Pengembangan Komponen Pengelolaan Perikanan

23 Untuk mendukung penguasaan teknologi dalam pembangunan perikanan ini, maka kegiatan perikanan rakyat seharusnya mendapatkan perhatian khusus, pemberdayaan perikanan rakyat nelayan melalui dukungan kelembagaan dan permodalan merupakan solusi strategis untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi. Hal ini karena lembaga penggerak dan keuangan merupakan senjata utama untuk menggerakkan kegiatan ekonomi termasuk di bidang perikanan dan kelautan. Dalam mengembangkan program kemitraan sebagai basis penting kegiatan ekonomi bidang perikanan dan kelautan ini, harus didorong upaya penangkapan ikan yang efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai melalui penciptaan daerah penangkapan ikan baru yang potensial melalui pengembangan rumpon. Rumpon dapat dikembangkan pada perairan laut dangkal maupun laut dalam. Kondisi yang fleksibel ini, tentu sangat memudahkan untuk pemilihan lokasi-lokasi pemasangan rumpon yang terjangkau dengan armada dan pembiayaan yang dimiliki oleh nelayan pemanfaat dan kondisi cuaca di lokasi. Kegiatan pengawasan menurut Muchtar 1999 mutlak diperlukan dengan konsep monitoring, controlling dan surveillance MCS. Dalam kaitan ini, maka pengawasan perlu dilakukan dengan baik, terutama terhadap penangkapan ikan illegal oleh kapal asing sehingga kelestarian sumber daya ikan tetap terjaga Dahuri, 2001.

2.6 Pengembangan Komponen Pengelolaan Perikanan

Kegiatan penangkapan ikan di laut sebagian besar masih berkisar di perairan pantai yang padat penduduknya seperti perairan Utara Jawa, Selat Bali, dan selat Makasar. Dengan demikian pemanfaatan sumberdaya perikanan laut selanjutnya dihadapkan kepada tantangan untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang optimal dan merata serta sekaligus dapat mengurangi tekanan atau intensitas pemanfaatan secara berlebihan di daerah-daerah yang kritis. Untuk itu berbagai komponen terkait harus diakomodir dalam pengelolaan Menurut Jusuf 2005, komponen pemasaran merupakan komponen yang sangat penting bagi usaha penangkapan ikan, berkaitan dengan sifat ikan itu sendiri yang mudah mengalami proses pembusukan highly perishable food. Pemasaran produk perikanan harus dapat menjamin kesegaran ikan yang dihasilkan oleh nelayan dapat sampai pada tingkat konsumen dengan kualitas mutu yang baik. Prinsip-prinsip dasar penanganan ikan selama pemasaran menjadi hal penting untuk mendukung pembangunan perikanan yang berkelanjutan Nikijuluw, 2002. 24 Kegiatan penangkapan merupakan komponen pengelolaan yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung pembangunan perikanan. Guna mendukung kegiatan penangkapan yang baik yang tidak menimbulkan ekses tekanan terhadap sumber daya ikan sekaligus bersifat adil bagi nelayan besar, menengah dan kecil, diperlukan pengaturan zona penangkapan. Pada zona atau daerah-daerah yang sudah mengalami tekanan yang tinggi penangkapan harus mengurangi armada perikanannya sedang untuk daerah-daerah yang masih memiliki potensi yang besar namun memiliki sedikit armada kapal, harus dilakukan penambahan armada. Untuk mendukung hal ini, perlu dikembangkan armada-armada kapal perikanan yang besar yang sanggup beroperasi di daerah ZEE. Hal ini perlu dilakukan agar potensi perikanan laut di daerah ZEE dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk mendukung hal ini perlu adanya dorongan terhadap pembangunan industri kapal perikanan dalam negeri dan peningkatan kemampuan rancang bangun serta perekayasaan kapal dan alat penangkapan ikan. Pendayagunaan dan pemanfaatan fungsi wilayah laut nasional dengan menerapkan konvensi hukum laut internasional meliputi penetapan batas wilayah perairan Indonesia maupun ZEE serta mengembangkan potensi nasional merupakan kekuatan pertahanan keamanan di bidang maritim untuk menjamin keselamatan dan pemanfaatan potensi ekonomi perairan untuk pembangunan Fauzi dan Anna, 2005, dan Jusuf, 1999. Perizinan merupakan sistem perizinan yang kurang efisien dan cenderung bersifat mempersulit, sistem charter kapal asing yang cenderung bersifat merusak harga merupakan aspek negatif dari kebijakan-kebijakan terdahulu dalam pengaturan pemanfaatan potensi ekonomi sektor perikanan dan kelautan. Hal ini tentu tidak sejalan dengan kondisi masyarakat nelayan pada umumnya yang masih berada pada posisi yang memprihatinkan secara ekonomi. Sistem kerjasama dan kemitraan antar lembaga terkait juga merupakan hal penting dalam pengelolaan perikanan. Perlu diadakan program-program kemitraan yang dapat secara langsung menyentuh pada kebutuhan yang diperlukan oleh nelayan. Sebagian besar bank perkreditan dan koperasi yang diharapkan bisa mendukung kegiatan ekonomi nelayan ini, belum banyak memainkan perannya, termasuk rendahnya kemampuan dalam mengalokasikan dana-dana program pemberdayaan. Oleh karena itu, maka sistem kerjasama dan kemitraan antar lembaga merupakan hal penting dan perlu dikembangkan dengan prinsip yang menguntungkan kalangan nelayan maupun mitranya. 25 Komponen ekonomi dan kelembagaan pendukung merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengelolaan perikanan. Menurut Nikijuluw 2002, kegiatan ekonomi dan kelembagaan pendukung seperti usaha pengadaan perbekalan, perbankan atau lembaga keuangan, jasa pelabuhan, industri penyedia sarana penangkapan, dan lainnya perlu terus dipertahankan. Pemerintah harus dapat menjadi fasilitator dengan memberikan perlindungan dan jaminan keberpihakan kepada semua kegiatan pendukung tersebut dan program kerjasama yang relevan sehingga dapat berlangsung langgeng dan berkembang dengan baik. Kegiatan ekonomi pendukung tersebut akan terus mendukung usaha pemanfaatan potensi perikanan. Permasalahan yang terjadi pada kegiatan ekonomi pendukung seperti permodalan dan sistem perbankan yang belum kondusif bagi investasi usaha penangkapan ikan di laut perlu difasilitasi oleh pemrintah sehingga dapat terus menerus mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Pada kondisi tertentu permodalan justru menjadi masalah utama dalam pengembangan ekonomi berbasis perikanan dan kelautan ini. Terkadang lembaga pendukung tidak berjalan dengan baik karena lembaga pemerintah terlalu ambil bagian dalam menangani persoalan-persoalan teknis perikanan sehingga terkadang semakin memperumit masalah yang ada. Terkait dengan ini, maka strategi yang tepat yang menginteraksikan secara proporsional komponen pengelolaan perikanan sangat diperlukan sehingga semua fungsi yang ada dapat berjalan harmonis Clark, 1996. 26 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian