Analisis Kelayakan Usaha Analisis Data

36 IRR suku bunga bank yang berlaku. Perhitungan nilai IRR menggunakan rumus : IRR = i 1 i - i NPV - NPV NPV 1 2 2 1 1       + .......................7 Keterangan : i 1 i = suku bunga yang menyebabkan NPV bernilai positif 2 NPV = suku bunga yang menyebabkan NPV bernilai negatif 1 = NPV pada suku bunga i NPV 1 2 = NPV pada suku bunga i 2 3 Return on Investment ROI merupakan parameter untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi dari benefit pendapatan yang diterima pemilik. Kegiatan perikanan layak dikembangkan bila mempunyai nilai ROI 1 satu. Perhitungan nilai ROI menggunakan rumus : I Bt ROI n t ∑ = = 1 ..............................................8 Keterangan : Bt = Pendapatan benefit pada tahun ke-t I = Investasi t = 1, 2,3 ........, n n = umur ekonomis 4 Benefit-Cost Ratio BC Ratio merupakan paramater untuk mengetahui tingkat perbandingan antara NPV yang bernilai positif dengan NPV yang bernilai negatif. Kegiatan perikanan layak dikembangkan lanjut bila mempunyai nilai BC Ratio 1 satu. Perhitungan nilai BC Ratio menggunakan rumus : BC ratio = ∑ ∑ = = + − n 1 t t n t t Ct - Bt i 1 Ct - Bt Ct - Bt i 1 Ct - Bt .....................................9 Keterangan : Bt = Pendapatan benefit pada tahun ke-t Ct = Biaya cost pada tahun ke-t i = suku bunga t = 1, 2,3 ........, n n = umur ekonomis 37

3.4.4 Analitycal Hierarchy Process untuk Penyusunan Strategi Kelembagaan

Analisis ini dimaksud untuk menetapkan strategi kelembagaan yang tepat dalam mendukung pengelolaan sumberdaya ikan lestari berbasis otonomi daerah. Penetapan prioritas strategi dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan semua komponen atau stakeholders terkait menggunakan suatu analisis hierarki yang dikenal dengan Analitical Hierarchy Process AHP. Analitical Hierarchy Process AHP merupakan suatu analisis dengan pendekatan organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis. Terkait dengan ini, penyusunan strategi interaksi kelembagaan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan semua komponen terkait dengan kegiatan perikanan dan otonomi daerah. AHP menganalisis berbagai komponen yang berinteraksi dengan kegiatan perikanan dan otonomi daerah tersebut akan dikelompokkan ke dalam beberapa levelhierarki, misalnya level goal tujuan, level kriteria, level pembatas limit factor, dan level opsi strategi Maarif, 2004. Harapan akhir dari analisis AHP Analitical Hierarchy Process ini adalah diketahui prioritas dari setiap strategi kelembagaan pengeloalan perikanan berbasis otonomi daerah, beserta kestabilansensitivitas dari strategi kelembagaan tersebut dalam aplikasi nyata pada pengelolaan perikanan di Selat Bali. Hal tersebut penting, supaya dapat dilakukan antisipasi di kemudian hari dan model yang dikembangkan menjadi akomodatif terhadap setiap perubahan nyata di lapanganan. Adapun tahapan analisis dalam analisis strategi kelembagaan pengelolaan perikanan berbasis otonomi daerah adalah : 1 Pendefinisian komponen Pada tahapan ini, semua komponen yang berkaitan dengan kelembagaan perikanan dan otonomi daerah ditetapkan dan didefinisikan. Lingkup komponen yang didefinisikan mencakup kriteria pengembangan kelembagaan yang harus dicapai, pembatas limit factor dalam pengembangan kelembagaan perikanan, dan opsi strategi interaksi kelembagaan pengelolaan perikanan lestari berbasis otonomi daerah. 2 Penyusunan struktur hirarki Pada tahapan ini, semua interaksi komponen yang telah didefinisikan disusun secara bertingkat dalam bentuk struktur hirarki AHP yang dimulai dari tingkat paling atas berupa tujuan umum level 1, dilanjutkan dengan sub 38 tujuankriteria level 2, pembatas atau limit factor level 3 dan strategi interaksi kelembagaan pengelolaan perikanan lestari berbasis otonomi daerah level 4. 3 Penetapan skala banding dan pembobotan Pada tahapan ini, skala banding satu sama lain komponen yang mempengaruhi strategi kelembagaan ditetapkan. Hal ini dibutuhkan untuk menganalisis kepentingan setiap kriteria pengembangan kelembagaan yang perlu dicapai setiap komponen di level 2, menganalisis kepentingan setiap pembatas limit factor pengembangan kelembagaan perikanan untuk setiap kriteria pengembangan setiap komponen di level 3 pada setiap komponen di level 2, dan menganalisis kepentingan setiap strategi interaksi kelembagaan pengelolaan perikanan lestari berbasis otonomi daerah untuk setiap pembatas pada setiap kriteria pengembangan kelembagaan komponen di level 4 untuk setiap komponen di level 3 pada setiap komponen di level 2. Penetapan skala banding ini dan sistem pembobotannya mengacu kepada skala banding berpasangan menurut Saaty 1991 pada Tabel 9.