94 RUPTL 2010 - 2019
4.11 PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Energi baru dan terbarukan EBT skala besar seperti panas bumi dan PLTA telah dibahas dalam pengembangan kapasitas pembangkit pada butir 4.4. Butir
ini hanya membahas pengembangan EBT skala kecil. Dengan pertimbangan wilayah usaha PLN yang sangat luas, keterbatasan infrastruktur transportasi
untuk membawa energi primer ke lokasi terpencil khususnya di wilayah Indonesia Timur serta penyebaran penduduk yang tidak merata, maka
pengembangan EBT oleh PLN dibagi dalam 2 tahap, yaitu : Tahap I 2010 – 2014 : diutamakan untuk wilayah Indonesia Timur dengan
menerapkan sistem hybrid gabungan PLTD BBM dengan EBT. Pada perioda
ini kemampuan keuangan PLN masih terbatas, dan pembangunan EBT dimaksudkan untuk dapat mengurangi penggunaan BBM sehingga dapat
mengurangi biaya pokok produksi, terutama untuk daerah-daerah tertinggal,
pulau-pulau terdepan dekat perbatasan dan pulau-pulau terluar. EBT yang akan dikembangkan adalah PLTMH, PLTS, PLTB, biofuel dan PLT biomass.
Selain itu di wilayah Indonesia Barat akan dikembangkan PLT biomass dan PLTMH.
Tahap II 2015 – 2019 : sejalan dengan membaiknya kondisi keuangan PLN pada perioda ini pembangunan EBT dapat ditingkatkan kapasitasnya di seluruh
Indonesia, terutama untuk PLTS dan PLTB di daerah tertinggal, pulau terdepan dan pulau terluar atau terpencil, termasuk juga daerah yang belum dilistriki oleh
PLN. Untuk dapat melaksanakan program tersebut sangat diperlukan dukungan dan kerjasama semua pihak terutama PLN, pemerintah pusat, daerah, swasta
dan masyarakat. Rencana pengembangan pembangkit EBT skala kecil dan perkiraan biayanya
ditunjukkan pada Tabel 4.39 dan Tabel 4.40.
RUPTL 2010 - 2019 95
Tabel 4.39 Rencana Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
TOTAL
1 PLTMH
MW 40
21 53
110 140
116 120
125 135
140 1000
2 PLT Surya
MWp 2
5 5
10 15
30 30
30 30
30 187
3 PLT Bayu
MW 5
5 8
8 8
10 10
10 10
74 4
PLT Biomass MW
4 10
10 10
10 25
25 25
25 40
184 5
PLT Kelautan MW
0,0 0,0
0,2 0,3
0,5 1,0
1,5 2,0
2,0 2,5
10 6
PLT Bio-Fuel MW
0,0 0,5
2,0 2,0
2,0 3,0
5,0 5,0
10,0 10,0
40 7
PLT Gasifikasi Batubara MW
12 15
15 15
15 25
25 25
30 30
207
TOTAL MW
58 57
90 155
191 208
216 222
242 263
1.701
Satuan Pembangkit - EBT
No TAHUN
Tabel 4.40 Biaya Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
2018 2019
TOTAL
1 PLTMH 2.400
96 50
127 264
336 278
288 300
324 336
2.400 2 PLT Surya
5.000 10
25 25
50 75
150 150
150 150
150 935
3 PLT Bayu 3.000
15 15
24 24
24 30
30 30
30 222
4 PLT Biomass 2.500
10 25
25 25
25 63
63 63
63 100
460 5 PLT Kelautan
6.000 1
2 3
6 9
12 12
15 60
6 PLT Bio-Fuel 2.500
1 5
5 5
8 13
13 25
25 99
7 PLT Gasifikasi Batubara 2.000
24 30
30 30
30 50
50 50
60 60
414
TOTAL 140
147 228
400 498
578 602
617 664
716 4.590
No Pembangkit - EBT
Asumsi Investasi
USkW
TAHUN US x Juta
4.12 PROYEK PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 70 LOKASI
Program PLTU batubara skala kecil dan tersebar di 70 lokasi di Indonesia Barat dan Indonesia Timur direncanakan oleh PLN untuk mengatasi krisis kelistrikan
yang terjadi di wilayah tersebut dan untuk menurunkan biaya pokok penyediaan listrik dengan menggantikan pembangkit BBM.
Tabel 4.41 dan 4.42 menunjukkan lokasi dan kapasitas rencana pengembangan pembangkit PLTU batubara skala kecil dan tersebar di 70
lokasi di Indonesia Barat dan Indonesia Timur.