352
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pertumbuhan pelanggan baru sekitar 6.52 atau 355 ribu pelanggan sampai dengan 2019 atau rata-rata 35 ribu
pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah JTM 2.078 kms, Jaringan
Tegangan Rendah JTR sekitar 2.006 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 193 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel-3.4 berikut.
Tabel-3.4 Pengembangan Sistem Distribusi di Propinsi Jambi
JTM JTR Trafo
kms kms
MVA
2010 128.0
121.4 12.0
21,167 2011
149.2 144.3
13.9 24,462
2012 162.7
156.0 14.7
25,984 2013
176.8 170.0
16.4 27,942
2014 188.7
181.9 17.2
29,445 2015
202.7 195.7
19.0 31,278
2016 235.7
228.1 21.6
35,839 2017
255.6 247.5
24.0 38,326
2018 278.1
269.5 25.7
41,049 2019
300.9 291.8
28.5 43,925
2010-2019 2,078.5
2,006.3 192.9
319,417
Tahun Pelanggan
A9.4. SISTEM ISOLATED
Propinsi Jambi masih memiliki 5 PLTD berbahan bakar minyak, yaitu PLTD Pelabuhan Dagang, PLTD Sungai Lokan, PLTD Mendahara Ilir, PLTD Mendahara
Tengah dan PLTD Kuala Tungkal dengan total kapasitas terpasang 8,93 MW dan 1 Pembangkit IPP berbahan bakar Gas yang beroperasi di kabupaten Tanjung Jabung
kapasitas terpasang 2.7 MVA.
353
Tabel-4.1 Pembangkit pada Sistem Isolated di Propinsi Jambi
Jenis Pembangkit
1 Pelabuhan Dagang
PLTD 1.52
PLN WS2JB 2
Mendahara Ilir PLTD
0.5 PLN WS2JB
3 Sungai Lokan
PLTD 0.67
PLN WS2JB 4
Mendahara Tengah PLTD
0.23 PLN WS2JB
5 Kuala Tungkal
PLTD 6.01
PLN WS2JB 6
Tanjung Jabung Power PLTMG
2.7 Swasta
Total 11.63
Kapasitas MVA
Nama Pembangkit No
Owner
A9.5. RINGKASAN
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi, adalah seperti tersebut dalam Tabel-5.1.
Tabel-5.1. Rangkuman
Energy Sales GWh
Produksi Energi GWh
Beban Puncak MW
Pembangkit MW
Gardu Induk MVA
Transmisi kms
2010 863.1
960.1 160.1
- 246
25.7 2011
943.9 1,044.1
174.1 5.8
2012 1,039.8
1,143.2 190.8
28.0 560
185 127.5
2013 1,149.0
1,262.6 211.0
55.0 60
130 96.5
2014 1,266.0
1,389.7 232.4
55.0 780
170 165.8
2015 1,390.8
1,525.0 255.1
90 420
142.7 2016
1,524.6 1,669.8
276.7 -
80 34.7
2017 1,665.9
1,822.7 299.0
175.0 90
1 276.6
2018 1,814.7
1,983.3 322.1
575.0 1,000
160 879.6
2019 1,977.3
2,158.6 347.2
400.0 532.3
Jumlah 13,635.2
14,959.1 2,468.5
1,288.0 2,580
1,392 2,287.2
Tahun Proyeksi Kebutuhan
Pembangunan Fasilitas Kelistrikan Juta US
354
LAMPIRAN A.10 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN Persero
DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
A10.1. KONDISI KELISTRIKAN SAAT INI
Sistem kelistrikan Provinsi Sumatera Selatan Sumsel dikelola oleh 2 Cabang yaitu Cabang Palembang dan Cabang Lahat. Beban puncak saat ini sebesar 491,24 MW
dan dipasok dari pembangkit yang terinterkoneksi melalui transmisi 150 kV kesistem Sumabagsel-Teng. Untuk sistem Isolated yang lokasinya tersebar dipasok dari
pembangkit IPP dan PLTD skala kecil.
Gambar-1
355 Pembangkit yang mensuplai Energi Listrik ke Propinsi Sumsel sebesar 720 MW,
terdiri dari pembangkit yang terhubung ke sistem Interkoneksi Sumbag-Teng dibawah pengelolaan PLN Kit SBS, Pembangkit IPP dan Pembangkit Isolated
Dikelola oleh PLN WS2JB. Kapasitas terpasang pembangkit tersebut dapat dilihat pada tabel-1.1.
Tabel-1.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang
No Nama Pembangkit
Jenis Pembangkit
Jenis Bahan Bakar
Pemilik Kapasitas
Terpasang MW
1 PLTU Keramasan
PLTU Batu Bara
PLN Kit SBS 25
2 PLTG Keramasan
PLTG Gas Alam
PLN Kit SBS 23.5
3 PLTG Keramasan
PLTG Gas Alam
PLN Kit SBS 21.35
4 PLTU Bukit Asam
PLTU Batu Bara
PLN Kit SBS 260
5 PLTD Bukit Asam
PLTD HSD
PLN Kit SBS 12.6
6 PLTG Simpang Tiga
PLTG Gas Alam
PLN Kit SBS 90
7 PLTD Sungai Juaro
PLTD HSD
PLN Kit SBS 25.2
8 PLTG Talang Duku
PLTG Gas Alam
PLN Kit SBS 34
9 PLTG TM 1 dan 2
PLTG Gas Alam
PLN Kit SBS 36
10 IPP Borang
PLTGU Gas
Alam Swasta
150 11 PLTMG
Prabumulih PLTMG
Gas Alam
Swasta 12
12 PLTG Musi II
PLTG Gas Alam
Swasta 13.83
13 PLTMG Sako
PLTMG Gas
Alam Swasta
12 14 PLTD
Isolated Makarti
PLTD HSD
PLN WS2JB
1.01 15 PLTD
Isolated Sungsang
PLTD HSD
PLN WS2JB
0.75 16
PLTD Isolated Air Saleh PLTD
HSD PLN WS2JB
0.76 17
PLTD Isolated Simpang Sender PLTD
HSD PLN WS2JB
2.18 18
PLTD Isolated Teluk Agung PLTD
HSD PLN WS2JB
0.2 Jumlah
720.38
Sistem transmisi terpasang adalah transmisi 70 kV untuk mensuplai ring kota Palembang dan transmisi 150 kV untuk ring luar kota Palembang, dengan 2 trafo IBT
15070 kV yang berada di GI Borang dan GI Keramasan. Gardu Induk terpasang terdiri dari 14 Gardu Induk dengan total kapasitas trafo GI 526 MVA. Terdiri dari 8 GI
702012 kV dan 6 GI 15020 kV. Kondisi pembebanan trafo yang sudah melebihi 80 saat ini terdiri dari 8 trafo tegangan 702012 kV dan 5 trafo 15020 kV.
356
A10.2. PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK DI SUMATERA SELATAN
Sumatera Selatan memiliki 11 Kabupaten, 3 Kota Administratif dan 1 Ibu kota propinsi. Propinsi Sumatera Selatan terletak di daerah strategis dan merupakan
wilayah perdagangan dan sudah ditetapkan Presiden sebagai daerah lumbung energi. Banyak potensi energi primer di wilayah Sumsel yang belum tergali dan terolah
dengan maksimal. Pembangkit yang ada di Sumsel pun masih mencukupi jika murni digunakan untuk konsumsi wilayah Sumsel sendiri.
Di Sumsel, konsumsi energi listrik paling banyak diserap oleh konsumen rumah tangga 58,6 , industri 20,8 , komersil 14,7 dan publik 5
a. Asumsi
9 Pertumbuhan ekonomi diasumsikan rata-rata sebesar 5,59 per tahun dan pengaruh krisis finansial global hanya bersifat jangka pendek.
9 Pertumbuhan penduduk diproyeksikan 1,22 pertahun 9 Susut distribusi ditargetkan turun menjadi 8,6 pada tahun 2019
9 Rasio elektrifikasi mencapai 84,6 pada tahun 2019 9 Elastisitas, rasio pertumbuhan listrik terhadap pertumbuhan ekonomi rata-rata
sebesar 1,965
b.
Proyeksi Kebutuhan
Listrik
Sumatera Selatan 2010-2019
Dari realisasi pengusahaan lima tahun sebelumnya dan dengan menggunakan asumsi tersebut diatas, kebutuhan listrik dihitung dengan software DKL 3.01,
diperoleh proyeksi kebutuhan listrik 2010 – 2019 seperti pada tabel-2.1.
357
Tabel-2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
Tahun Energy
Sales GWh
Produksi Energi
GWh Beban
Puncak MW
Pelanggan 2010
2,729.86 2,960.41
486.18 980,380.11
2011 2,977.55
3,219.65 531.64
1,031,162.69 2012
3,266.33 3,519.91
584.38 1,086,174.46
2013 3,630.98
3,915.30 653.36
1,157,980.59 2014
4,096.48 4,420.93
740.86 1,258,730.87
2015 4,625.35
4,995.92 833.35
1,372,599.91 2016
5,213.91 5,635.66
935.10 1,501,910.72
2017 5,827.51
6,302.07 1,039.85
1,628,734.57 2018
6,457.28 6,985.74
1,139.45 1,753,329.68
2019 7,061.42
7,727.85 1,255.73
1,865,026.29 Growth 11.316 10.987 10.934
7.546
A10.3. PENGEMBANGAN SARANA KELISTRIKAN.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi sebagai berikut.
Potensi Energi Primer
Provinsi Sumatera Selatan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 November 2004 dicanangkan sebagai Provinsi Lumbung Energi Nasional. Potensi
sumberdaya alam yang ada diantaranya adalah batubara, gas bumi, minyak bumi, panas bumi dan gas metan. Provinsi Sumatera Selatan menempati rangking 5 secara
nasional pada bidang pertambangan dan energi. Tambang batubara yang telah dikelola sebesar 42,71 , sedangkan potensi gas bumi yang belum dikelola
mencapai 98 . Panas bumi dan Gas Metan masih dalam status eksplorasi dan studi kelayakan. Ketersediaan cadangan dan produksi tambang dan energi dapat dilihat
pada tabel-3.1 berikut :
358
Tabel-3.1. Potensi Energi Primer
Sumber Daya Potensi
Produksi
Minyak Bumi Oil 757,6 MMSTB
27.933,07 ribu BBL Gas Bumi
24179,5 BSCF 434.108,64 ribu MMBTU
Batubara 47,1 Milyar Ton
9.276.361 ton Coal Bed Methane
183,00 TCF Belum dimanfaatkan
Panas Bumi Geothermal 1.911 Mwe
Belum dimanfaatkan Gambut
64.200 Ha Belum dimanfaatkan
Potensi Air MiniMikro Hidro 9.385,728 kW
Sebagian dimanfaatkan Energi Surya
53,85 x 10 MW Telah dimanfaatkan
Biomassa 16.034,24 GWh
Sebagian dimanfaatkan Biogas
235,01 kWh Belum dimanfaatkan
Sumber : Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Prov. Sumatera Selatan 2008
Rencana PLTP Tahap I – IV masing-masing 2 x 55 MW oleh Pertamina. Cadangan sumber energi fosil nasional yang terbatas, terutama minyal dan gas
bumi. Production to reserve ratio hanya 24 tahun. Sumber-sumber EBT yang tidak terbatas.
Penelitian terakhir yang dilakukan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral menyebutkan bahwa cadangan batubara di Sumatera Selatan mencapai 47,08 milyar
ton dari data sebelumnya 22,7 milyar ton, dengan produksi ekspor melalui Lampung 9,8 juta ton per tahun, melalui Pelabuhan Boom Baru 600 ribu ton per tahun dan
diprediksi melalui Pelabuhan Tanjung Api-Api kapasitas dapat meningkat hingga 50 juta ton atau lebih.
Sejak tahun 2003 sampai 2008, realisasi lifting minyak dan gas bumi di Sumatera Selatan terus meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 24,84 untuk
minyak bumi dan 27,82 untuk gas bumi. Realisasi lifting minyak bumi pada tahun 2008 mencapai 27.933,07 ribu BBL dan realisasi lifting gas bumi mencapai
434.108,64 MMBTU yang berlokasi di Muara Enim, Lahat, Prabumulih, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Banyuasin, OKU dan OKI.
Hasil tambang yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Sumatera Selatan adalah minyak bumi, batubara, gas bumi, panas bumi dan gas metan.
Sebagai alternatif pengembangan sumberdaya energi terutama energi baru dan terbarukan di Sumatera Selatan hingga 2009 telah dikembangkan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya PLTS sebanyak 8.885 unit dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro sebanyak 12 unit dalam rangka mengatasi kelangkaan kelistrikan di daerah
359 pedesaan yang bertujuan meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan
sumberdaya energi yang berwawasan lingkungan.
Gambar-2. Peta Potensi Energi Primer di Provinsi Sumatera Selatan
Pengembangan Pembangkit.
Untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan beban sampai dengan tahun 2019, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sekitar sebesar 2.750 MW dengan
perincian seperti ditampilkan pada Tabel-3.2 berikut.
18 3
4 5
6 11
7 10
12 17
13 15
16 8
20 14
1 2
19
01-074-27
01-074-15 01-074-14
01-074-07 01-074-02
P_53 P_59
P_56 P_55
P_57
PLTU 2 x 113 MW Simpang Belimbing
PLTU 2 x 135 MW Keban Agung
9
PLTM 2 x 2,29 MW Telanai Banding Agung
PLTP 4 x 55 MW Lumut Balai
18 18
3 3
4 4
5 5
6 6
11 11
7 7
10 10
12 12
17 17
13 13
15 15
16 16
8 8
20 20
14 14
1 1
2 2
19 19
01-074-27 01-074-27
01-074-15 01-074-15
01-074-14 01-074-14
01-074-07 01-074-07
01-074-02 01-074-02
P_53 P_53
P_59 P_59
P_56 P_56
P_55 P_55
P_57 P_57
PLTU 2 x 113 MW Simpang Belimbing
PLTU 2 x 135 MW Keban Agung
9 9
PLTM 2 x 2,29 MW Telanai Banding Agung
PLTP 4 x 55 MW Lumut Balai
360
Tabel-3.2. Pengembangan Pembangkit
No Nama Proyek Jenis
Pemilik Status
Tahun Operasi
Kapsitas MW
1 New Sumsel
I PLTG
PLN Rencana
2019 100
2 New Sumsel
I PLTG
PLN Rancana
2018 200
3 Keramasan PLTGU
PLN Ongoing
2011 86
4 Gunung Megang
PLTGU Swasta
Negosiasi 2012
30 5 Baturaja
PLTU Swasta
Rencana 2013
10 6 Baturaja
PLTU Swasta
Rencana 2013
10 7 Boom
Baru PLTMG
Swasta Rencana
2011 7
8 Boom Baru
PLTMG Swasta
Rencana 2011
7 9 Musi
Rawas PLTMG
Swasta Rencana
2011 4
10 Musi Rawas
PLTMG Swasta
Rencana 2011
4 11
Lumut Balai FTP 2 PLTP
Swasta Rencana
2013 55
12 Lumut Balai FTP 2
PLTP Swasta
Rencana 2013
55 13
Lumut Balai FTP 2 PLTP
Swasta Rencana
2014 55
14 Lumut Balai FTP 2
PLTP Swasta
Rencana 2014
55 15
Rantau Dedap FTP 2 PLTP
Swasta Rencana
2014 110
16 Rantau Dedap FTP 2
PLTP Swasta
Rencana 2014
110 17 Banjar
Sari PLTU
Swasta Rencana
2013 100
18 Banjar Sari
PLTU Swasta
Rencana 2013
100 19 Keban
Agung PLTU
Swasta PPA
Terkendala 2013 112.5
20 Keban Agung
PLTU Swasta
PPA Terkendala 2013
112.5 21
Simpang Belimbing PLTU
Swasta On Going
2011 113.5
22 Simpang Belimbing
PLTU Swasta
On Going 2011
113.5 23 Sumsel-5
PLTU Swasta
Rencana 2014
150 24 Sumsel-5
PLTU Swasta
Rencana 2015
150 25 Sumsel-7
PLTU Swasta
Rencana 2015
150 26 Sumsel-7
PLTU Swasta
Rencana 2016
150 27 Sumsel-6
PLTU Swasta
Rencana 2014
300 28 Sumsel-6
PLTU Swasta
Rencana 2015
300 Jumlah
2750
Disamping proyek-proyek pembangkit yang tertera dalam tabel-3.2 diatas, direncanakan pula pembangunan pembangkit PLTU Mine Mouth dengan kapasitas
5x600 MW di kabupaten Muara Enim yang akan disalurkan ke Jawa melalui HVDC 500 kV Jawa-Sumatera.
Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk GI Pengembangan Gardu Induk
Diperlukan pembangunan GI 150 kV baru yang tersebar di 10 sepuluh lokasi dengan kapasitas sekitar 450 MVA seperti pada Tabel-3.3.