Asumsi Proyeksi Kebutuhan Listrik Povinsi Lampung 2010 - 2019
380
Potensi Batubara Tabel-3.5 Lokasi Potensi Batubara
Lokasi Kegiatan
Umbul solo Sudah Ditambang Cad Indikasi
: 867,008
ton Way Cempedak
Kadar air :
11.5 Desa Tangkit Serdang
Abu :
5.8 Kec. Pugung
Zat Terbang :
41.2 Kab. Tanggamus
Karbon Padat : 41.50
Berat Jenis :
1.24 Sulfur
: 5.9
Kalori :
6,110 kalkg
Dusun Batubrak Penyelidikan
Kalori :
4,715 - 4928 kalkg Desa Way Nipah
Pendahuluan Kec. Pematang Sawah
Kab. Tanggamus Desa Batu Bedil
Penyelidikan Kadar air
: 3.04
Way Pidada Atas Pendahuluan
Abu :
36.1 Sebarang Bawang
Kalori :
4,803.0 kalkg
Kab. Lampung selatan Desa Baturaja
Penyelidikan Luas
: 1
ha Desa Bawang
Pendahuluan Kadar air
: 1.52 - 2.14
Kec. Punduh Abu
: 19.5 - 48.3
Lampung Selatan Kalori
: 4,891 - 5,840 kalkg
Bukit Gemuruh Penyelidikan
Kadar air :
35.16 - 38.64 Kec. Way Tuba
Pendahuluan Abu
: 7.40 - 8.5
Kab. Way Kanan Kalori
: 5,086 -5,672 kalkg
Desa Linggapura Sudah Ditambang Cad. Terbukti :
2,358,855 ton
Kec. Padang Ratu Luas
: 333.0
ha Kab. Lampung Tengah
Kadar Air :
8.02 Abu
: 7.81
Kalori :
6,128.0 kalkg
Way Galing Penyelidikan
Cad. Tereka :
31,000 ton
Desa Ogan Jaya Pendahuluan
Luas :
0.5 ha
Kec. Padang Ratu Kadar Air
: 5.52 - 7.9
Keb Lampung Tengah Abu
: 7.34 - 7.53
Kalori :
6,141 - 6,307 kalkg Desa Muara Topeng
Penyelidikan Cad. Tereka
: 4,500
ton Kec. Padang Ratu
Pendahuluan Luas
: 1.0
ha Kab. Lampung Tengah
Kadar Air :
2.16 - 6.08 Abu
: 7.04 - 25.92
Kalori :
4,652 - 6,384 kalkg Desa Fajar Baru
Penyelidikan Cad. Terbukti :
30,000,000 ton Simpang Peatang
Pendahuluan Abu
: 5.3 - 29.8
Adi Luhur Kadar Air
: 14.8 - 17.6
Kangungang Dalam Sulfur
: 0.35 - 0.92
Sidomulyo Karbon
: 20 - 33.8
Wiraraja Kalori
: 2,985 - 4,908 kalkg
Karya Bukti Tunggal Warga
Mercu Buana Kab. Tulang Bawang
Keterangan
381
Pengembangan Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2019, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 1339 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada
Tabel-3.6 berikut.
Tabel-3.6 Pengembangan Pembangkit
No
Owner JENIS
PROYEK MW
COD STATUS
1 Swasta
PLTU Lampung Tengah
6.0 2013
PPA Terkendala 2
Swasta PLTU
Lampung Tengah 6.0
2013 PPA Terkendala
3 Swasta
PLTU Kalianda
6.0 2013
PPA Terkendala 4
Swasta PLTU
Kalianda 6.0
2013 PPA Terkendala
5 PLN
PLTP Ulubelu
55.0 2011
On Going 6
PLN PLTP
Ulubelu 55.0
2012 On Going
7 PLN
PLTU Tarahan FTP1
100.0 2011
On Going 8
PLN PLTU
Tarahan FTP1 100.0
2011 On Going
9 Swasta
PLTP Ulubelu 3 FTP2
55.0 2013
Rencana 10
Swasta PLTP
Ulubelu 4 FTP2 55.0
2014 Rencana
11 Swasta
PLTP Wai Ratai
55.0 2019
Rencana 12
Swasta PLTP
Danau Ranau 55.0
2018 Rencana
13 Swasta
PLTP Danau Ranau
55.0 2019
Rencana 14
Swasta PLTP
Suok Sekincau 55.0
2018 Rencana
15 Swasta
PLTP Suok Sekincau
55.0 2019
Rencana 16
Swasta PLTP
Rajabasa FTP2 110.0
2014 Rencana
17 Swasta
PLTP Rajabasa FTP2
110.0 2014
Rencana 18
Swasta PLTU
Tarahan 1,2 200.0
2018 Rencana
19 Swasta
PLTU Tarahan 1,2
200.0 2019
Rencana Jumlah
1,339.0
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk Pengembangan GI
Pengembangan Gardu Induk GI dari tahun 2009 sampai dengan 2019 sebanyak 15 lima belas lokasi seperti tabel dibawah ini.
382
Tabel-3.7 Pengembangan Gardu Induk 150 kV
No. Nama Gar du Induk
Tegangan Bar u Extension MVA
COD 1
NEW TARAHAN 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 0 2
SUKARAME 1 5 0 2 0 kV
New 6 0
2 0 1 0 3
BLAMBANGAN UMPU 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 0 9 4
SEPUTIH BANYAK 1 5 0 2 0 kV
New 6 0
2 0 1 0 5
ULU BELU 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 1 6
KOTA AGUNG 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 2 7
LIWA 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 2 8
GEDONG TATAAN 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 3 9
TELUK RATAI 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 4 1 0 KETAPANG BAKAUHENI 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 4 1 1 SIMPANG PEMATANG
1 5 0 2 0 kV New
3 0 2 0 1 5
1 2 PAKUAN RATU 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 6 1 3 LANGKAPURA
1 5 0 2 0 kV New
6 0 2 0 1 7
1 4 SUKADANA 1 5 0 2 0 kV
New 3 0
2 0 1 8 1 5 BENGKUNAT
1 5 0 2 0 kV New
3 0 2 0 1 9
Pengembangan Transmisi
Pengembangan Transmisi dari tahun 2009 sampai dengan 2019 diperlihatkan pada tabel dibawah ini
383
Tabel-3.8 Pengembangan Transmisi
No. Dari
Ke Tegangan
kms Biaya
M USD
COD 1
Bukit Kemuning
Kotabumi Uprating dari 1x240 mm2
150 kV
2 cct, AC3 240 mm2
76 5.1
2010 2
PLTU Tarahan
Incomer New Tarahan ‐ Kalianda
150 kV
2 cct, 2 Zebra
1 0.1
2011 3
PLTP Ulubelu 1,2
pi Incomer Pagelaran ‐ Batutegi
150 kV
2 cct, 2 HAWK
40 3.1
2011 4
PLTP Ulubelu 1,2
PLTP Ulubelu 3,4 FTP 2
150 kV
2 cct, 2 HAWK
20 1.5
2013 5
Menggala Seputih
Banyak 150
kV 2 cct,
2 Zebra 120
11.8 2011
6 Pagelaran
Kota Agung
150 kV
2 cct, 1 HAWK
80 4.4
2012 7
Liwa Incomer
B.Kemuning ‐ Besai 150
kV 2 cct,
1 HAWK 200
11.1 2012
8 Natar
Gedong Tataan
150 kV
2 cct, 1 HAWK
60 3.3
2013 9
PLTP Rajabasa FTP 2
Kalianda 150
kV 2 cct,
2 HAWK 40
3.1 2014
10 Teluk
Betung Teluk
Ratai 150
kV 2 cct,
1 HAWK 60
3.3 2014
11 Kalianda
Ketapang 150
kV 2 cct,
2 Zebra 90
8.9 2014
12 Menggala
Simpang Pematang
150 kV
2 cct, 1 HAWK
150 8.3
2015 13
Pakuan Ratu
Incomer Gumawang ‐ Menggala
150 kV
2 cct, 2 Zebra
1 0.1
2016 14
Langkapura 2
pi Incomer Natar ‐ Teluk Betung 150
kV 2 cct,
1 HAWK 1
0.1 2017
15 Besai
PLTP Suoh Sekincau
150 kV
2 cct, 1 HAWK
38 2.1
2018 16
Sukadana Incomer
S.Banyak ‐ Sribawono 150
kV 2 cct,
2 Zebra 1
0.1 2018
17 Liwa
Bengkunat 150
kV 2 cct,
1 HAWK 130
7.2 2019
18 Ketapang
perbatasan Sumsel
500 kV DC
2 cct 4 Falcon
600 201.6
2016 19
PLTP Wai Ratai
Teluk Ratai
150 kV
2 cct, 1 HAWK
40 2.2
2019 Jumlah
1,748 277.3
Conductor
Pengembangan Distribusi
Pengembangan Distribusi dari tahun 2009 sampai dengan 2019 terlihat dari tabel dibawah ini
Tabel-3.9 Pengembangan Distribusi
384
JTM JTR
kms kms
MVA buah
1 2009
143.55 403.77
42.58 578
50,000 2
2010 110.23
356.40 39.57
539 44,200
3 2011
176.36 318.05
36.90 510
59,374 4
2012 137.20
289.39 34.92
548 63,141
5 2013
130.07 297.86
37.52 588
67,172 6
2014 122.31
306.22 40.27
634 72,090
7 2015
114.62 315.87
43.38 676
76,142 8
2016 104.96
322.94 46.29
715 77,378
9 2017
92.27 327.57
48.97 786
86,483 10
2018 85.35
344.25 53.78
839 91,496
11 2019
74.20 351.86
57.39 898
97,579 12
2020 62.98
361.03 61.49
959 103,325
1,147.56 3,230.41
439.01 6,734
735,056 TOTAL
Pelanggan Trafo
No TAHUN
A12.4. RINGKASAN
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi adalah seperti tersebut dalam Tabel-4.1.
Tabel-4.1. Rangkuman
Energy Sales GWh
Produksi Energi GWh
Beban Puncak MW
Pembangkit MW
Gardu Induk MVA
Transmisi kms
2010 2,222.0
2,458.4 494.8
90 76
23.5 2011
2,444.6 2,696.7
537.0 255.0
80 161
332.8 2012
2,689.2 2,957.8
582.9 55.0
120 280
121.1 2013
2,958.6 3,247.1
633.3 79.0
210 80
212.7 2014
3,253.6 3,562.9
687.8 275.0
240 190
662.3 2015
3,578.5 3,910.2
747.3 180
150 34.8
2016 3,950.2
4,311.6 815.8
30 601
223.7 2017
4,361.2 4,755.0
890.8 180
1 28.1
2018 4,815.8
5,245.0 972.9
310.0 210
39 560.0
2019 5,318.6
5,786.3 1,063.0
365.0 30
170 692.7
Jumlah 35,592.3
38,931.0 7,425.5
1,339.0 1,370
1,748 2,891.8
Tahun Proyeksi Kebutuhan
Pembangunan Fasilitas Kelistrikan Juta US
385
LAMPIRAN A.13 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN PERSERO
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
A13.1. KONDISI SAAT INI
Sistem ketenagalistrikan di Kalimantan Barat terdiri atas satu sistem interkoneksi dan beberapa sistem terisolasi. Sistem interkoneksi melalui jaringan transmisi 150 kV
yang disebut sistem Khatulistiwa, meliputi sekitar kota Pontianak dan pada awal tahun 2010 sistem Singkawang terinterkoneksi dengan sistem ini. Sistem transmisi di
Sistem Khatulistiwa terdiri dari SUTT 150 kV sepanjang 153,5 kms dan 5 buah GI dengan total kapasitas 190 MVA.
Sistem terisolasi terdiri atas sistem-sistem Sambas, Bengkayang, Ngabang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Putussibau, Ketapang, Sukadana dan sistem
tersebar.
386
Gambar -1 : Peta Provinsi Kalimantan Barat.
Beban puncak di sistem kelistrikan Wilayah Kalimantan Barat pada tahun 2009 adalah sebesar 235 MW dengan produksi sebesar 1.131 GWh. Sistem Khatulistiwa,
adalah yang terbesar dimana sekitar 68,83 produksi Kalimantan Barat diserap oleh sistem ini. Tabel-1.1 berikut ini memperlihatkan komposisi sistem ketenagalistrikan di
Wilayah Kalimantan Barat.
387
Tabel-1.1.Komposisi Beban
Beban Puncak Faktor Beban
[GWh] []
[MW] []
Sistem Khatulistiwa Interkoneksi 772.16
68.27 131.00
67.29 Sistem Singkawang
160.70 14.21
22.55 81.35
Sistem Sambas 59.13
5.23 10.45
64.59 Sistem Sanggau
61.68 5.45
10.65 66.11
Sistem Sintang 58.86
5.20 10.69
62.85 Sistem Putussibau
19.50 1.72
3.84 57.96
Sistem Ketapang 97.91
8.66 17.80
62.79 Sistem Terisolasi
Tersebar 102.06
9.02 28.10
41.47
Total 1,131.00
100.00 235.08
Produksi 2009
Sistem
Rata-rata pertumbuhan penjualan 5 tahun terakhir adalah 7,76 per-tahun, dimana penjualan pada tahun 2005 sebesar 841,93 GWh menjadi 1.155,65 GWh pada tahun
2009. Penjualan terbesar adalah dari sektor rumah tangga Sosial 60,07 dan sektor
bisnis adalah yang kedua 29,06 . Tabel-1.2 berikut ini adalah komposisi penjualan berdasarkan sektor pelanggan.
Tabel-1.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan
[GWh] []
Rumah Tangga Sosial 694.20
60.07 Bisnis
335.87 29.06
Industri 60.30
5.22 Publik
65.29 5.65
Jumlah 1155.65
100 2009
Jenis Pelanggan
Masyarakat yang telah menikmati listrik PLN adalah sebesar 51.3 rasio elektrifikasi tahun 2009.Sampai dengan tahun 2009, 68.79 dari 1.426 desa di
Kalimantan Barat telah terlistriki oleh PLN. Sekitar 31.21 atau 445 desa masih belum terlistriki PLN.
Pada saat ini, hampir 100 pasokan listrik di Kalimantan Barat diperoleh dari pembangkit dengan bahan bakar minyak BBM jenis HSD dan MFO.Kontinuitas dan
tingkat keandalan pelayanan masih relatif rendah, hal ini disebabkan oleh usia beberapa mesin diesel yang sudah tua dan keterbatasan cadangan pembangkitan.
388 Kapasitas terpasang adalah 335,80 MW dengan daya mampu sebesar 264,95 MW.
Disamping itu terdapat pembangkit rental sebesar 85 MW. Tabel-1.3 berikut ini memperlihatkan komposisi sistem pembangkitan di Wilayah Kalimantan Barat.
Tabel-1.3. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit
Kapasitas Terpasang
Daya Mampu [MW]
[MW]
Sistem Khatulistiwa PLTD
147.20 115.90
PLTG 34.00
30.00 Sistem Singkawang
PLTD 33.69
22.90 Sistem Sambas
PLTD 12.40
10.40 Sistem Sintang
PLTD 16.81
13.55 Sistem Sanggau
PLTD 12.87
10.90 Sistem Putussibau
PLTD 7.09
4.72 Sistem Ketapang
PLTD 21.07
18.96 Sistem Terisolasi
PLTD 50.69
37.62 Tersebar
Total Wil. Kal-Bar
335.80 264.95
Sistem Jenis
energi pemba
A13.2. PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
Pertumbuhan kebutuhan energi listrik di propinsi Kalbar 5 tahun terakhir 2005 – 2009 meningkat rata-rata sekitar 8.1 pertahun. Untuk tahun 2010-2019 perkiraan
kebutuhan tenaga listrik propinsi Kalbar rata-rata meningkat sebesar 9.9 per tahun. Permintaan listrik didominasi oleh pelanggan rumah tangga yaitu sebesar 56 dari
permintaan energi listrik di Kalbar. Perkembangan ekonomi propinsi Kalbar selama 2005 – 2009 mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 5.2 per tahun. Pertumbuhan ekonomi Kalbar dimasa yang akan datang diperkirakan akan lebih tinggi.
Hingga tahun 2009, rasio elektrifikasi Kalbar adalah 51.3. Untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalbar dibutuhkan ketersediaan listrik dalam
jumlah cukup dan handal.