Proyeksi Kebutuhan Listrik Jambi 2010-2019

352 Pengembangan Distribusi Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pertumbuhan pelanggan baru sekitar 6.52 atau 355 ribu pelanggan sampai dengan 2019 atau rata-rata 35 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah JTM 2.078 kms, Jaringan Tegangan Rendah JTR sekitar 2.006 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 193 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel-3.4 berikut. Tabel-3.4 Pengembangan Sistem Distribusi di Propinsi Jambi JTM JTR Trafo kms kms MVA 2010 128.0 121.4 12.0 21,167 2011 149.2 144.3 13.9 24,462 2012 162.7 156.0 14.7 25,984 2013 176.8 170.0 16.4 27,942 2014 188.7 181.9 17.2 29,445 2015 202.7 195.7 19.0 31,278 2016 235.7 228.1 21.6 35,839 2017 255.6 247.5 24.0 38,326 2018 278.1 269.5 25.7 41,049 2019 300.9 291.8 28.5 43,925 2010-2019 2,078.5 2,006.3 192.9 319,417 Tahun Pelanggan A9.4. SISTEM ISOLATED Propinsi Jambi masih memiliki 5 PLTD berbahan bakar minyak, yaitu PLTD Pelabuhan Dagang, PLTD Sungai Lokan, PLTD Mendahara Ilir, PLTD Mendahara Tengah dan PLTD Kuala Tungkal dengan total kapasitas terpasang 8,93 MW dan 1 Pembangkit IPP berbahan bakar Gas yang beroperasi di kabupaten Tanjung Jabung kapasitas terpasang 2.7 MVA. 353 Tabel-4.1 Pembangkit pada Sistem Isolated di Propinsi Jambi Jenis Pembangkit 1 Pelabuhan Dagang PLTD 1.52 PLN WS2JB 2 Mendahara Ilir PLTD 0.5 PLN WS2JB 3 Sungai Lokan PLTD 0.67 PLN WS2JB 4 Mendahara Tengah PLTD 0.23 PLN WS2JB 5 Kuala Tungkal PLTD 6.01 PLN WS2JB 6 Tanjung Jabung Power PLTMG 2.7 Swasta Total 11.63 Kapasitas MVA Nama Pembangkit No Owner A9.5. RINGKASAN Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi, adalah seperti tersebut dalam Tabel-5.1. Tabel-5.1. Rangkuman Energy Sales GWh Produksi Energi GWh Beban Puncak MW Pembangkit MW Gardu Induk MVA Transmisi kms 2010 863.1 960.1 160.1 - 246 25.7 2011 943.9 1,044.1 174.1 5.8 2012 1,039.8 1,143.2 190.8 28.0 560 185 127.5 2013 1,149.0 1,262.6 211.0 55.0 60 130 96.5 2014 1,266.0 1,389.7 232.4 55.0 780 170 165.8 2015 1,390.8 1,525.0 255.1 90 420 142.7 2016 1,524.6 1,669.8 276.7 - 80 34.7 2017 1,665.9 1,822.7 299.0 175.0 90 1 276.6 2018 1,814.7 1,983.3 322.1 575.0 1,000 160 879.6 2019 1,977.3 2,158.6 347.2 400.0 532.3 Jumlah 13,635.2 14,959.1 2,468.5 1,288.0 2,580 1,392 2,287.2 Tahun Proyeksi Kebutuhan Pembangunan Fasilitas Kelistrikan Juta US 354 LAMPIRAN A.10 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN Persero DI PROVINSI SUMATERA SELATAN A10.1. KONDISI KELISTRIKAN SAAT INI Sistem kelistrikan Provinsi Sumatera Selatan Sumsel dikelola oleh 2 Cabang yaitu Cabang Palembang dan Cabang Lahat. Beban puncak saat ini sebesar 491,24 MW dan dipasok dari pembangkit yang terinterkoneksi melalui transmisi 150 kV kesistem Sumabagsel-Teng. Untuk sistem Isolated yang lokasinya tersebar dipasok dari pembangkit IPP dan PLTD skala kecil. Gambar-1 355 Pembangkit yang mensuplai Energi Listrik ke Propinsi Sumsel sebesar 720 MW, terdiri dari pembangkit yang terhubung ke sistem Interkoneksi Sumbag-Teng dibawah pengelolaan PLN Kit SBS, Pembangkit IPP dan Pembangkit Isolated Dikelola oleh PLN WS2JB. Kapasitas terpasang pembangkit tersebut dapat dilihat pada tabel-1.1. Tabel-1.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang No Nama Pembangkit Jenis Pembangkit Jenis Bahan Bakar Pemilik Kapasitas Terpasang MW 1 PLTU Keramasan PLTU Batu Bara PLN Kit SBS 25 2 PLTG Keramasan PLTG Gas Alam PLN Kit SBS 23.5 3 PLTG Keramasan PLTG Gas Alam PLN Kit SBS 21.35 4 PLTU Bukit Asam PLTU Batu Bara PLN Kit SBS 260 5 PLTD Bukit Asam PLTD HSD PLN Kit SBS 12.6 6 PLTG Simpang Tiga PLTG Gas Alam PLN Kit SBS 90 7 PLTD Sungai Juaro PLTD HSD PLN Kit SBS 25.2 8 PLTG Talang Duku PLTG Gas Alam PLN Kit SBS 34 9 PLTG TM 1 dan 2 PLTG Gas Alam PLN Kit SBS 36 10 IPP Borang PLTGU Gas Alam Swasta 150 11 PLTMG Prabumulih PLTMG Gas Alam Swasta 12 12 PLTG Musi II PLTG Gas Alam Swasta 13.83 13 PLTMG Sako PLTMG Gas Alam Swasta 12 14 PLTD Isolated Makarti PLTD HSD PLN WS2JB 1.01 15 PLTD Isolated Sungsang PLTD HSD PLN WS2JB 0.75 16 PLTD Isolated Air Saleh PLTD HSD PLN WS2JB 0.76 17 PLTD Isolated Simpang Sender PLTD HSD PLN WS2JB 2.18 18 PLTD Isolated Teluk Agung PLTD HSD PLN WS2JB 0.2 Jumlah 720.38 Sistem transmisi terpasang adalah transmisi 70 kV untuk mensuplai ring kota Palembang dan transmisi 150 kV untuk ring luar kota Palembang, dengan 2 trafo IBT 15070 kV yang berada di GI Borang dan GI Keramasan. Gardu Induk terpasang terdiri dari 14 Gardu Induk dengan total kapasitas trafo GI 526 MVA. Terdiri dari 8 GI 702012 kV dan 6 GI 15020 kV. Kondisi pembebanan trafo yang sudah melebihi 80 saat ini terdiri dari 8 trafo tegangan 702012 kV dan 5 trafo 15020 kV. 356 A10.2. PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK DI SUMATERA SELATAN Sumatera Selatan memiliki 11 Kabupaten, 3 Kota Administratif dan 1 Ibu kota propinsi. Propinsi Sumatera Selatan terletak di daerah strategis dan merupakan wilayah perdagangan dan sudah ditetapkan Presiden sebagai daerah lumbung energi. Banyak potensi energi primer di wilayah Sumsel yang belum tergali dan terolah dengan maksimal. Pembangkit yang ada di Sumsel pun masih mencukupi jika murni digunakan untuk konsumsi wilayah Sumsel sendiri. Di Sumsel, konsumsi energi listrik paling banyak diserap oleh konsumen rumah tangga 58,6 , industri 20,8 , komersil 14,7 dan publik 5

a. Asumsi

9 Pertumbuhan ekonomi diasumsikan rata-rata sebesar 5,59 per tahun dan pengaruh krisis finansial global hanya bersifat jangka pendek. 9 Pertumbuhan penduduk diproyeksikan 1,22 pertahun 9 Susut distribusi ditargetkan turun menjadi 8,6 pada tahun 2019 9 Rasio elektrifikasi mencapai 84,6 pada tahun 2019 9 Elastisitas, rasio pertumbuhan listrik terhadap pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 1,965 b. Proyeksi Kebutuhan Listrik Sumatera Selatan 2010-2019 Dari realisasi pengusahaan lima tahun sebelumnya dan dengan menggunakan asumsi tersebut diatas, kebutuhan listrik dihitung dengan software DKL 3.01, diperoleh proyeksi kebutuhan listrik 2010 – 2019 seperti pada tabel-2.1. 357 Tabel-2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Tahun Energy Sales GWh Produksi Energi GWh Beban Puncak MW Pelanggan 2010 2,729.86 2,960.41 486.18 980,380.11 2011 2,977.55 3,219.65 531.64 1,031,162.69 2012 3,266.33 3,519.91 584.38 1,086,174.46 2013 3,630.98 3,915.30 653.36 1,157,980.59 2014 4,096.48 4,420.93 740.86 1,258,730.87 2015 4,625.35 4,995.92 833.35 1,372,599.91 2016 5,213.91 5,635.66 935.10 1,501,910.72 2017 5,827.51 6,302.07 1,039.85 1,628,734.57 2018 6,457.28 6,985.74 1,139.45 1,753,329.68 2019 7,061.42 7,727.85 1,255.73 1,865,026.29 Growth 11.316 10.987 10.934 7.546 A10.3. PENGEMBANGAN SARANA KELISTRIKAN. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi sebagai berikut. Potensi Energi Primer Provinsi Sumatera Selatan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 November 2004 dicanangkan sebagai Provinsi Lumbung Energi Nasional. Potensi sumberdaya alam yang ada diantaranya adalah batubara, gas bumi, minyak bumi, panas bumi dan gas metan. Provinsi Sumatera Selatan menempati rangking 5 secara nasional pada bidang pertambangan dan energi. Tambang batubara yang telah dikelola sebesar 42,71 , sedangkan potensi gas bumi yang belum dikelola mencapai 98 . Panas bumi dan Gas Metan masih dalam status eksplorasi dan studi kelayakan. Ketersediaan cadangan dan produksi tambang dan energi dapat dilihat pada tabel-3.1 berikut : 358 Tabel-3.1. Potensi Energi Primer Sumber Daya Potensi Produksi Minyak Bumi Oil 757,6 MMSTB 27.933,07 ribu BBL Gas Bumi 24179,5 BSCF 434.108,64 ribu MMBTU Batubara 47,1 Milyar Ton 9.276.361 ton Coal Bed Methane 183,00 TCF Belum dimanfaatkan Panas Bumi Geothermal 1.911 Mwe Belum dimanfaatkan Gambut 64.200 Ha Belum dimanfaatkan Potensi Air MiniMikro Hidro 9.385,728 kW Sebagian dimanfaatkan Energi Surya 53,85 x 10 MW Telah dimanfaatkan Biomassa 16.034,24 GWh Sebagian dimanfaatkan Biogas 235,01 kWh Belum dimanfaatkan Sumber : Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Prov. Sumatera Selatan 2008 Rencana PLTP Tahap I – IV masing-masing 2 x 55 MW oleh Pertamina. Cadangan sumber energi fosil nasional yang terbatas, terutama minyal dan gas bumi. Production to reserve ratio hanya 24 tahun. Sumber-sumber EBT yang tidak terbatas. Penelitian terakhir yang dilakukan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral menyebutkan bahwa cadangan batubara di Sumatera Selatan mencapai 47,08 milyar ton dari data sebelumnya 22,7 milyar ton, dengan produksi ekspor melalui Lampung 9,8 juta ton per tahun, melalui Pelabuhan Boom Baru 600 ribu ton per tahun dan diprediksi melalui Pelabuhan Tanjung Api-Api kapasitas dapat meningkat hingga 50 juta ton atau lebih. Sejak tahun 2003 sampai 2008, realisasi lifting minyak dan gas bumi di Sumatera Selatan terus meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 24,84 untuk minyak bumi dan 27,82 untuk gas bumi. Realisasi lifting minyak bumi pada tahun 2008 mencapai 27.933,07 ribu BBL dan realisasi lifting gas bumi mencapai 434.108,64 MMBTU yang berlokasi di Muara Enim, Lahat, Prabumulih, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Banyuasin, OKU dan OKI. Hasil tambang yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Sumatera Selatan adalah minyak bumi, batubara, gas bumi, panas bumi dan gas metan. Sebagai alternatif pengembangan sumberdaya energi terutama energi baru dan terbarukan di Sumatera Selatan hingga 2009 telah dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS sebanyak 8.885 unit dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro sebanyak 12 unit dalam rangka mengatasi kelangkaan kelistrikan di daerah 359 pedesaan yang bertujuan meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya energi yang berwawasan lingkungan. Gambar-2. Peta Potensi Energi Primer di Provinsi Sumatera Selatan Pengembangan Pembangkit. Untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan beban sampai dengan tahun 2019, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar sebesar 2.750 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel-3.2 berikut. 18 3 4 5 6 11 7 10 12 17 13 15 16 8 20 14 1 2 19 01-074-27 01-074-15 01-074-14 01-074-07 01-074-02 P_53 P_59 P_56 P_55 P_57 PLTU 2 x 113 MW Simpang Belimbing PLTU 2 x 135 MW Keban Agung 9 PLTM 2 x 2,29 MW Telanai Banding Agung PLTP 4 x 55 MW Lumut Balai 18 18 3 3 4 4 5 5 6 6 11 11 7 7 10 10 12 12 17 17 13 13 15 15 16 16 8 8 20 20 14 14 1 1 2 2 19 19 01-074-27 01-074-27 01-074-15 01-074-15 01-074-14 01-074-14 01-074-07 01-074-07 01-074-02 01-074-02 P_53 P_53 P_59 P_59 P_56 P_56 P_55 P_55 P_57 P_57 PLTU 2 x 113 MW Simpang Belimbing PLTU 2 x 135 MW Keban Agung 9 9 PLTM 2 x 2,29 MW Telanai Banding Agung PLTP 4 x 55 MW Lumut Balai 360 Tabel-3.2. Pengembangan Pembangkit No Nama Proyek Jenis Pemilik Status Tahun Operasi Kapsitas MW 1 New Sumsel I PLTG PLN Rencana 2019 100 2 New Sumsel I PLTG PLN Rancana 2018 200 3 Keramasan PLTGU PLN Ongoing 2011 86 4 Gunung Megang PLTGU Swasta Negosiasi 2012 30 5 Baturaja PLTU Swasta Rencana 2013 10 6 Baturaja PLTU Swasta Rencana 2013 10 7 Boom Baru PLTMG Swasta Rencana

2011 7

8 Boom Baru PLTMG Swasta Rencana 2011 7 9 Musi Rawas PLTMG Swasta Rencana 2011 4 10 Musi Rawas PLTMG Swasta Rencana 2011 4 11 Lumut Balai FTP 2 PLTP Swasta Rencana 2013 55 12 Lumut Balai FTP 2 PLTP Swasta Rencana 2013 55 13 Lumut Balai FTP 2 PLTP Swasta Rencana 2014 55 14 Lumut Balai FTP 2 PLTP Swasta Rencana 2014 55 15 Rantau Dedap FTP 2 PLTP Swasta Rencana 2014 110 16 Rantau Dedap FTP 2 PLTP Swasta Rencana 2014 110 17 Banjar Sari PLTU Swasta Rencana 2013 100 18 Banjar Sari PLTU Swasta Rencana 2013 100 19 Keban Agung PLTU Swasta PPA Terkendala 2013 112.5 20 Keban Agung PLTU Swasta PPA Terkendala 2013 112.5 21 Simpang Belimbing PLTU Swasta On Going 2011 113.5 22 Simpang Belimbing PLTU Swasta On Going 2011 113.5 23 Sumsel-5 PLTU Swasta Rencana 2014 150 24 Sumsel-5 PLTU Swasta Rencana 2015 150 25 Sumsel-7 PLTU Swasta Rencana 2015 150 26 Sumsel-7 PLTU Swasta Rencana 2016 150 27 Sumsel-6 PLTU Swasta Rencana 2014 300 28 Sumsel-6 PLTU Swasta Rencana 2015 300 Jumlah 2750 Disamping proyek-proyek pembangkit yang tertera dalam tabel-3.2 diatas, direncanakan pula pembangunan pembangkit PLTU Mine Mouth dengan kapasitas 5x600 MW di kabupaten Muara Enim yang akan disalurkan ke Jawa melalui HVDC 500 kV Jawa-Sumatera. Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk GI Pengembangan Gardu Induk Diperlukan pembangunan GI 150 kV baru yang tersebar di 10 sepuluh lokasi dengan kapasitas sekitar 450 MVA seperti pada Tabel-3.3.