72
tidak sampai meluas  di kalangan nelayan  Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi, 2010.  Kondisi ini memberi kontribusi besar bagi adanya
rasa aman yang cukup tinggi dari gangguan kejahatan yang dirasakan oleh nelayan di kawasan Selat Bali skor indikator 2,27 pada skala 1-3.  Tindakan kejahatan
lainnya seperti pencurian, pemerasan, teror termasuk jarang terjadi di kawasan Selat Bali baik di wilayah Kabupten Banyuwangi, Kabupaten Jembrana,  maupun
Kabupaten Buleleng.  Hal ini karena aktivitas ekonomi terutama kegiatan perikanan tangkap sangat berkembang di  lokasi dan sebagian  besar melibatkan masyarakat
setempat, sehingga jarang ada anggota masyarakat yang terpaksa melakukan tindakan kejahatan untuk menopang hidupnya.  Menurut Wiranto 2004 pelibatan
masyarakat lokal sangat menopang tumbuh dan berkembangnya ekonomi daerah di era otonomi karena masyarakat lokal lebih mengetahui karakter daerahnya dan
dapat menjamin rasa aman yang lebih baik.
4.5.2  Kemudahan Berolah Raga
Olah  raga disamping bertujuan menyehatkan badan, juga merupakan hobi atau alat menghindari stress  bagi kebanyakan nelayan di kawasan  Selat  Bali.
Bermain bola voli dan sepakbola merupakan jenis olahraga yang paling sering dilakukan oleh nelayan di kawasan Selat Bali.  Hasil analisis untuk indikator
kemudahan berolah raga di kawasan Selat Bali disajikan pada Tabel 22. Tabel 22  Hasil analisis indikator kemudahan berolah raga
Uraian Jumlah RTN
Bobot Total Skor
Kemudahan berolah raga a. Mudah
20 3
60 b. Cukup
31 2
58 c. Sulit
9 1
11 Skor Indikator
2.18
Sumber : Hasil analisis data lapangan 2010 Berdasarkan  Tabel 22, kemudan berolah raga bagi nelayan di kawasan
Selat Bali tidak termasuk kategori  “mudah”, tetapi “cukup  mudah”  skor 2.18  pada skala 3.  Meskipun, oleh raga merupakan hobi bagi nelayan, tetapi tidak semuanya
dapat dipenuhi dengan mudah karena fasilitas olah raga yang tidak tersedia di semua tempat.  Untuk bermain sepakbola misalnya, nelayan di Muncar, Kabupaten
Banyuwangi harus naik kendaraan umum untuk menuju lokasi lapangan sepak bola. Sedangkan fasilitas untuk olah raga dengan lapangan kecil seperti voli, bulu tangkis
73
dapat diperoleh dengan mudah di lokasi.  Hal yang sama juga dialami oleh nelayan di kawasan Pengambengan, Kabupaten Jembrana, namun umumnya dapat
memanfaatkan lahan kosong yang banyak terdapat di kawasan Pengambengan. Menurut Widodo dan Nurhakim.  2002  fasilitas sosial yang baik dapat mendukung
pengembangan masyarakat nelayan yang berdampak positif bagi peningkatan motivasinya dalam pengelolaan sumberdaya perikanan kawasan.
5 12
3
6 10
4
9 9
2 51.
67 33.
33 15.
00
5 10
15 20
25 30
35 a. Mudah
b. Cukup c. Sulit
K e
m u
d a
h a
n B
e ro
la h
R a
g a
Jumlah RTN
Banyuwangi Jembrana
Buleleng Prosentase
Gambar 22  Kemudahan berolah raga di kawasan Selat Bali Responden = 60 RTN Untuk nelayan Selat Bali di Kabupaten Buleleng, menyalurkan hobi olah
raga terutama sepak bola dan bola voli relatif lebih mudah daripada di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana Gambar 22.  Hal ini karena lahan kosong
yang dapat dimanfaatkan untuk olah raga tersebut cukup banyak di lokasi nelayan banyak di desa, sehingga nelayan tidak harus bepergian ke tempat yang lebih jauh
untuk menyalurkannya.  Namun demikian, sarana olah raga yang ada di lokasi juga terbatas seperti di dua kabupaten lainnya, sehingga untuk menyalurkan hobi olah
raga lainnya yang bersifat indoor dan memerlukan sarana khusus juga tidak mudah cukup jauh.  Namun demikian secara umum, nelayan Selat Bali masih dapat
menjalankan hobi dalam olah raga di sekitar  tempat tinggalnya, meskipun tidak semua terpenuhi karena keterbatasan fasilitas olah raga yang ada di lokasi.
4.6  Tingkat Kesejahteraan Nelayan Menurut Indikator Kesejahteraan