Metode Pengumpulan Data Sekunder

29 Analisis Kelayakan Usaha Perikanan NPV,IRR,ROI, BC ratio C o n si st e n cy rat io, se n si ti vi ty K rit e ria good ne ss - of -f it Gambar 2 Rincian kerangka kerja penelitian Pengamatan lapangan, wawancara kuesioner, studi literatur, dan pendapat pakar Mulai Analisis Indikator Kesejahteraan Simple Moving Average, Moving Average Berbobot, Exponential Smoothing Pengelompokkan Data Primer dan Data Sekunder Kawasan Selat Bali Penyusunan Struktur Hirarki Strategi Kelembagaan Skala banding, pembobotan, formulasi dan simulasi Strategi kelembagaan berbasis otonomi daerah Penyusunan Model teroritis, Pathdiagram, Measuremet Model, Equation Model Model pengelolaan kawasan Selesai Tingkat Pemanfaatan 30

3.4 Analisis Data

Untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebagai wujud dari pelaksanaan penelitian model dinamik optimasi pengelolaan sumber daya perikanan di kawasan Selat Bali berbasis otonomi daerah ini, maka metode analisis yang dikembangkan dalam penelitian secara umum terbagi dalam empat analisis besar, yaitu : a analisis tingkat kesejahteraan nelayan di kawasan Selat Bali, b analisis pendugaan produksi dengan kelayakan usaha perikanan, c analisis strategi menggunakan Analitycal Hierarchy Process, dan d pengembangan model persamaan struktural pengelolaan kawasan perikanan yang menginteraksikan semua komponen yang ada seperti pasar, industri pengolahan, industri penangkapan ikan, pengelolaan SDI, dan otonomi daerah.

3.4.1 Analisis tingkat kesejahteraan nelayan

Analisis tingkat kesejahteraan nelayan dilakukan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan nelayan yang terjadi di kawasan Selat Bali. Analisis tingkat kesejahteraan ini dilakukan dengan menggunakan indikator kesejahteraan yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik 1991. Dalam analisis tingkat kesejahteraan ini digunakan empat indikator utama, yaitu pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja yang bisa diperoleh nelayan terutama di bidang perikanan. Keseluruhan indikator yang dianalisis terkait dengan tingkat kesejahteraan nelayan di kawasan Selat Bali disajikan pada Tabel 8. Klasifikasi tingkat kesejahteraan yang digunakan ada tiga, yaitu tingkat kesejahteraan tinggi, tingkat kesejahteraan sedang, tingkat kesejahteraan rendah dicari dengan menggunakan metode skoring dari BPS. Menurut Siegal 1991, skor dihitung dengan cara mengurangkan skor tertinggi dengan skor terendah dari indikator di atas dan hasil pengurangan tersebut dibagi jumlah klasifikasi tingkat kesejahteraan yang akan diturunkan, yaitu 3 klasifikasi. Jumlah skor tertinggi dari indikator kesejahteraan adalah 34 dan jumlah skor terendah 11 dengan range 8. Dengan demikian, kisaran nilai skor tingkat kesejahteraan BPS, 1991 adalah : 1 Tingkat kesejahteraan tinggi, dengan skor antara 27-34 2 Tingkat kesejahteraan sedang, dengan skor antara 19-26 3 Tingkat kesejahteraan rendah, dengan skor antara 11-18 31 Tabel 8 Indikator Kesejahteraan BPS, 1991 No Indikator Kesejahteraan Skor Bobot 1 Pendapatan Rumah Tangga. Tolok ukur yang digunakan adalah besarnya pendapatan rumah tangga nelayan pendapatankapitabulan berdasarkan perhitungan pendapatan rata-rata responden 1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah 3 2 1 2 Konsumsi Rumah Tangga. Tolok ukur adalah pengeluaran untuk konsumsi rumah tanngga per kapita per tahun. Diukur dengan nilai beras Sayogyo, 1977 1. Tidak miskin 480kg 2. Miskin 380- 480 kg 3. Miskin sekali 270-379 kg 4. Paling miskin 270kg 4 3 2 1 3 Keadaan tempat tinggal : i Atap : Genteng 5Asbes 4Seng 3Sirap 2Daun 1 ii Bilik : tembok 5Setengah tembok 4 Kayu 3Bambu kayu 2Bambu 1 iii Status : Milik sendiri 3Sewa 2Numpang 1 iv Lantai : Porselen 5Ubin 4Plester 3Papan 2Tanah 1 v Lantai : Luas 100m2 3Sedang 50-100m2 2 Sempit 50 m2 1 1. Permanen skor 15-21 2. Semi permanen skor 10-14 3. Non permanen skor 5-9 3 2 1 4 Keadaan tempat tinggal : i Pekarangan : Luas 100m 3 Sedang 50- 100m2 2 Sempit 50m2 1 ii Hiburan : Video 3 Tape recorder 2 Radio 1 iii Pendingin : AC 4 Lemari es 3 Kipas angin 2 Alam 1 iv Penerangan : Listrik 3 Petromak 2 Lampu tempel 1 v Bahan bakar : Gas 3 Minyak tanah 2 Kayu 1 vi Sumber air : PAM 6 Sumur bor 5 Sumur 4 Mata air 3 Hujan 2Sungai 1 vii MCK : Sendiri 4 Umum 3 Perairan terbuka 2 Kebun 1 1. Lengkap skor 21-27 2. Cukup skor 14-20 3. Kurang skor 7-13 3 2 1 5 Kesehatan anggota keluarga 1. Baik 25 sering sakit 2. Cukup 25- 50 sering sakit 3. Kurang 50 sering sakit 3 2 1 6 Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas medis termasuk didalamnya pelayanan KB dan obat-obatan i Jarak RS terdekat : 0km 40,01-3km 3 3 km 2 missing 1 ii Jarak ke poliklinik : 0km 40,01-3km 3 3 km 2 missing 1 iii Biaya berobat : Terjangkau 3 Cukup 2 Kurang 1 iv Penanganan berobat : Terjangkau 3Cukup 2 Kurang 1 v Alat KB : Terjangkau 3 Cukup 2 Sulit 1 vi Konsultasi KB : Terjangkau 3 Cukup 2 Sulit 1. Mudah skor 18-24 2. Cukup skor 13-17 3. Sulit skor 8- 12 3 2 1