PRAKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK 2010 - 2019

RUPTL 2010 - 2019 55 Storage 250 MW 18 . Selain itu terdapat beberapa PLTP kelas 55 MW dan 110 MW, serta PLTA. PLTN jenis pressurised water reactor kelas 1.000 MW juga disertakan sebagai kandidat dalam model optimisasi perencanaan pembangkitan. Pemilihan ukuran unit PLTU batubara untuk sistem Jawa-Bali sebesar 1.000 MW per unit didasarkan pada pertimbangan efisiensi 19 dan kesesuaian dengan ukuran sistem tenaga listrik Jawa-Bali yang beban puncaknya sudah akan melampaui 25.000 MW. Asumsi harga bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 4.9. Khusus untuk PLTA pompa perhitungan optimasi baru dipertimbangkan mulai tahun 2013 karena masa konstruksi PLTA membutuhkan waktu 5 tahun. Tabel 4.9 Asumsi Harga Bahan Bakar Jenis Energi Primer Harga Nilai Kalor Batubara – Sub Bituminous USD 70Ton 5.100 kcalkg Batubara – Lignite USD 50Ton 4.200 kcalkg Batubara – Lignite di Mulut Tambang USD 35Ton 4.200 kcalkg Gas alam USD 6MMBTU 252.000 kcalMscf LNG USD 10MMBTU 252.000 kcalMscf HSD USD 0,52Liter 9.070 kcall MFO USD 0,42Liter 9.370 kcall Uap Panas Bumi tidak mempengaruhi hasil simulasi perencanaan karena diperlakukan sebagai fixed plant Uranium USD 120lb Harga tersebut adalah untuk harga crude oil US75barrel

4.4.2. Program Percepatan Pembangkit Berbahanbakar Batubara Perpres No. 712006

Dengan Peraturan Presiden No.71 tahun 2006, Pemerintah telah menugaskan PT PLN Persero untuk membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara sebanyak kurang lebih 10.000 MW untuk memperbaiki fuel mix dan sekaligus juga memenuhi kebutuhan demand listrik di seluruh Indonesia. 18 Mengacu pada desain PLTA Pumped Storage Upper Cisokan 19 Mengambil benefit dari economies of scale dan menggunakan teknologi boiler supercritical yang mempunyai efisiensi jauh lebih tinggi daripada teknologi subcritical. 56 RUPTL 2010 - 2019 Program ini dikenal sebagai “Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW atau Proyek PerPres 71”. Berdasar penugasan tersebut PLN pada saat ini tengah membangun sejumlah proyek pembangkit dengan kapasitas dan perkiraan tahun operasi diperlihatkan pada Tabel 4.10. Sampai dengan Desember 2009 pembangunan Proyek PerPres 71 yang telah selesai dan beroperasi komersial adalah hanya PLTU Labuan Unit 1 300 MW, sedangkan pembangkit lain yang semula dijadwalkan selesai dalam tahun 2009 ternyata mundur ke tahun 2010, yaitu Labuan Unit 2, Rembang Unit 1 dan Indramayu Unit 1. Pada tahun 2010 dijadwalkan proyek-proyek sebanyak 3.205 MW berikut akan beroperasi : Labuan Unit 2 300 MW, Rembang 2x315 MW, Indramayu 3x330 MW, Paiton 660 MW, dan Suralaya 625 MW. Proyek-proyek pembangkit PerPres 71 di Jawa Bali mengalami keterlambatan rata-rata 8 bulan, sedangkan proyek-proyek di luar Jawa Bali akan mengalami keterlambatan lebih dari itu. Keterlambatan tersebut terutama disebabkan oleh financing yang terlambat dan permasalahan konstruksi.

4.4.3. Program Percepatan Pembangkit Tahap 2

Dalam RUPTL sebelumnya 2009-2018 terdapat rencana pengembangan pembangkit yang disebut Program Percepatan Pembangkit Tahap 2. Program tersebut mencakup PLTU batubara 7.616 MW, PLTP 2.125 MW, PLTGU 1.440 MW dan PLTA 174 MW, dengan kapasitas total 11.355 MW. Dalam perjalanannya program tersebut mengalami perubahan menjadi PLTU batubara 3.312 MW, PLTP 3.977 MW, PLTGU 1.560 MW, PLTG 100 MW dan PLTA 1.204 MW dengan kapasitas total 10.153 MW untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2014. Program Percepatan Pembangkit Tahap 2 ini telah diresmikan pada 8 Januari 2010 dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penugasan Kepada PLN untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas. Namun detail nama proyek dan lokasinya ditentukan secara terpisah dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2 Tahun 2010 mengenai Daftar Proyek-proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit RUPTL 2010 - 2019 57 Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, dan Gas serta Transmisi Terkait yang telah ditetapkan pada 27 Januari 2010. Tabel 4.10 Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW Peraturan Presiden No.712006 Nama Pembangkit Kapasitas MW Tahun Operasi Nama Pembangkit Kapasitas MW Tahun Operasi PLTU 2 di Banten Labuan 2x315 2009-2010 PLTU di Sumbar Teluk Sirih 2x112 2011-2012 PLTU di Jabar Utara Indramayu 3x330 2010 PLTU di Lampung Tarahan Baru 2x110 2011-2012 PLTU 1 di Banten Suralaya Unit 8 1x625 2010 PLTU 1 di Kalbar Parit Baru 2x50 2012 PLTU 3 di Banten Lontar 3x315 2010-2011 PLTU 2 di Kalbar Pantai Kura-Kura 2x27,5 2012 PLTU di Jabar Selatan Pelabuhan Ratu 3x350 2011 PLTU 1 di Kalteng Pulang Pisau 2x60 Retender PLTU 1 di Jateng Rembang 2x315 2010 PLTU di Kalsel Asam-Asam 2x65 2011 PLTU 2 di Jateng PLTU Adipala 1x600 2014 PLTU 2 di Sulut Amurang 2x25 2010-2011 PLTU 1 di Jatim Pacitan 2x315 2010-2011 PLTU di Gorontalo 2x25 2011 PLTU 2 di Jatim Paiton Unit 9 1x660 2010 PLTU di Maluku Utara Tidore 2x7 2011 PLTU 3 di Jatim Tanjung Awar-awar 2x300 2013 PLTU 2 di Papua Jayapura 2x10 2011 PLTU di NAD Meulaboh 2x110 2012 PLTU 1 di Papua Timika 2x7 Retender PLTU 2 di Sumut Pangkalan Susu 2x220 2011-2012 PLTU di Maluku Ambon 2x15 Retender PLTU 1 di Riau Bengkalis 2x7 2012 PLTU di Sulteng Kendari 2x10 2010 PLTU 2 di Riau Selat Panjang 2x5 2012 PLTU di Sulsel Barru 2x50 2011 PLTU di Kepri Tanjung Balai 2x7 2010 PLTU 2 di NTB Lombok 2x25 2011 PLTU 4 di Babel Belitung 2x16.5 2011 PLTU 1 di NTT Ende 2x7 2010 PLTU 3 di Babel Air Anyer 2x30 2010-2011 PLTU 2 di NTT Kupang 2x15 2011 PLTU 1 di NTB Bima 2x10 2011 Pada saat RUPTL ini disusun, Kementerian ESDM dan stakeholders tengah membahas revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2010 diatas, dengan prediksi daftar proyek pembangkit yang masuk dalam Program Percepatan Tahap 2 akan direvisi menjadi seperti pada Tabel 4.11. 58 RUPTL 2010 - 2019 Tabel 4.11 Daftar Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2 Pemilik Jenis 2012 2013 2014 Jumlah Jawa-Bali PLN PLTA 1,000 1,000 PLTGU 150 350 500 PLTU 1,000 1,000 Swasta PLTP 175 415 1,380 1,970 PLTU 200 400 600 Luar Jawa-Bali PLN PLTA 174 174 PLTGU 240 240 PLTP 140 200 340 PLTU 14 315 533 862 PLTG 100 100 Swasta PLTA 30 30 PLTGU 120 120 PLTP 542 1,115 1,657 PLTU 88 384 457 929 Jumlah 527 2,520 6,475 9,522 Program Percepatan Pembangkit Tahap 2 direncanakan untuk lebih memanfaatkan energi terbarukan, khususnya panas bumi. Namun setelah mempertimbangkan demand - supply balance dan kesiapan proyek-proyek panas bumi belum sepenuhnya matang, maka proyek-proyek panas bumi dalam Program Percepatan Pembangkit Tahap 2 diprogramkan sebesar 3.967 MW sampai dengan tahun 2014. Dengan adanya program panas bumi sebanyak itu PLN telah menunda pembangunan beberapa PLTU batubara yang telah direncanakan dalam RUPTL sebelumnya, dan menjaga reserve margin pada tingkat yang tidak terlalu tinggi 20 . Pengembangan panas bumi sebanyak itu selama 6 tahun ke depan merupakan suatu rencana pengembangan yang relatif sangat besar untuk PLTP dengan jumlah investasi yang sangat tinggi 21 . Pengembangan ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar lagi dalam RUPTL 2010-2019 ini yang mencapai 6.100 MW pada tahun 2019. 20 Reserve margin di Sumatera direncanakan hingga lebih dari 40 untuk mengakomodasi proyek-proyek PLTP. 21 Kebutuhan investasi sekitar US 9 milyar jika biaya pengembangan US 2.500kW.