64 RUPTL 2010 - 2019
Pada Tabel 4.15 diperlihatkan jumlah kapasitas dan jenis pembangkit yang dibutuhkan dalam kurun waktu 2010-2019 di sistem Jawa-Bali.
Tabel 4.15 menunjukkan hal-hal sebagai berikut : – Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun ke depan periode 2010-
2019 untuk Jawa-Bali adalah 36,2 GW atau pertambahan kapasitas rata- rata mencapai 3,6 GW per tahun.
– Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 23,1 GW atau 64 dari tambahan kapasitas keseluruhan. Partisipasi swasta
direncanakan sebesar 13,1 GW atau 36. – PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun,
yaitu mencapai 21,6 GW atau 59,7, sementara PLTGU gas menempati urutan kedua dengan kapasitas 6,4 GW atau 17,7. Untuk energi
terbarukan, yang terbesar adalah panas bumi sebesar 3.3 GW atau 9.0 dari kapasitas total, disusul oleh PLTA sebesar 3.1 GW atau 8.7.
Tabel 4.15 Kebutuhan Pembangkit Sistem Jawa-Bali MW
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
PLN PLTU
3,205 2,625
- 700
1,660 -
1,000 -
- 3,000
12,190 PLTN
- PLTP
- -
- -
- -
- -
- -
- PLTGU
194 734
393 350
- -
700 1,500
2,250 -
6,121 PLTG -
- -
- -
- -
400 600
800 1,800
PLTA -
- -
- 1,000
- 62
480 943
500 2,984
Total 3,399
3,359 393
1,050 2,660
- 1,762
2,380 3,793
4,300 23,095
IPP -
PLTU -
660 2,265
450 1,400
1,000 1,860
1,200 600
- 9,435
PLTN -
PLTP -
- 175
425 1,380
30 220
330 325
370 3,255
PLTGU 230
50 -
- -
- -
- -
- 280
PLTG -
PLTA -
- -
- 157
- -
- -
- 157
Total 230
710 2,440
875 2,937
1,030 2,080
1,530 925
370 13,127
PLN+IPP -
PLTU 3,205
3,285 2,265
1,150 3,060
1,000 2,860
1,200 600
3,000 21,625
PLTN -
- -
- -
- -
- -
- -
PLTP -
- 175
425 1,380
30 220
330 325
370 3,255
PLTGU 424
784 393
350 -
- 700
1,500 2,250
- 6,401
PLTG - -
- -
- -
- 400
600 800
1,800 PLTA
- -
- -
1,157 -
62 480
943 500
3,141
Total 3,629
4,069 2,833
1,925 5,597
1,030 3,842
3,910 4,718
4,670 36,222
4.4.6.2. Neraca Daya
Rencana penambahan kapasitas pembangkit di sistem Jawa Bali sampai dengan tahun 2019 berjumlah 36.222 MW, atau rata-rata sekitar 3.600 MW per
RUPTL 2010 - 2019 65
tahun. Jumlah tersebut terdiri dari tambahan pembangkit PLN berjumlah 23.095 MW 64 dan tambahan pembangkit IPP sebesar 13.127 MW 36.
Jadwal dan kebutuhan masing-masing jenis pembangkit dapat dilihat pada 4.16.
Tabel 4.16 Neraca Daya Sistem Jawa-Bali
No. Pasokan dan Kebutuhan 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 1
Kebutuhan Sales
GWh 115,099
125,199 136,807
149,618 163,688
179,053 195,314
213,020 232,167
252,547 Pertumbuhan
7.6 8.8
9.3 9.4
9.4 9.4
9.1 9.1
9.0 8.8
Produksi GWh
132,290 143,267
155,695 169,533
185,235 202,336
220,616 240,512
262,015 284,924
Faktor Beban 77.5
76.5 75.5
75.0 75.0
75.0 75.0
75.0 75.0
75.0 Beban Puncak Bruto
MW 19,486
21,379 23,541
25,804 28,194
30,797 33,579
36,608 39,881
43,367 2
Pasokan MW
Kapasitas Terpasang 21,601
21,561 21,485
21,485 21,485
21,485 21,485
21,485 21,485
21,485 3
Tambahan Kapasitas 3.1
Ongoing Project MW
3,399 3,359
243 700
660 -
- -
- -
Rencana
Upper Cisokan PS FTP 2
PS -
- -
- 1,000
- -
- -
-
Muara Tawar Add-On Blok 2 FTP 2 PLTGU
- -
150 350
- -
- -
- -
Muara Tawar Add-On Blok 3, 4 PLTGU
- -
- -
- -
700 -
- -
PLTGU JabarBanten PLTGU
- -
- -
- -
- 1,500
750 -
PLTGU CepuTuban
PLTGU -
- -
- -
- -
- 1,500
-
PLTG Baru
PLTG -
- -
- -
- -
400 600
800
PLTU Indramayu Baru FTP 2 PLTU
- -
- -
1,000 -
1,000 -
- -
PLTU Jawa Tengah Baru PLTU
- -
- -
- -
- -
- 1,000
PLTU Jawa Barat Baru PLTU
- -
- -
- -
- -
- 2,000
PLTP Percepatan Tahap 2 PLN PLTP
- -
- -
- -
- -
- -
Kesamben
PLTA -
- -
- -
- -
37 -
-
Kalikonto-2 PLTA
- -
- -
- -
62 -
- -
Matenggeng PS PS
- -
- -
- -
- 443
443 -
Grindulu PS PS
- -
- -
- -
- -
500 500
3.2 Ongoing Project
MW 230
710 2,265
250 -
- -
- -
- Rencana
Banten PLTU
- -
- -
- -
660 -
- -
Madura 2x200 MW FTP 2 PLTU
- -
400 -
- -
- -
Bali Timur 2x100 MW FTP2 PLTU
- -
- 200
- -
- -
- -
Sumatera Mulut Tambang
PLTU -
- -
- -
- 1,200
1,200 600
-
PLTU Jawa Tengah Infrastruktur PLTU
- -
- -
1,000 1,000
- -
- -
PLTP FTP 2 PLTP
- -
175 415
1,380 -
- -
- -
PLTP Baru PLTP
- -
- 10
- 30
220 330
325 370
Rajamandala PLTA
- -
- -
47 -
- -
- -
Jatigede
PLTA -
- -
- 110
- -
- -
- 4
Total Kapasitas Sistem 26,140
30,169 32,926
34,851 40,448
41,478 45,320
49,230 53,947
58,617
5 Reserve M argin Sistem 34
41 40
35 43
35 35
34 35
35
PLN
IPP
Catatan : Tanda panah mengindikasikan pergeseran jadwal operasi dari rencana semula RUPTL 2009-2018 ke jadwal baru RUPTL 2010-2019.
Dalam jangka pendek sampai dengan tahun 2012, tambahan pembangkit dari proyek-proyek yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan proyek on-
going berjumlah 10.206 MW, yang terdiri dari pembangkit PLN berjumlah 7.001 MW dimana sebagian besar adalah proyek Perpres No.712006 dan
sisanya sebesar 3.205 MW adalah proyek IPP. Selain itu masih ada rencana Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2 yang beroperasi pada 2012 sebesar
150 MW PLN dan 175 MW IPP. Dalam jangka menengah 2013 – 2015 tambahan pembangkit yang berupa
proyek PLN berjumlah 3.710 MW, dimana tambahan sebesar 2.350 MW adalah Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2, sedangkan proyek IPP berjumlah
4.842 MW, dimana 2.395 MW merupakan Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2. Pada tahun 2014 reserve margin mencapai 43 dengan masuknya
66 RUPTL 2010 - 2019
Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2 sebesar 5.070 MW, namun hal ini terjadi mengingat ketidakpastian yang sangat besar terhadap proyek-proyek
skala besar antara lain PLTU Indramayu 1x1000 MW, Upper Cisokan Pumped Storage 4x250 MW, PLTU Madura 2x200 MW, PLTGU Muara Tawar Add-on
Blok 2 dan proyek-proyek panas bumi. Dalam jangka panjang 2016 – 2019 jumlah penambahan kapasitas
pembangkit adalah 17.139 MW, yang terdiri dari pembangkit PLN sebesar 12.234 MW dan IPP sebesar 4.905 MW.
Kapasitas pembangkit baru yang masuk ke sistem Jawa-Bali pada tahun 2009 sebesar 910 MW, yaitu PLTP Wayang Windu 2 110 MW, PLTU Labuan 1
300 MW dan PLTGU Muara Karang Repowering 500 MW. Arah kebijakan PLN dalam rencana pengembangan pembangkit di Jawa-Bali
terlihat dengan jelas pada tabel 4.13 dimana PLN tidak lagi merencanakan pembangunan pembangkit berbahan bakar minyak, kecuali beberapa
pembangkit beban puncak peaker berupa PLTG baru yang masih akan menggunakan bahan bakar minyak atau LNG jika tersedia. Disamping PLTG
peaker tersebut akan dibangun juga tiga buah PLTA Pump Storage sebagai pemikul beban puncak, yaitu Upper Cisokan di Jawa Barat dengan kapasitas
1.000 MW, Matenggeng di perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah sebesar 885 MW dan Grindulu di Jawa Timur sebesar 1.000 MW.
Untuk memenuhi kebutuhan pembangkit beban menengah selain repowering Muara Karang dan Priok dan Muara Tawar Blok 5 akan dibangun PLTGU
dengan kapasitas 4.950 MW yang akan menggunakan bahan bakar gas alam dan LNG, termasuk diantaranya PLTGU Muara Tawar Add-on blok 2, 3, 4
dengan total kapasitas 1.200 MW, PLTGU TubanCepu 1.500 MW dan PLTGU LNG BantenJawa Barat 3 x 750 MW. Munculnya kebutuhan PLTGU sebesar
4.950 MW tersebut adalah dengan asumsi tersedia pasokan gas. Karena keterbatasan pasokan gas maka PLTGU BantenJabar dalam proses
simulasi yang semula direncanakan berbahan bakar gas alam diubah menjadi pembangkit berbahan bakar LNG. Harga LNG yang lebih tinggi daripada harga
gas alam akan menyebabkan produksi energi atau capacity factor PLTGU ini rendah, dan hal ini akan dibahas lebih lanjut pada butir 4.4.5.3 mengenai
proyek-proyek strategis dan butir 4.5 mengenai proyeksi neraca energi dan kebutuhan bahan bakar.
RUPTL 2010 - 2019 67
Untuk memenuhi kebutuhan pembangkit beban dasar akan dibangun PLTU batubara supercritical kelas 1.000 MW oleh PLN dan IPP, serta beberapa PLTP
yang direncanakan akan dibangun oleh IPP.
Disamping itu PLN merencanakan untuk membangun transmisi 500 kV HVDC interkoneksi Sumatera – Jawa yang akan menyalurkan listrik sebesar
3.000 MW dari PLTU mulut tambang di Sumatra Selatan ke Jawa. Dalam rencana pengembangan pembangkit sistem Jawa-Bali, PLTN kelas
1.000 MW juga dibuka sebagai salah satu kandidat proyek, tujuannya untuk mendapatkan suatu sistem tenaga listrik dengan konfigurasi pembangkitan
yang lebih beraneka ragam, sehingga tidak terlalu bergantung mengandalkan pada satu sumber energi primer-dalam hal ini batu bara. Namun simulasi
menunjukkan bahwa PLTN tidak dapat bersaing dengan kandidat pembangkit beban dasar lainnya karena tingginya harga kapital dari teknologi ini.
4.4.6.3. Proyek-proyek Strategis
Beberapa proyek strategis pada sistem Jawa-Bali ini adalah sebagai berikut : • PLTGU Muara Tawar Add-on 1.200 MW. Proyek ini sangat strategis
karena pembangkit ini berlokasi sangat dekat dengan pusat beban dan dapat memperbaiki kualitas tegangan. Namun karena keterbatasan
pasokan gas, maka untuk tahap pertama pengembangan dilakukan hanya untuk blok 2 500 MW apabila dilengkapi supplementary firing
yang direncanakan beroperasi pada 2012-2013, sedangkan pada tahap selanjutnya akan dikembangkan blok 3-4 700 MW dengan
supplementary firing yang direncanakan beroperasi pada 2016 apabila tersedia pasokan gas yang cukup.
• PLTU IPP Jawa Tengah 2x1.000 MW. Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun 2014 dan 2015, serta merupakan
proyek kelistrikan pertama yang menggunakan skema Public Private Partnership PPP dengan PerPres No. 672005 yang diperbaharui
dengan PerPres No. 132010.
• PLTU Indramayu 2x1.000 MW. Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun 2015, dan berlokasi relatif dekat dengan
pusat beban industri di sebelah timur Jakarta.