Tujuan Penelitian Model pengelolaan perikanan tangkap di Kawasan Selat Bali

6

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk : a membantu pemerintah dalam mengembangkan strategi kelembagaan dan pola pengelolaan kawasan yang menjamin keberlanjutan pembangunan perikanan di Selat Bali maupun lokasi lainnya; b membantu pengembangan ilmu pengetahuan di bidang perikanan terutama terkait pengelolaan perikanan berbasis kawasan; c menjadi referensi bagi penelitian berikutnya di bidang perikanan dan kelautan; d menjadi masukan bagi pengembangan masyarakat nelayan dan pelaku usaha perikanan; dan e berguna bagi pengembangan pengetahuan diri mahasiswa dengan berbagai konsep pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

1.5 Justifikasi Kerangka Penelitian

Menurut Arimoto et al. 1999 ledakan populasi penduduk di abad 21 akan terjadi, dimana tahun 2020 diperkirakan 8 milyar dan di tahun 2050 melonjak menjadi 10 milyar. Konsekuensi jumlah penduduk yang demikian besar adalah meningkatnya kebutuhan hidup yang mengarah pada eksploitasi berlebihan sumberdaya alam termasuk potensi perikanan. Di samping itu, populasi penduduk yang meningkat, kompleksnya kebutuhan hidup dan cara pemenuhannya juga menimbulkan permasalahan tersendiri dalam pengelolaan sumberdaya alam. Pemanfaatan berlebihan, fluktuasi produksi, pola pengelolaan usaha serta pola interaksi komponen pengelolaan dapat memperkeruh kegiatan pengelolaan yang ada, bila tidak dikelola dengan baik. Hal ini terjadi dalam pengelolaan perikanan tangkap di kawasan Selat Bali. Oleh karena itu, maka pelaksanaan penelitian ini diarahkan pada pengembangan model yang menjamin keberlanjutan pengelolaan perikanan, perbaikan kesejahteraan pelaku perikanan, serta pencapaian tujuan pembangunan nasional tanpa menimbulkan destruksi terhadap komponen dan potensi kawasan. Pengembangan analisis SEM structural equation modeling yang dipadu dengan analisis AHP Analitycal Hierarchy Process, forecasting, dan analisa indikator kesejahteraan diyakini dapat mewujudkan maksud tersebut. 7 Forecasting Kesejahteraan Nelayan Kegiatan Pengelolaan Perikanan Tangkap di Kawasan Selat Bali Tingkat Kesejahteraan Interaksi Komponen Kawasan Analisis Indikator Kesejahteraan BPS, 1991 Analisis NPV,IRR,ROI, BC ratio Usaha Layak Dikembangkan Outcome Model Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan mencakup :  SDI yang lestari  Pasar yang terjamin,  Pengelolaan usaha penangkapan yang layak  industri pengolahan yang efisien  kewenangan otonomi yang efektif,  Kesejahteraan yang meningkat dan pembangunan perikanan yang berkelanjutan Model Pengelolaan Perikananan Tangkap di Kawasan Selat Bali Potensi SDI Usaha Penangkapan Industri Pengolahan Pasar Produk Permasalahan Dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap di Selat Bali : a. Overfishing perairan Selat Bali dan produksi perikanan fluktuatif b. Kelayakan usaha belum diketahui pasti dan kelembagaan pengelolaan perikanan belum berjalan efektif c. Pengelolaan perikanan belum didasarkan pola interaksi komponen kawasan dan sering terganggu kewenangan tiap daerah Gambar 1 Kerangka pemikiran Lembaga Perikanan Strategi Kelembagaan Analisis SEM Analisis : Simple Moving Average,Moving Average Berbobot, Exponential Smoothing Analisis AHP