Kebutuhan Investasi Usaha Purse Seine

97 6 KELAYAKAN USAHA PERIKANAN

6.1 Kebutuhan Investasi Usaha Perikanan

Usaha perikanan yang banyak berkembang di perairan Selat Bali terdiri dari purse seine one boat system OBS, purse seine two boat system TBS, gill net dan payang. Usaha perikanan tersebut merupakan usaha perikanan kategori skala menengah ke atas, sehingga pengoperasiannya perlu didukung oleh biaya investasi yang memadai. Hal ini disamping karena melibatkan banyak nelayan anak buah kapalABK, juga ukuran atau skala operasinya yang besar. Oleh karena itu, tentu dibutuhkan biaya investasi yang tidak kecil. Kondisi ini yang menjadikan beberapa nelayan kecil membentuk kelompok atau bergabung dengan pengusaha nelayan besar yang menjadi pemilik dari gill net dan payang tersebut. Menurut Mamuaya, et. al 2007 bergabung beberapa nelayan dalam suatu kelompok atau dengan nelayan besar merupakan upaya yang dilakukan nelayan untuk memanfaatkan modal terbatas yang dimiliki sekaligus mempertahankan keberlanjutan usahanya. Secara umum, jenis investasi yang dibutuhkan untuk mengusahakan purse seine one boat system, purse seine two boat system, gill net dan payang ini ada tiga jenis, yaitu : a investasi untuk kapal, b investasi untuk alat tangkap, dan c investasi untuk alat pendukung penangkapan.

6.1.1 Kebutuhan Investasi Usaha Purse Seine

Usaha perikanan purse seine merupakan usaha perikanan yang sangat dominan sekitar 85 dikembangkan di Selat Bali. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, usaha perikanan purse seine di Selat Bali ada dua jenis, yaitu purse seine one boat system OBS dan purse seine two boat system TBS. Purse seine one boat system OBS merupakan purse seine yang menggunakan satu kapal untuk mendukung operasi penangkapan ikan, kalaupun ada alat pendukung berupa perahu kecil atau pelampung permanen, namun dalam operasi penangkapan hanya berfungsi sebagai pengikat ujung jaring. Purse seine two boat system TBS merupakan purse seine yang menggunakan dua kapal berukuran sama dengan berperalatan lengkap, yang mana dalam operasi penangkapan ikan, kedua kapal aktif menarik ujung jaring untuk mengelilingi ikan sasaran secara cepat. Investasi lengkap purse seine OBS membutuhkan 1 unit kapal, 1 set alat tangkap jaring purse 98 seine, 1 unit mesin induk sekitar 23 PK, 1 set mesin lampu lampu petromaks, 1 buah echosounder, 1 set roller, 1 buah kompas, 2 buah palkafiber 800 kg, 10 buah jerigen 35 liter, dan 1 buah sampanpelampung permanen tempat mengikat satu ujung jaring lainnya. Tabel 30 menyajikan kebutuhan investasi untuk usaha perikanan purse seine one boat system di Selat Bali. Tabel 30. Kebutuhan investasi usaha perikanan purse seine one boat system OBS Uraian Volume Harga Satuan Rp Biaya Investasi Rp Kapal Purse Seine 1.00 145,000,000.00 145,000,000.00 Jaring Purse Seine 1.00 90,000,000.00 90,000,000.00 Mesin Induk 23 PK 1.00 30,000,000.00 30,000,000.00 Mesin Lampu 450 Watt 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00 Echosounder 1.00 4,500,000.00 4,500,000.00 Roller 1.00 5,500,000.00 5,500,000.00 Kompas 1.00 750,000.00 750,000.00 PalkaFiber 800 Kg 2.00 2,500,000.00 5,000,000.00 Jerigen 35 liter 10.00 50,000.00 500,000.00 SampanPelampung Permanen 1.00 1,500,000.00 1,500,000.00 Total 287,750,000.00 Sumber : Hasil analisis data lapangan 2010 Tabel 30 menunjukkan bahwa kebutuhan investasi usaha perikanan purse seine one boat system OBS sekitar Rp 287,750,000,-. Dari investasi tersebut, biaya terbesar digunakan untuk pengadaan kapal, yaitu sekitar Rp 145,000,000.-. Kapal yang digunakan umumnya berukuran 4 - 7 GT. Ukuran kapal tersebut termasuk cukup leluasa untuk pengoperasian alat tangkap purse seine di perairan Selat Bali. Alat tangkap jaring purse seine membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 90,000,000. Dengan biaya ini, dapat diperoleh alat tangkap yang lengkap dengan pelampung, pemberat, dan pendukung operasi lainnya. Menurut Wudianto 2001 ukuran alat tangkap termasuk hal vital dalam operasi penangkapan ikan di perairan Selat Bali, disamping kecepatan operasinya untuk melingkari atau memerangkap gerombolan ikan. Hal ini karena ikan sasaran umumnya ikan pelagis yang aktif, seperti lemuru, tongkol, dan layang. Mesin induk yang digunakan cukup besar 23 PK dengan investasi sekitar Rp 45,000,000,-. Mesin ini sangat membantu dalam mencari fishing ground yang tepat maupun mengejar gerombolan ikan yang bermigrasi. Kapasitas mesin lampu 99 atau lampu petromaks yang digunakan sekitar 450 watt. Menurut Subani dan Barus 1989 purse seine dapat dioperasikan pada siang dan malam hari, dan lampu digunakan sebagai penerang dan membantu pencarian gerombolan ikan pada malam hari. Kompas dan echosounder digunakan keperluan navigasi dan juga membantu penentuan fishing ground yang tepat, sehingga hasil tangkapan dapat diperoleh lebih maksimal. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk kompas dan echosounder ini masing-masing Rp 750,000,- dan Rp 4,500,000,-. Bila melihat alat mendukung ini, usaha penangkapan ikan yang dilakukan nelayan Selat Bali termasuk modern, dimana alat pendukung penangkapan berperan penting untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan. Hal ini bisa jadi karena kemampuan dan kesejahteraan nelayan termasuk baik di kawasan Selat Bali. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng 2009 kalaupun ada yang masih sederhana dan berukuran kecil seperti Kabupaten Buleleng, namun beberapa peralatan pendukung penting seperti kompas juga banyak dimiliki. Bagi mereka, peralatan-peralatan tersebut sangat membantu dalam meningkatkan hasil tangkapan pada operasi penangkapan ikan yang dilakukannya. Roller dibutuhkan untuk hauling atau menarik jaring yang memerangkap ikan ke atas kapal Monintja, 2007. Hauling ini sangat dibutuhkan karena ukuran yang purse seine yang besar, sehingga cukup menyulitkan bila ditarik secara manual. Biaya investasi untuk hauling ini sekitar Rp 5,500,000,-. Palka atau fiber isi biasanya didesain untuk ukuran 800 kg ikan dan ada dua buah. Biaya investasi untuk 2 buah palka atau fiber isi tersebut sekitar Rp 5,000,000,-. Ukuran dan jumlah palkafiber isi ukuran ini cukup ideal dalam operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine one boat system OBS karena hasil tangkapan optimum purse seine OBS ini biasanya sekitar 1,520 kg per trip. Jerigen digunakan untuk membawa air tawar yang dibutuhkan selama operasi penangkapan ikan. Jumlah jerigen tersebut cukup banyak sekitar 10 buah biaya investasi Rp 500,000,- mengingat jumlah nelayan ikan dalam operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine OBS ini sekitar 17 orang. Tabel 31 menyajikan kebutuhan investasi untuk usaha perikanan purse seine two boat system TBS di Selat Bali. 100 Tabel 31. Kebutuhan investasi usaha perikanan purse seine two boat system Uraian Volume Harga Satuan Rp Biaya Investasi Rp Kapal Purse Seine 2.00 145,000,000.00 290,000,000.00 Jaring Purse Seine 1.00 90,000,000.00 90,000,000.00 Mesin Induk 23 PK 2.00 30,000,000.00 60,000,000.00 Mesin Lampu 450 Watt 1.00 5,000,000.00 5,000,000.00 Echosounder 1.00 4,500,000.00 4,500,000.00 Roller 2.00 5,500,000.00 11,000,000.00 Kompas 1.00 750,000.00 750,000.00 PalkaFiber 800 Kg 4.00 2,500,000.00 10,000,000.00 Jerigen 35 liter 20.00 50,000.00 1,000,000.00 Radio HT 2.00 2,000,000.00 4,000,000.00 Total 476,250,000.00 Sumber : Hasil analisis data lapangan 2010 Bila dibandingkan dengan purse seine OBS, maka dalam operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine TBS ada penambahan investasi pada kapal dan alat pendukung penangkapan. Kebutuhan investasi total purse seine TBS sekitar Rp 476,250,000,- atau ada peningkatan 66 dari investasi purse seine OBS. Kapal dibutuhkan dua unit supaya pergerakan mengelilingi atau memerangkap gerombolan ikan sasaran lebih cepat Tabel 31. Dengan pergerakan yang dua kali lebih cepat ini, gerombolan ikan sasaran lebih sedikit yang lolos, sehingga hasil tangkapan juga dapat lebih maksimal. Namun kebutuhan investasi kapal juga meningkat dua kali lipat, yaitu menjadi Rp 290,000,000,-. Untuk mendukung pergerakan kedua kapal tersebut, maka mesin induk juga dibutuhkan dua unit yang dipasang pada setiap kapal investasi sekitar Rp 60,000,000,-. Guna mendukung secara maksimal operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine TBS ini, maka alat pendukung lain yang dianggap vital juga perlu ditambah dua kalinya, seperti roller, palkafiber isi, dan jerigen. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi 2008 dengan adanya dua roller masing-masing 1 pada setiap kapal, maka kedua kapal purse seine akan sama menarik jaring yang sudah memerangkap ikan, sehingga peluang ikan lolos semakin kecil lagi. Hal ini yang menyebabkan hasil tangkapan purse seine TBS sangat banyak dan lebih stabil setiap trip melakukan penangkapan ikan dibandingkan dengan hasil tangkapan purse seine OBS, meskipun hanya pada kapal dan peralatan pendukung tertentu saja. Bagi nelayanpengusaha perikanan 101 yang bermodal besar, biasanya lebih memilih berinvestasi di purse seine TBS daripada purse seine OBS. Palkafiber isi dibutuhkan 4 unit investasi sekitar Rp 10,000,000,- dan jerigen air 20 buah investasi sekitar Rp 1,000,000,-, dimana setiap kapal memuat 2 unit palka dan 10 jerigen. Untuk palka ini, pada musim puncak terkadang tidak bisa menampung semua hasil tangkapan, sehingga nelayan biasanya menggelar kelebihan hasil tangkapan tersebut di dek kapal yang tidak membawa alat tangkap. Beberapa juga ada yang membawa keranjang bambu ukuran 100 – 200 kg sebagai penampung sementara. Jerigen air ada penambahan karena ABK yang ikut melaut juga lebih banyak, bila pada purse seine OBS 17 orang, maupun pada purse seine TBS bisa mencapai 34 orang. Investasi radio HT juga dapat dilengkapi pada purse seine TBS untuk memudahkan koordinasi operasi penangkapan antar kedua kapal yang digunakan. Kestabilan hasil tangkapan pada purse seine TBS ini, menyebabkan banyak nelayan ABK cenderung lebih memilih bergabung pada kapal purse seine TBS ini bila ada kesempatan. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur 2009 hasil tangkapan yang lebih baik menjadi pemacu usaha perikanan purse seine TBS berkembang banyak di kawasan Selat Bali terutama di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dalam kaitan dengan kesejahteraan, kondisi ini tentu lebih dapat memberi kesejahteraan kepada nelayan, namun demikian keahlian nelayan juga ikut berpengaruh. Hubungan usaha perikanan ini dengan kesejahteraan nelayan akan dibahas dilebih lanjut pada bagian akhir bab ini terkait kelayakan usaha perikanan dan sistem bagi hasil.

6.1.2 Kebutuhan Investasi Usaha Gill Net