Gas Alam POTENSI SUMBER ENERGI PRIMER

116 RUPTL 2010 - 2019

BAB VII ANALISIS RISIKO RUPTL 2010-2019

Analisis risiko RUPTL 2010-2019 ini dibuat untuk mengidentifikasi potensi kerawanan atau kelemahan yang dapat terjadi sebagai akibat adanya exposure atas peristiwa tertentu yang mungkin terjadi di masa yang akan datang yang dapat berpengaruh kepada implementasi RUPTL. Analisis risiko mencakup identifikasi risiko, pemetaan risiko, dan rekomendasi program mitigasi untuk risiko-risiko tersebut. Bab ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan hasil identifikasi dan pemetaan risiko dominan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan implementasi RUPTL. Bagian kedua menjelaskan hasil pemetaan risiko. Bagian ketiga menjelaskan berbagai program mitigasi risiko yang perlu dijalankan dalam rangka mengelola risiko tersebut. Sejalan dengan struktur RUPTL itu sendiri, uraian analisis risiko pada bab ini akan dilakukan berdasarkan issue-issue utama RUPTL, yaitu proyeksi kebutuhanpermintaan tenaga listrik, pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi, serta proyeksi kebutuhan energi primer dan kebutuhan investasi, baik oleh PLN maupun oleh swasta.

7.1 IDENTIFIKASI RISIKO

Risiko yang diidentifikasi dapat mempengaruhi implementasi RUPTL meliputi aspek sebagai berikut :

A. Risiko pengembangan ketenagalistrikan

1. Risiko keterlambatan proyek-proyek PLN Berupa risiko-risiko perijinan dan persetujuan, pendanaan pembangunan, keterlambatan penyelesaian pembangunan proyek, cost over-run, kesalahan desain, keselamatan ketenagalistrikan, performance instalasi, dampak lingkungan dan sosial. 2. Risiko keterlambatan proyek-proyek IPP, termasuk PLTP Sama seperti pada risiko keterlambatan proyek-proyek PLN. RUPTL 2010 - 2019 117 3. Risiko permintaan listrik Kesalahan dalam memprediksi permintaan tenaga listrik termasuk di dalamnya risiko pertumbuhan ekonomi. 4. Risiko ketersediaan dan harga energi primer Meliputi risiko ketersediaan energi primer dan risiko harga energi primer.

B. Risiko Keuangan

1. Risiko likuiditas, meliputi risiko likuiditas kas yaitu kelancaran penerimaan subsidi, risiko pencairan dana pinjaman untuk investasi, dan risiko likuiditas aset.

C. Risiko Operasional

1. Risiko produksioperasi, seperti kekurangankelangkaan energi primer, kerusakan peralatanfasilitas operasi, kehilangan peralatanfasilitas operasikebocoran informasi rahasia perusahaan, risiko akibat kesalahan manusia 2. Risiko bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat manusia a.l. sabotase 3. Risiko lingkungan, berupa tuntutan masyarakat terhadap transmisi karena pengaruhnya pada kesehatan, juga limbah, polusi dan kebisingan 4. Risiko regulasi, meliputi risiko tarif listrik, risiko kepastian subsidi dan risiko perubahan tatanan sektor ketenagalistrikan Identifikasi risiko selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

7.2 PEMETAAN RISIKO

Berdasarkan tingkat probabilitas dan dampak bila risiko tersebut terjadi, kesembilan risiko tersebut memiliki karakteristik seperti ditunjukkan dalam peta berikut. Penetapan probabilitas dan dampak dilakukan dengan metoda kualitatif berdasarkan pengalaman PLN dalam menjalankan program sejenis di masa lalu, dan pengalaman PLN menangani risiko tersebut di masa lalu.