masih akan tergantung pada hasil kajian kemampuan keuangan PLN dalam membuat pinjaman baru. Proyek PLTP pada umumnya akan berupa IPP sebagai total project yaitu sisi uap dan sisi listrik terintegrasi sebagai satu proyek, kecuali untuk beberapa lokasi WKP 22 dimana PLN akan membangun sisi hilirnya. Proyek yang diperkirakan dapat selesai sebelum tahun 2014 hanya mereka yang merupakan ekspansi WKP existing, dan beberapa lokasi baru yang dipilih oleh stakeholders panas bumi. Pemilihan lokasi PLTP dan penentuan kandidat PLTP didasarkan pada hasil studi JICA dan Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi yang berjudul “Master Plan Study for Geothermal Power Development in the Republic of Indonesia”, yang dilaksanakan pada tahun 2006 – 2007. Berdasar master plan tersebut, pada tgl 19 Juni 2008 di Kantor Direktorat Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah dilaksanakan pembahasan antara PLN dan Pengembang untuk memilih lokasi-lokasi PLTP yang dapat dikembangkan, dengan memperhatikan kebutuhan demand listrik yang ada dan kesiapan lokasi PLTP. Sedangkan proyek PLTA yang dipilih untuk masuk dalam Program Percepatan Pembangkit Tahap 2 adalah PLT pompa Upper Cisokan 1.000 MW, PLTA Asahan III 174 MW dan PLTA Simpang Aur 30 MW, karena ketiga proyek PLTA ini telah lebih siap untuk dibangun dibandingkan proyek PLTA lainnya.

4.4.4 Rencana Penambahan Kapasitas Gabungan Indonesia

Rencana penambahan kapasitas pembangkit gabungan seluruh Indonesia ditunjukkan pada Tabel 4.12. Kapasitas tersebut hanya meliputi pembangkit – pembangkit yang direncanakan untuk sistem-sistem besar interkoneksi, dan sudah mencakup Program Percepatan Pembangkit Tahap 2. 22 WKP : wilayah kerja pertambangan 60 RUPTL 2010 - 2019 Tabel 4.12 Kebutuhan Tambahan Pembangkit Total Indonesia MW Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total PLN PLTU 3.291 4.090 834 1.479 2.203 110 1.200 200 7 3.007 16.421 PLTP 10 55 78 143 203 20 23 3 20 20 575 PLTGU 194 820 393 350 240 - 700 1.500 2.250 - 6.447 PLTG 105 - 225 50 - 65 235 800 1.065 1.280 3.825 PLTD 11 14 12 48 44 42 34 16 33 50 303 PLTM 14 6 6 14 8 4 5 8 1 - 66 PLTA - - 10 300 1.000 65 103 715 1.311 818 4.321 Total 3.625 4.985 1.558 2.384 3.698 306 2.299 3.242 4.686 5.175 31.958 IPP - PLTU 26 891 2.649 1.703 2.212 2.160 2.550 1.930 1.410 745 16.276 PLTP - 3 178 857 2.450

50 330

392 510 645 5.415 PLTGU 290 110 30 - 120 - - - - - 550 PLTG 10 10 80 - - - - - - - 100 PLTD - 22 - - - - - - - - 22 PLTM 25 31 91 42 6 2 1 1 1 - 201 PLTA 180 195 - - 157 90 310 30 - - 962 Total 531 1.262 3.028 2.601 4.945 2.302 3.191 2.353 1.921 1.390 23.525 PLN+IPP - PLTU 3.317 4.981 3.483 3.182 4.415 2.270 3.750 2.130 1.417 3.752 32.697 PLTP 10 58 256 1.000 2.653 70 353 395 530 665 5.990 PLTGU 484 930 423 350 360 - 700 1.500 2.250 - 6.997 PLTG 115 10 305 50 - 65 235 800 1.065 1.280 3.925 PLTD 11 36 12 48 44 42 34 16 33 50 325 PLTM 39 38 98 56 13 6 6 9 2 - 267 PLTA 180 195 10 300 1.157 155 413 745 1.311 818 5.283 Total 4.156 6.248 4.586 4.985 8.643 2.608 5.490 5.596 6.607 6.565 55.484 Tabel 4.12 menunjukkan hal-hal sebagai berikut: – Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun mendatang periode 2010 – 2019 untuk seluruh Indonesia adalah 55,5 GW atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 5,5 GW per tahun. – Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 32,0 GW atau 57,6 dari tambahan kapasitas keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 23,5 GW atau 42,4. – PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 32,7 GW atau 58,8, sementara PLTGU gas menempati urutan kedua dengan kapasitas 7,0 GW atau 12,6. Untuk energi terbarukan, yang terbesar adalah panas bumi sebesar 6,0 GW atau 10,8 dari kapasitas total, disusul oleh PLTA sebesar 5,3 GW atau 9,5.

4.4.5 Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi

Indonesia Barat dan Indonesia Timur Sistem PLN di wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur terdiri dari 5 sistem interkoneksi, yaitu: 1 Sistem Sumatra, 2 Sistem Kalimantan Barat,