319 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut,
diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah JTM 1,507 kms, Jaringan Tegangan Rendah JTR sekitar 1.784 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi
sekitar 187 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel-3.5 berikut.
Tabel-3.5. Pengembangan Sistem Distribusi di Provinsi Kepulauan Riau
JTM JTR Trafo
kms kms
MVA
2010 90.8
103.1 10.8
9,385 2011
94.6 112.6
11.8 10,098
2012 103.5
123.0 12.9
10,886 2013
114.5 136.0
14.3 11,885
2014 134.4
159.6 16.7
13,713 2015
152.3 180.8
18.9 15,367
2016 172.4
204.7 21.4
17,220 2017
193.3 229.4
24.0 18,609
2018 214.9
255.0 26.7
20,501 2019
236.0 280.0
29.3 21,964
2010-2019 1,506.8
1,784.1 186.9
149,628
Tahun Pelanggan
A6.4. SISTEM DISTRIBUSI KE NATUNA Profil Natuna
Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Natuna terletak paling utara Indonesia. Di sebelah utara, Natuna
berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau, dan di bagian
timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat seperti terlihat pada gambar-2.
320
Gambar-2. Peta Pulau Natuna – Kepulauan Riau
Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil Minyak dan Gas. Cadangan
minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel.
Topografi
Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan
cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah
terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus.
Penduduk
Penduduk Kabupaten Natuna tahun 2005 berjumlah 93.644 jiwa, dengan laju pertumbuhan per tahun 4,29 persen. Selanjutnya jumlah rumahtangga pada akhir
tahun 2005 berjumlah 23.785 dengan jumlah penduduk 93.644 jiwa yang terdiri dari 47.945 jiwa penduduk laki-laki dan 45.699 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan
penduduk per-km menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan tertinggi yaitu 124,10 jiwa per km², diikuti oleh Kecamatan Midai
123,97 jiwa per km².
321
Potensi
Selain letaknya yang strategis, kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola
secara memadai atau ada yang belum sama sekali dikelola, yaitu sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total
pemanfaatan hanya 36, yang hanya sekitar 4,3 oleh Kabupaten Natuna. Pertanian perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit cengkeh. Objek
wisata pantai, pulau selam, gunung, air terjun, gua dan ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna di ZEEI dengan total cadangan 222
trillion cubic feet TCT dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.
Pengembangan Sistem Distribusi Natuna
Kondisi kelistrikan saat ini di Pulau Natuna di supply dari PLTD dengan Kapasitas terpasang 3.080 kW, daya mampu 2.845 kW dan Beban Puncak 2.355 kW.
Sistem distribusi berupa SUTM sepanjang 57,4 kms dengan jumlah gardu 29 unit dan kapasitas terpasang 2,450 kVA.
Komposisi pelanggan di Pulau Natuna adalah 91 pelanggan 160.2 kVA untuk kelompok Sosial, 2,535 pelanggan 3,124.4 kVA untuk kelompok bisnis, 92
pelanggan 583.13 kVA untuk kelompok Publik. Adapun rencana pengembangan kelistrikan di Pulau Natuna adalah rencana
penambahan kapasitas pembangkit dengan membangun PLTU 2x7 MW yang rencananya beroperasi pada tahun 2012.
322
A6.5. RINGKASAN
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel-5.1.
Tabel-5.1. Rangkuman
Tahun Proyeksi Kebutuhan
Pembangunan Fasilitas Kelistrikan Investasi
Sales Produksi
Beban Pembangkit
GI TL
M USD Energy
Energi Puncak
MW MVA
kms GWh
GWh MW
2009 414.3 461.6 80.2
2010 465.0 502.6 87.4
7 4,5
2011 503.5 547.3 93.7
10 25,6
2012 545.0 595.1 100.4
28 66,9
2013 594.8 650.5 108.1
33.6 31,0
2014 660.6 723.8 118.6
52 90
158
29,6
2015 737.5 809.5 130.8
112
63,5
2016 821.8 903.5 143.9
2017 906.3 997.8 156.8
3 30
60
27,2
2018 989.8 1091.2 169.1
4
14,5
2019 1067.0 1191.0 182.1
10 60
19.0
Jumlah 147.6
180 330
277,0
323
LAMPIRAN A.7 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN Persero
DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
A7.1. KONDISI SAAT INI
Sistem kelistrikan di PT PLN Persero Wilayah Bangka Belitung secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua sistem kelistrikan yang terpisah yaitu:
1. Sistem Bangka yang disuplai dari 4 empat PLTD milik PLN dan 1 satu IPP
PLTU Biomassa, yaitu: PLTD Merawang, PLTD Mentok, PLTD Koba, PLTD Toboali, dan PLTU Listrindo Biomassa. Pembangkit-pembangkit tersebut telah
terinterkoneksi melalui jaringan distribusi 20 kV. 2.
Sistem Belitung yang disuplai dari 2 dua PLTD Milik PLN, yaitu: PLTD Pilang dan PLTD Manggar. Kedua PLTD tersebut di atas telah terinterkoneksi melalui
jaringan distribusi 20 kV. Sistem Kelistrikan 20 kV di Provinsi Kep. Bangka Belitung seperti ditunjukkan pada
Gambar-1.
Gambar-1. Peta Jaringan SUTM di Provinsi Kep. Babel Saat Ini
324 Pada saat ini, sebagian besar pasokan listrik di Wilayah Bangka Belitung diperoleh
dari pembangkit dengan bahan bakar minyak solar HSD. Total kapasitas terpasang adalah sekitar 110,402
MW dengan daya mampu sebesar 89,9 MW ,
termasuk
pembangkit rental sebesar 22,2 MW. Tabel-1 berikut ini memperlihatkan komposisi sistem pembangkitan di Wilayah Bangka Belitung.
Tabel- 1.1. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit Tahun 2009.
Pembangkit Daya Mampu Beban Puncak
MW MW
PLN Cabang Bangka 64,5 57,4
PLTD Merawang PLTU Listrindo Biomassa, IPP
49,0 2,5
46,5 2,5
PLTD Mentok 5,0
3,5 PLTD Toboali
4,5 3,2
PLTD Koba 2,7
1,6 PLTD Tanjung Labu
0,16 0,1
PLN Cabang Tanjung Pandan 25,4 18,5
PLTD Pilang 24,9 18,4
PLTD Padang PLTD Selat Nasik
0,4 0,1
PLTD Pulau Seliu 0,1
0,04 GABUNGAN 89,9
75,9
A7.2. PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
Kapasitas Pembangkit listrik untuk sistem Bangka dan sistem Belitung dalam
kondisi ”pas-pasan”, dimana Beban Puncak hampir sama dengan Daya Mampu
325 Sistem. Sejak tahun 2002 sampai saat ini PT PLN Persero Wilayah Bangka Belitung
sangat membatasi penambahan pelanggan baru dan penambahan daya. Provinsi Kep. Bangka Belitung adalah merupakan provinsi pemekaran dari Provinsi
Sumatera Selatan. Sebagai Provinsi baru maka sangat memerlukan banyak sarana prasarana untuk mendukung aktivitas perekonomian dan program pemerintahan,
antara lain pada tahun 2010 adalah Visit Archi Babel dan Babel Benderang. Salah satu sarana yang sangat diperlukan adalah ketersediaan energy listrik, sehingga
sangat diharapkan adanya penambahanpembangunan pembangkit baru yang bertujuan untuk:
¾ melayani pertumbuhan beban ¾ menggantikan mesin-mesin yang sudah tua
¾ meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan ¾ meningkatkan efisiensi penyaluran tenaga listrik.
a. Asumsi
9 Pertumbuhan ekonomi di asumsikan rata-rata sebesar 5,59 per tahun dan tidak dipengaruhi oleh gejolak yang bersifat jangka pendek seperti krisis
finansial global. 9 Pertumbuhan penduduk diproyeksikan 1,3 pertahun
9 Susut distribusi ditargetkan turun menjadi 7,77 pada tahun 2019 9 Rasio elektrifikasi akan mencapai 100 pada tahun 2017
9 Elastisitas, rasio pertumbuhan listrik terhadap pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 2,22
b. Proyeksi Kebutuhan Listrik Bangka Belitung 2010-2019
Dari realisasi pengusahaan lima tahun terakhir dan dengan menggunakan asumsi tersebut diatas, maka proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2010
– 2019 sebagaimana disajikan pada tabel-2.1.
326
Tabel-2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Tahun Energy Produksi
Beban Pelanggan
Sales Energy
Puncak GWh
GWh MW
2010 455
493 96
162.969 2011
520 563
110 177.076
2012 584
634 121
192.690 2013
651 707
133 212.222
2014 740
804 152
238.317 2015
844 917
173 268.474
2016 957
1.040 197
303.948 2017
1.076 1.168
222 363.462
2018 1.201
1.306 249
375.064 2019
1.324 1.458
279 386.609
Growth 12.4
12.2 12.1
10.4
A7.3. PENGEMBANGAN SARANA KELISTRIKAN
Pengembangan sarana di Provinsi Bangka Belitung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pengembangan sarana pembangkit, transmisi,
gardu induk dan distribusi.
Potensi Energi Primer
Sumber energi primer yang tersedia di Bangka Belitung untuk membangkitkan energi listrik sangat terbatas. Oleh sebab itu kebutuhan energi primer untuk pembangkitan
tenaga listrik di Babel harus didatangkan dari luar wilayah berupa batubara, gas dan BBM.
Provinsi Kep. Bangka Belitung memiliki potensi Energi Nuklir Uranium di beberapa pulau yang masih dalam penelitian oleh Pemerintah dan pihak terkait. Sehubungan
hal tersebut Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung telah bekerja sama dengan BATAN untuk studi tapak. PLTN ini diharapkan dapat terealisasi 15 sd 20 tahun
kedepan.
327
Pengembangan Pembangkit
Rencana pengembangan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Bangka Belitung sampai dengan tahun 2019 adalah seperti ditampilkan pada Tabel-
3.1 berikut.
Tabel-3.1 Pengembangan Pembangkit di Bangka Belitung
No. Nama
Proyek Jenis
Lokasi Pemilik
Status Sumber Tahun Kapasitas
dana Operasi
MW 1
Relokasi Mesin Miirless dari Sukamerindu
PLTD Bangka
PLN Operation
APLN 2009
5 2
PLTD MFO
PLTD Bangka
Sewa On
Going APLN
2010 10
3 Relokasi
Mesin Miirless dari Pulau Baai PLTD
Bangka PLN
On Going
APLN 2011
2.5 4
PLTD sewa HSD
PLTD Bangka
Sewa On
Going APLN
2010 16
5 PLTU
Listrindo Biomassa PLTU
Bangka Swasta
PPA Tahunan Listindo
2010 5
6 PLTU
Air Anyir Perpres PLTU
Bangka PLN
On Going
APLN 201011
60 7
PLTU Mentok
PLTU Bangka
PLN Plan
APLN 2012
14 8
PLTU Toboali
PLTU Bangka
IPP Plan
Plan 2013
14 9
PLTU Bangka Baru II
PLTU Bangka
Swasta Plan
Plan 2013
14 10
PLTU Bangka Baru I FTP 2
PLTU Bangka
Swasta Plan
Plan 2014
60 11
PLTG Bangka Baru
PLTG Bangka
PLN Plan
Plan 2017
20 12
PLTU Bangka Baru III
PLTU Bangka
Swasta Plan
Plan 201819
60 13
PLTU Mempaya Biomassa
PLTU Belitung
Swasta Ongoing
Ongoing 2010
7 14
PLTD sewa HSD
PLTD Belitung
Sewa On
Going APLN
2010 5
15 PLTU
SugePerpres PLTU
Belitung PLN
Ongoing Ongoing
2011 33
16 PLTD
HSD PLTD
Belitung PLN
Plan Plan
201819 8
331 Jumlah
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk GI Pengembangan GI
Sampai dengan tahun 2019 diperlukan pengembangan GI 150 kV di 9 lokasi seperti diperlihatkan pada Tabel-3.2
328
Tabel-3.2 Pembangunan GI 150 kV di Bangka Belitung
No Lokasi
Sumber Dana COD Kapasitas Kebutuhan
Keterangan MVA
Dana M
USD 1
Pangkal Pinang APLN
2011 60
4,00 Baru
2 Sungai Liat
APLN 2011
30 2,62
Baru 3
Air Anyir APLN
2011 30
2,62 Baru
4 Dukong
Unlocated 2011
30 2,62
Baru 5
Manggar Unlocated
2011 20
2,38 Baru
6 Suge
Unlocated 2011
20 2,38
Baru 7
Pangkal Pinang Unlocated
2013 30
1,39 Extension 8
Kelapa Unlocated
2013 30
2,62 Baru
9 Air Gegas
Unlocated 2013
30 2,62
Baru 10
Pangkal Pinang Ext LB Unlocated
2013 4
LB 2,47 Extension
11 Pangkal Pinang
Unlocated 2015
30 1,39 Extension
12 Sungai Liat
Unlocated 2015
30 1,39 Extension
13 Kelapa
Unlocated 2016
30 1,39 Extension
14 Dukong
Unlocated 2016
30 1,39 Extension
15 Pangkal Pinang ‐ 2
Unlocated 2018
60 4,00
Baru
Jumlah 460
35,26
Selain itu diperlukan juga extension di GI eksisting dengan menambah unit trafo 15020 kV hingga total tambahan kapasitas mencapai 460 MVA tersebar dibeberapa
GI.
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GI 150 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan Tinggi SUTT 150 kV sepanjang 816 kms dengan kebutuhan dana
sekitar 46,9 M USD seperti ditampilkan pada Tabel-3.3.
329
Tabel-3.3. Pembangunan GI di Bangka Belelitung
No. Dari
Ke Tegangan
Panjang COD
Biaya kms
M USD
1 Air
Anyir Pangkal
Pinang 150
kV 44
2011 2,44
2 Air
Anyir Sungai
Liat 150
kV 112
2011 6,20
3 Suge
Dukong 70
kV 50
2011 2,77
4 Dukong
Manggar 70
kV 140
2012 7,76
5 Pangkal
Pinang Kelapa 150
kV 200
2013 11,08
6 Pangkal
Pinang Air Gegas 150
kV 200
2013 11,08
7 Pangkal
Pinang Bangka Baru III 150
kV 100
2018 5,54
Jumlah 816
46,86
Dengan selesainya pembangunan GI dan Transmisi 150 kV tersebut di atas, maka jaringan 150 kV di Bangka Belitung seperti diperlihatkan pada Gambar seperti
ditampilkan dalam Gambar-2 dan Gambar-3.
Gambar-2 Peta Jaringan TT pada Sistem Bangka