65
4.4 Pendidikan dan Kesempatan Kerja
4.4.1 Pendidikan Anak
Hasil analisis metode skoring menunjukkan bahwa kemudahan
memasukkan anak ke suatu jenjang pendidikan di kawasan Selat Bali mempunyai skor indikator yang tinggi, yaitu 3 Tabel 18. Hal ini menunjukkan bahwa nelayan
termasuk kategori ”mudah” dalam menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang diinginkan. Skor indikator tersebut merupakan kontribusi dari subindikator
yang terdiri dari biaya sekolah skor subindikator 2.6 pada skala 1-3, jarak ke sekolah skor subindikator 2.73 pada skala 1-3, dan prosedur penerimaan murid
skor subindikator 2.80 pada skala 1-3. Mantjoro 1997, pendidikan anak merupakan pertimbangan penting bagi masyarakat pesisir dalam menjalankan
usaha di bidang perikanan dewasa ini. Hal ini karena masyarakat pesisir termasuk nelayan sudah semakin mengerti tentang peran penting pendidikan bagi masa
depan anaknya. Hasil analisis detail untuk ketiga subindikator yang menjelaskan indikator kemudahan memasukkan anak ke suatu jenjang pendidikan tersebut bagi
nelayan di kawasan di Selat Bali disajikan pada Tabel 18. Tabel 18 Hasil analisis indikator kemudahan memasukkan anak ke suatu jenjang
pendidikan No.
Uraian Skor Subindikator
1 Biaya sekolah 2.60
2 Jarak ke sekolah 2.73
3 Prosedur penerimaan murid 2.80
Total Ada dalam range II : 8-9 8.13
Skor Indikator 3
Sumber : Hasil analisis data lapangan 2010 Nilai skor subindikator biaya sekolah yang tinggi tersebut terjadi karena
71.67 dari responden kawasan menyatakan mendapat kemudahan terkait biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Hal ini terjadi terutama pada Kabupaten Jembrana
dan Kabupaten Banyuwangi Gambar 17, karena adanya program pendidikan gratis yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Program pendidikan gratis ini lebih
terasa pada Kabupaten Jembrana, dimana pada beberapa lokasi yang dianggap banyak dilalui anak sekolah, Pemerintah Kabupaten Jembrana juga menyediakan
fasilitas kendaraan antar-jemput, sehingga biaya transportasi dapat dihemat PEMDA Kabupaten Jembrana, 2008.
66
Untuk Kabupaten Buleleng, biaya sekolah juga umumnya dianggap cukup sulit dan sangat sulit 11 dari 20 RTN responden lokasi. Hal ini terjadi karena
tempat tinggal nelayan yang banyak di desa dan subsidi pendidikan hanya diberikan secara terbatas oleh Pemerintah Daerah. Beberapa desa nelayan di Kabupaten
Buleleng ada yang tidak memiliki fasilitas sekolah, sehingga selain biaya buku-buku, juga perlu menyediakan biaya transportasi untuk anak-anaknya ke sekolah.
15 4
1
19 1
9 5
6
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
a. mudah didapat b. cukup
c. sulit didapat
B iaya S
eko lah
Jumlah RTN
Banyuwangi Jembrana
Buleleng
Gambar 17 Biaya sekolah anak nelayan di kawasan Selat Bali Responden = 60 RTN
Sekitar 75 dari anak-anak di kawasan Selat Bali menempuh jarak 0 – 3 km untuk sampai ke sekolahnya Gambar 18. Hal ini umumnya terjadi di
Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana. Di Kabupaten Banyuwangi, nelayan umumnya bertempat tinggal di Muncar, yang mana di lokasi ini nelayan
dapat dengan mudah menyekolahkan anaknya terutama untuk tingkat SD dan SMP. Di Kabupaten Jembrana, nelayan banyak tinggal di sekitar PPN Pengambengan. Di
lokasi tersebut, juga cukup mudah menemukan sekolah yang dekat untuk anak- anakya. Di Kabupaten Buleleng, nelayan umumnya tinggal menyebar dan
kebanyakan di desa terpencil. Hal ini menjadi penyebab cukup banyak anak nelayan harus menempuh perjalanan lebih dari 3 km. Menyebarnya kegiatan
nelayan Selat Bali di Kabupaten Buleleng ini lebih disebabkan oleh belum adanya sentra perikanan yang memadai di lokasi, sehingga nelayan melakukan kegiatan
perikanan berdasarkan tempat tinggalnya secara turun temurun.
67
17 3
16 4
12 7
1
0. 00
75. 00
23. 33
1. 67
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
a. 0 km b. 0-3 km
c. 3 km d. tidak ada sekolah
Banyuwangi Jembrana
Buleleng Prosentase
Gambar 18 Jarak ke sekolah di kawasan Selat Bali Responden = 60 RTN Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng 2009 program jangka
panjang Kabupaten Buleleng di bidang pendidikan adalah membangun fasilitas sekolah minimal SD pada semua desa termasuk di pesisir dan pedalaman. Hal ini
juga untuk mendukung program wajib belajar sembilan tahun. . Prosedur penerimaan murid termasuk mudah di kawasan Selat Bali skor
subindikator 2.80 pada skala 1-3. Sekitar 81.67 nelayan di kawasan Selat Bali sangat bersemangat untuk menyekolahkan anaknya karena nelayan cukup datang
ke sekolah pada awal tahun ajaran, maka anaknya bisa langsung diterima.
81.67 16.67
1.67 a. mudah
b. cukup c. sulit
Gambar 19 Prosedur penerimaan murid di kawasan Selat Bali Responden = 60 RTN
68
Proses seleksi biasa dikatakan tidak ada karena Pemerintah Daerah, terutama di Kabupaten Jembrana sangat mengharapkan masyarakat termasuk
nelayan dapat memanfaatkan fasilitas gratis yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah. Bila anak nelayan belum cukup umur, tetap dapat didaftarkan selama anak
tersebut bisa mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan. Menurut PEMDA Kabupaten Jembrana 2008 anak-anak yang sudah punya semangat untuk belajar
selalu diberikan kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan formal, dan PEMDA memberi kesempatan tersebut secara gratis.
Mengacu kepada hal tersebut di atas, secara umum nelayan tidak mengalami kesulitan apapun untuk menyekolahkan anak di kawasan Selat Bali.
Pemerintah Daerah memberikan pelayanan penuh terkait masalah pendidikan, karena masyarakat termasuk nelayan merupakan kontributor penting bagi
perekonomian kawasan Selat Bali. Dengan demikian, maka kesejahteraan dari indikator pendidikan ini terpenuhi dengan baik di Kawasan Selat Bali.
4.4.2 Kesempatan Kerja