Rencana Penambahan Kapasitas Gabungan Indonesia
RUPTL 2010 - 2019 63
Neraca daya kelima sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated dapat dilihat pada Lampiran A dan Lampiran B.
4.4.5.3. Proyek – Proyek Strategis Beberapa proyek kelistrikan strategis di Indonesia Timur dan Indonesia Barat
meliputi antara lain: – Percepatan penyelesaian proyek pembangkit PerPres 71 mengingat
banyaknya daerah yang mengalami krisis kelistrikan akibat kurangnya pasokan pembangkit.
– Percepatan penyelesaian proyek-proyek pembangkit IPP yang telah berstatus PPA dan konstruksi.
– Percepatan pengadaan dan konstruksi proyek-proyek pembangkit panas bumi di Sumatera dan Sulawesi Utara yang menjadi andalan pasokan listrik
setempat. – Penyelesaian sistem transmisi 275 kV untuk interkoneksi Sumatera Bagian
Selatan dan Sumatera Bagian Utara, – PLTA Asahan unit 3 sebesar 174 MW direncanakan beroperasi pada tahun
2012, sangat strategis untuk memperbaiki fuel mix di Sumatera Utara, – PLTU batubara mulut tambang di Sumatera Selatan skala besar yang
listriknya juga akan disalurkan ke sistem interkoneksi Sumatera disamping ditransfer ke Jawa melalui transmisi 500 kV HVDC,
– Interkoneksi sistem tenaga listrik dari Serawak ke Kalimantan Barat terkait dengan pengembangan PLTA Bakun oleh Serawak, diperkirakan PLN akan
melakukan energy exchange mulai tahun 2013. – Penyelesaian rencana interkoneksi Batam – Bintan dengan kabel laut 150
kV terkait dengan pembangunan PLTU Tanjung Kasam di Batam yang
tertunda hingga waktu yang belum ditentukan.
4.4.6 Penambahan Kapasitas Pada Sistem Jawa Bali 4.4.6.1. Garis Besar Penambahan Pembangkit
64 RUPTL 2010 - 2019
Pada Tabel 4.15 diperlihatkan jumlah kapasitas dan jenis pembangkit yang dibutuhkan dalam kurun waktu 2010-2019 di sistem Jawa-Bali.
Tabel 4.15 menunjukkan hal-hal sebagai berikut : – Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun ke depan periode 2010-
2019 untuk Jawa-Bali adalah 36,2 GW atau pertambahan kapasitas rata- rata mencapai 3,6 GW per tahun.
– Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 23,1 GW atau 64 dari tambahan kapasitas keseluruhan. Partisipasi swasta
direncanakan sebesar 13,1 GW atau 36. – PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun,
yaitu mencapai 21,6 GW atau 59,7, sementara PLTGU gas menempati urutan kedua dengan kapasitas 6,4 GW atau 17,7. Untuk energi
terbarukan, yang terbesar adalah panas bumi sebesar 3.3 GW atau 9.0 dari kapasitas total, disusul oleh PLTA sebesar 3.1 GW atau 8.7.
Tabel 4.15 Kebutuhan Pembangkit Sistem Jawa-Bali MW
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
PLN PLTU
3,205 2,625
- 700
1,660 -
1,000 -
- 3,000
12,190 PLTN
- PLTP
- -
- -
- -
- -
- -
- PLTGU
194 734
393 350
- -
700 1,500
2,250 -
6,121 PLTG -
- -
- -
- -
400 600
800 1,800
PLTA -
- -
- 1,000
- 62
480 943
500 2,984
Total 3,399
3,359 393
1,050 2,660
- 1,762
2,380 3,793
4,300 23,095
IPP -
PLTU -
660 2,265
450 1,400
1,000 1,860
1,200 600
- 9,435
PLTN -
PLTP -
- 175
425 1,380
30 220
330 325
370 3,255
PLTGU 230
50 -
- -
- -
- -
- 280
PLTG -
PLTA -
- -
- 157
- -
- -
- 157
Total 230
710 2,440
875 2,937
1,030 2,080
1,530 925
370 13,127
PLN+IPP -
PLTU 3,205
3,285 2,265
1,150 3,060
1,000 2,860
1,200 600
3,000 21,625
PLTN -
- -
- -
- -
- -
- -
PLTP -
- 175
425 1,380
30 220
330 325
370 3,255
PLTGU 424
784 393
350 -
- 700
1,500 2,250
- 6,401
PLTG - -
- -
- -
- 400
600 800
1,800 PLTA
- -
- -
1,157 -
62 480
943 500
3,141
Total 3,629
4,069 2,833
1,925 5,597
1,030 3,842
3,910 4,718
4,670 36,222