60 RUPTL 2010 - 2019
Tabel 4.12 Kebutuhan Tambahan Pembangkit Total Indonesia MW
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
PLN PLTU
3.291 4.090
834 1.479
2.203 110
1.200 200
7 3.007
16.421 PLTP
10 55
78 143
203 20
23 3
20 20
575 PLTGU
194 820
393 350
240 -
700 1.500
2.250 -
6.447 PLTG 105
- 225
50 -
65 235
800 1.065
1.280 3.825
PLTD 11
14 12
48 44
42 34
16 33
50 303
PLTM 14
6 6
14 8
4 5
8 1
- 66
PLTA -
- 10
300 1.000
65 103
715 1.311
818 4.321
Total 3.625
4.985 1.558
2.384 3.698
306 2.299
3.242 4.686
5.175 31.958
IPP -
PLTU 26
891 2.649
1.703 2.212
2.160 2.550
1.930 1.410
745 16.276
PLTP -
3 178
857 2.450
50 330
392 510
645 5.415
PLTGU 290
110 30
- 120
- -
- -
- 550
PLTG 10 10
80 -
- -
- -
- -
100 PLTD
- 22
- -
- -
- -
- -
22 PLTM
25 31
91 42
6 2
1 1
1 -
201 PLTA
180 195
- -
157 90
310 30
- -
962
Total 531
1.262 3.028
2.601 4.945
2.302 3.191
2.353 1.921
1.390 23.525
PLN+IPP -
PLTU 3.317
4.981 3.483
3.182 4.415
2.270 3.750
2.130 1.417
3.752 32.697
PLTP 10
58 256
1.000 2.653
70 353
395 530
665 5.990
PLTGU 484
930 423
350 360
- 700
1.500 2.250
- 6.997
PLTG 115 10
305 50
- 65
235 800
1.065 1.280
3.925 PLTD
11 36
12 48
44 42
34 16
33 50
325 PLTM
39 38
98 56
13 6
6 9
2 -
267 PLTA
180 195
10 300
1.157 155
413 745
1.311 818
5.283
Total 4.156
6.248 4.586
4.985 8.643
2.608 5.490
5.596 6.607
6.565 55.484
Tabel 4.12 menunjukkan hal-hal sebagai berikut: – Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun mendatang periode
2010 – 2019 untuk seluruh Indonesia adalah 55,5 GW atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 5,5 GW per tahun.
– Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 32,0 GW atau 57,6 dari tambahan kapasitas keseluruhan. Partisipasi swasta
direncanakan sebesar 23,5 GW atau 42,4. – PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun,
yaitu mencapai 32,7 GW atau 58,8, sementara PLTGU gas menempati urutan kedua dengan kapasitas 7,0 GW atau 12,6. Untuk energi
terbarukan, yang terbesar adalah panas bumi sebesar 6,0 GW atau 10,8 dari kapasitas total, disusul oleh PLTA sebesar 5,3 GW atau 9,5.
4.4.5 Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi
Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Sistem PLN di wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur terdiri dari 5 sistem interkoneksi, yaitu: 1 Sistem Sumatra, 2 Sistem Kalimantan Barat,
RUPTL 2010 - 2019 61
3 Sistem Kalimatan Selatan-Tengah-Timur, 4 Sistem Sulawesi Utara dan 5 Sistem Sulawesi Selatan.
Di luar sistem interkoneksi tersebut pada saat ini terdapat 4 sistem isolated yang cukup besar dengan beban puncak di atas 50 MW, yaitu Bangka,
Lombok, Tanjung Pinang dan Palu, dan terdapat beberapa sistem isolated dengan beban puncak di atas 10 MW, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Ternate,
Kupang, Sumbawa, Bima, Luwuk, Gorontalo, Kendari, Kolaka, Bau-Bau, Bontang, Sampit, Pangkalan Bun, Sintang, Ketapang, Belitung, Rengat,
Tanjung Balai Karimun, Sungai Penuh, Takengon, Meulaboh. 4.4.5.1. Garis besar Penambahan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia
Barat dan Indonesia Timur Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2019
diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 12.365 MW di Indonesia Barat dan 6.896 MW di Indonesia Timur, termasuk committed dan ongoing
projects seperti ditunjukkan pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14. Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit hingga tahun
2019 di Indonesia Barat yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 5,1 GW 41,7. Selebihnya akan dibangun sebagai proyek IPP sebanyak 7,2 GW
58,3, lebih besar dibandingkan pembangkit yang dibangun oleh PLN. Sedangkan pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit
hingga tahun 2019 di Indonesia Timur yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 3,7 GW 53,7. Selebihnya akan dibangun sebagai proyek IPP
sebanyak 3,2 GW 46,3, lebih kecil dibandingkan pembangkit yang dibangun oleh PLN.
Beberapa PLTD masih direncanakan untuk dibangun di daerah terpencil khususnya Indonesia bagian timur yang besar bebannya belum cukup tinggi
untuk dipasok oleh PLTU batubara skala kecil. Pengembangan pembangkit panas bumi PLTP diproyeksikan cukup besar,
yaitu 2.735 MW dan juga PLTA sebesar 2.409 MW. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan.
Energi terbarukan lainnya yang juga direncanakan akan dikembangkan dalam RUPTL 2010-2019 ini adalah PLT Bayu dan PLT Surya photovoltaic dalam
skala relatif kecil.
62 RUPTL 2010 - 2019
Tabel 4.13 Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat MW
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
PLN PLTU
37 964
634 320
308 200
200 2.663
PLTP 55
55 110
110 330
PLTGU 86
86 PLTG 105
30 160
320 300
400 1.315
PLTD 4
2 4
9 5
8 7
8 4
52 PLTM
2 1
1 4
PLTA 260
175 273
708
Total 144
1.110 691
695 427
35 368
702 581
404 5.157
IPP -
PLTU 12
231 8
630 472
950 450
525 630
690 4.598
PLTP 392
990 110
62 185
275 2.014
PLTGU 30
30 PLTG
- PLTD
22 22
PLTM 21
16 81
23 140
PLTA 180
74 120
30 404
Total 213
269 119
1.044 1.462
1.024 680
617 815
965 7.208
PLN+IPP -
PLTU 49
1.195 642
950 780
950 650
725 630
690 7.261
PLTP -
55 55
502 1.100
- 110
62 185
275 2.344
PLTGU -
86 30
- -
- -
- -
- 116
PLTG 105 -
- -
- 30
160 320
300 400
1.315 PLTD
- 26
2 4
9 5
8 7
8 4
74 PLTM
23 17
81 24
- -
- -
- -
144 PLTA
180 -
- 260
- 74
120 205
273 -
1.112
Total 357
1.379 810
1.739 1.889
1.059 1.048
1.319 1.396
1.369 12.365
Tabel 4.14 Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur MW
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
PLN PLTU
49 501
200 459
235 110
7 7
1.568 PLTP
10 23
33 93
20 23
3 20
20 245
PLTGU 240
240 PLTG 225
50 35
75 80
165 80
710 PLTD
11 10
9 44
35 37
26 9
25 46
252 PLTM
12 5
6 13
8 4
5 8
1 63
PLTA 10
40 65
41 61
95 318
629
Total 82
516 474
639 611
271 169
161 313
471 3.706
IPP -
PLTU 14
376 623
340 210
240 205
180 55
2.243 PLTP
3 3
40 80
20 146
PLTGU 60
60 120
240 PLTG 10
10 80
100 PLTD
- PLTM
4 15
11 19
6 2
1 1
1 60
PLTA 195
16 190
401
Total 88
283 470
682 546
248 431
206 181
55 3.190
PLN+IPP -
PLTU 63
501 576
1.082 575
320 240
205 187
62 3.811
PLTP 10
3 26
73 173
40 23
3 20
20 391
PLTGU 60
60 -
- 360
- -
- -
- 480
PLTG 10 10
305 50
- 35
75 80
165 80
810 PLTD
11 10
9 44
35 37
26 9
25 46
252 PLTM
16 21
17 32
13 6
6 9
2 -
123 PLTA
- 195
10 40
- 81
231 61
95 318
1.030
Total 170
800 943
1.321 1.156
519 600
367 494
526 6.896
4.4.5.2. Neraca Daya
RUPTL 2010 - 2019 63
Neraca daya kelima sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated dapat dilihat pada Lampiran A dan Lampiran B.
4.4.5.3. Proyek – Proyek Strategis Beberapa proyek kelistrikan strategis di Indonesia Timur dan Indonesia Barat
meliputi antara lain: – Percepatan penyelesaian proyek pembangkit PerPres 71 mengingat
banyaknya daerah yang mengalami krisis kelistrikan akibat kurangnya pasokan pembangkit.
– Percepatan penyelesaian proyek-proyek pembangkit IPP yang telah berstatus PPA dan konstruksi.
– Percepatan pengadaan dan konstruksi proyek-proyek pembangkit panas bumi di Sumatera dan Sulawesi Utara yang menjadi andalan pasokan listrik
setempat. – Penyelesaian sistem transmisi 275 kV untuk interkoneksi Sumatera Bagian
Selatan dan Sumatera Bagian Utara, – PLTA Asahan unit 3 sebesar 174 MW direncanakan beroperasi pada tahun
2012, sangat strategis untuk memperbaiki fuel mix di Sumatera Utara, – PLTU batubara mulut tambang di Sumatera Selatan skala besar yang
listriknya juga akan disalurkan ke sistem interkoneksi Sumatera disamping ditransfer ke Jawa melalui transmisi 500 kV HVDC,
– Interkoneksi sistem tenaga listrik dari Serawak ke Kalimantan Barat terkait dengan pengembangan PLTA Bakun oleh Serawak, diperkirakan PLN akan
melakukan energy exchange mulai tahun 2013. – Penyelesaian rencana interkoneksi Batam – Bintan dengan kabel laut 150
kV terkait dengan pembangunan PLTU Tanjung Kasam di Batam yang
tertunda hingga waktu yang belum ditentukan.
4.4.6 Penambahan Kapasitas Pada Sistem Jawa Bali 4.4.6.1. Garis Besar Penambahan Pembangkit