Biaya Operasional Payang Kebutuhan Operasional Usaha Perikanan

110 Kebutuhan es sekitar 6 balok Rp 84,000,- per trip atau Rp 16,800,000,- per tahun dalam operasi penangkapan ikan menggunakan gill net. Es tersebut sangat membantu untuk mempertahankan kesegaran hasil tangkapan, terutama bila operasi penangkapan dilakukan sampai 10 -12 jam. Kebutuhan air tawar dalam operasi penangkapan ikan menggunakan gillnet relatif sama dengan kebutuhan dalam operasi purse seine OBS, yaitu sekitar 10 jerigen ukuran 35 liter. Meskipun jumlah ABK gill net rata-rata 12 orang umumnya lebih sedikit daripada jumlah ABK purse seine OBS rata-rata 17 orang, tetapi karena operasi penangkapannnya lebih lama, maka penggunaan air tawarnya juga tidak sedikit. Namun ransum yang umumnya berupa makanan pokok dan rokok, kebutuhannya lebih sedikit daripada dalam operasi purse seine OBS, yaitu sekitar Rp 180,000,- per trip Rp 36,000,000,- per tahun. Menurut Tinungki 2005, hal ini bisa jadi karena intensitas operasi setting dalam operasi gill net tidak begitu banyak umumnya 2 kali setting per trip, sehingga energi yang dikeluarkan nelayan relatif tidak begitu banyak meskipun waktu operasinya sedikit lebih lama.

6.2.3 Biaya Operasional Payang

Di Selat Bali, operasi penangkapan ikan menggunakan payang dapat dilakukan 190 trip setiap tahun. Pada musim paceklik, operasi penangkapan dapat dilakukan sekitar 15 trip, pada musim biasa sekitar 85 trip, dan pada musim puncak sekitar 90 trip pada musim puncak. Bila dibandingkan dengan purse seine dan gill net, jumlah trip operasi penangkapan ikan menggunakan payang ini sedikit lebih rendah setiap tahunnya. Hal ini karena operasi payang di Selat Bali masih sedikit lebih mensiasati pergerakan dan pola migrasi ikan yang bisa berubah setiap musim, sedangkan dalam operasional purse seine, penggunaan dua kapal sangat membantu mengelabui pergerakan ikan. Hal yang sama juga terjadi pada operasional gill net, dimana penggunaan lampu sebagai atraktor dapat menarik minat ikan untuk berkumpul sehingga mudah ditangkap Monintja, 2001. Tabel 36 menyajikan kebutuhan operasional per trip usaha perikanan payang per trip, sedangkan kebutuhan biaya tahunannya disajikan pada Lampiran 23. Berdasarkan Tabel 37, biaya operasional total payang mencapai Rp 993,250,000,- per trip atau sekitar Rp 188,717,500,- setiap tahunnya. Seperti usaha perikanan lainnya, biaya operasional payang sebagian besar merupakan bahan bakar solar untuk mesin induk. Sedikit berbeda dengan purse seine dan gill net, 111 payang membutuhkan solar yang lebih sedikit, yaitu sekitar 150 liter per trip Rp 675,000,- per trip atau sekitar 31,500 liter per tahun Rp 148,500,000,- per tahun. Tabel 37. Kebutuhan operasional per trip usaha perikanan payang Uraian Volume Harga Satuan Rp Nilai Rp Minyak tanah 1.00 12,000.00 12,000.00 Bensin 2.00 4,500.00 9,000.00 Solar 150.00 4,500.00 675,000.00 Oli 0.25 25,000.00 6,250.00 Es 4.00 14,000.00 56,000.00 Air tawar 10.00 1,000.00 10,000.00 Ransum 1.00 225,000.00 225,000.00 Total 993,250.00 Sumber : Hasil analisis data lapangan 2010 Hal ini karena karena lama operasi penangkapan ikan menggunakan payang sedikit lebih rendah, yaitu hanya sekitar 6-8 jam. Untuk bensin dan minyak tanah, penggunaannya dalam operasi payang juga lebih sedikit daripada purse seine dan gill net yaitu masing-masing 1 liter dan 2 liter setiap trip operasi. Bensin dan minyak tanah tersebut hanya digunakan bila nelayan payang pulang agak larut malam, misalnya karena berangkatnya di siang hari dan lainnya. Menurut Cochrane 2002, pengaturan operasi merupakan cara yang paling tepat untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maksimal dari suatu usaha perikanan. Kebutuhan es dalam operasi payang sekitar 4 balok Rp 56,000,- per trip. Penggunaan ini lebih sedikit dibandingkan pada purse seine dan gill net karena jumlah hasil tangkapan payang di Selat umumnya lebih sedikit daripada purse seine dan gill net. Air tawar juga dibutuhkan lebih sedikit dalam operasi payang, yaitu sekitar 8 jerigen setiap tripnya. Hal ini karena lama operasinya yang lebih pendek daripada gill net dan purse seine, meskipun jumlah ABK yang ikut serta lebih banyak sekitar 15 orang daripada gill net sekitar 12 orang.

6.3 Penerimaan Usaha Perikanan