Asumsi proyeksi Keuangan SUMBER PENDANAAN DAN KEMAMPUAN KEUANGAN PLN

RUPTL 2010 - 2019 107 APBN harus meningkat dari sekitar Rp 2 trilyun per tahun 31 menjadi Rp 30 - 40 trilyun per tahun 32 . Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga kemampuan PLN dalam melayani pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan oleh Pemerintah, maka harus dilakukan perbaikan sebagai berikut: - Peningkatan pendapatan PLN baik dari peningkatan tarif maupun peningkatan marjin PSO. - Peningkatan APBN hingga Rp 30 - 40 trilyun per tahun. - Peningkatan pinjaman murah SLA dimana pemerintah sebagai penjamin pinjaman. Tabel 5.8 Sumber Dana Investasi Milyar Rp Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 APBN 2.632 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 Internal Fund 10.198 6.301 33.254 17.967 13.726 11.015 Pinjaman 60.182 61.147 55.128 52.410 51.086 67.066 Total Kebutuhan dana 73.012 77.447 98.382 80.377 74.812 88.081

5.5.4 Kendala Pendanaan Dalam Pelaksanaan RUPTL

Seperti ditunjukkan pada butir 5.1, pelaksanaan proyek-proyek kelistrikan yang akan dilaksanakan oleh PLN sesuai RUPTL 2010-2019 mencapai US 60,6 miliar atau rata-rata US 6,1 miliar per tahun. Penyediaan dana investasi sebesar US 6,1 miliar per tahun adalah diluar kemampuan PLN apabila model ekonomi kelistrikan tetap seperti yang terjadi pada saat ini, yaitu subsidi hanya diberikan untuk menutup biaya operasi, dan tanpa diberikan margin yang cukup 33 untuk membuat PLN mampu menggalang dana investasi yang lebih besar. Namun demikian RUPTL 2010-2019 tetap disusun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melayani pertumbuhan demand 31 Rp 2 trilyun adalah rata-rata APBN untuk PLN selama beberapa tahun terakhir 32 Dengan melihat kemampuan dana internal APLN rata-rata Rp 15 – 20 trilyun dan kemampuan pinjaman untuk menjaga covenant hanya Rp 20 – 30 trilyun. 33 Sebelum tahun 2009 PLN hanya diberi margin 0, setelah itu PLN diperkenankan memperoleh margin 5 pada tahun 2009 dan 2010. Margin ini hanya menghasilkan ROA 2 pada tahun 2009, sedangkan benchmarking dengan utility yang regulated di negara lain pada umumnya ROA berkisar 8. Untuk mencapai ROA pada tingkat ini diperlukan kenaikan tarif dan tingkat margin yang sesuai. 108 RUPTL 2010 - 2019 listrik yang diperlukan untuk menjamin pasokan listrik yang cukup, terus- menerus dan memenuhi syarat mutu dan keandalan. Jika nilai kebutuhan investasi dalam RUPTL adalah diluar kemampuan PLN selaku korporasi, maka PLN akan melakukan investasi sesuai batas kemampuannya, dan kekurangan pendanaan funding gap ini akan dilaporkan ke Pemerintah untuk mendapatkan dukungan pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh proyek-proyek kelistrikan dalam RUPTL yang akan dilaksanakan oleh PLN. Jika pendanaan yang diperoleh ternyata masih tidak mencukupi untuk melaksanakan program-program RUPTL secara penuh, maka PLN akan tidak melaksanakan beberapa proyek-proyek kelistrikan dalam RUPTL dan melaporkan situasi ini kepada Pemerintah.