Pendekatan tematik integratif Kurikulum 2013

73 kegiatan mengamati, menanya, menalar atau mengasosiasi, mencoba, dan mengomunikasikanmembentuk jeraring. Siswa melakukan rangkaian kegiatan tersebut secara berurutan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah pembelajaran saintifik yang dikembangkan oleh Daryanto yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau mengomunikasikan.

e. Pendekatan tematik integratif

1 Pengertian pembelajaran tematik integratif Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah akan selalu mendapatkan perbaikan-perbaikan sevara berkelanjutan. Perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran di sekolah dilakukan melalui perubahan kurikulum sekolah oleh pemerintah. Kunandar dalam Majid, 2014: 117 mengatakan bahwa perubahan kurikulum merupakan hal biasa serta merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mengikuti perkembangan masyarakat yang begitu cepat. Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru di semua jenjang pendidikan sejak tahun pelajaran 20132014. Kurikulum baru tersebut disebut sebagai Kurikulum 2013. Salah satu karakteristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran dengan menggunakanmenerapkan pendekatan tematik integratif. Model pembelajaran tematik integratif dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an bagi anak-anak berbakat dan bertalenta gifted and 74 talented, anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan peserta didik yang belajar cepat Majid, 2014: 118. Majid 2014: 118 selanjutnya menjelaskan bahwa konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran integratif. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran integratif dengan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok untuk aktif menggali dan menemukan konsep, serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan ontentik. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra pelajaran maupun antar mata pelajaran Majid, 2014: 122. Pemaduan tersebut dimaksudkan agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan meyenangkan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan berdasarkan tema-tema tertentu, yang dalam pembahasannya, tema-tema tersebut ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Pada dasarnya, pembelajaran berbasis tema berbeda dengan pembelajaran berbasis unit pelajaran. Sundayana 2014: 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 menyebutkan salah satu perbedaan dari keduanya adalah terletak pada peran guru. Dalam pembelajaran berbasis tema, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam mendorong peserta didiknya untuk mengambil prakarsa. Oleh karena itu, pembelajaran tematik mengharuskan guru untuk memilih dan mengembangkan tema secara berkolaborasi antarpeserta didik, serta antar guru dan peserta didik. Selanjutnya, Sundayana 2014: 19 juga mengatakan bahwa guru sebaiknya menggunakan prinsip belajar yang berkembang dan berakar dalam kearifan lokal, serta harus ditumbuhkembangkan lagi dalam suasana pembelajaran di sekolah. Berdasarkan uraian tentang konsep pembelajaran tematik tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang menggabungkan mata pelajaran-mata pelajaran yang berbeda, yang kemudian dipadukan dalam satu tema untuk diajarkan. Pembelajaran tematik membantu siswa untuk belajar secara holistik dan berimbang. 2 Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik Kurikulum 2013 berupaya untuk menjawab tantangan dalam dunia pendidikan kita saat ini. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran yang mampu memberikan kebermaknaan bagi peserta didik. Pendekatan pembelajaran yang digunakan tersebut adala pendekatan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan suatu 76 pendekatan dalam pembelajaran yang sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa kompetensi dasar dan indikator dari kurikulum atau standar isi beberapa mata pelajaran yang berbeda untuk menjadi satu kesatuan yang kemudian dikemas dalam satu tema. Penerapan pembelajaran tematik didasarkan pada karakteristik anak usia sekolah dasar. Pada usia tersebut, seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya, anak masih melihat segala sesuatu sebagai suatu kesatuan holistik, mampu memahami hubungan antar konsep secara sederhana serta proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung Daryanto, 2014: 8. Melihat tugas perkembangan anak usia sekolah dasar tersebut, pembelajaran tematik dengan memanfaatkan tema akan sangat bermanfaat dan berguna bagi peserta didik. Anak-anak belajar secara holistik karena tidak ada pemisahan antar mata pelajaran. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik memiliki berbagai kekuatan. Kadir dan Hanun 2014:26 menyebutkan lima keuntungan pembelajaran tematik yaitu: a Dapat mengurangi overlapping atau tumpang tindih antara berbagai mata pelajaran, karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 b Menghemat pelaksanaan pembelajaran, terutama dari segi waktu. Alasannya karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu. c Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isimateri pembelajaran lebih berperan sebagai sarana, bukan tujuan akhir. d Pembelajaran menjadi holistik dan menyeluruh. e Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung dengan pandangan dari berbagai perspektif. Senada dengan Kadir dan Hanun, Daryanto 2014: 33 juga menyebutkan lima keuntunganmanfaat pembelajaran tematik yaitu: a Materi-materi dari berbagai mata pelajaran yang berbeda memiliki keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan utuh. b Peserta didik lebih mudah memusatkan perhatian karena mata pelajaran dikemas dalam satu tema. c Peserta didik dapat mengembangkan beberapa konsep yang sama dari berbagai mata pelajaran yang berbeda. d Melatih peserta didik untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa konsep, sehinga mampu memproses informasi yang baru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 e Menghemat waktu karena mata pelajaran-mata pelajaran dikemas secara terpadu. Kekuatan pembelajaran tematik yang telah disebutkan di atas, tentunya juga memiliki keterbatasan dalam proses pelaksanaan. Terutama pada perancangan dan pelaksanaan evaluasi. Oleh karena itu, selain memiliki kekuatan, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan. Puskur Balitbang Diknas dalam Majid, 2014: 93 mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut: a Aspek guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Guru juga dituntut untuk terus menggali informasi baru dann membaca banyak buku. b Aspek peserta didik Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik dan kreativitas. c Aspek sarana dan sumber belajar Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi. Selain itu, pembelajaran tematik juga membutuhkan fasilitas internet. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 d Aspek kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi. e Aspek penilaian Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh. Menyeluruh maksudnya adalah menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari berbagai bidang kajian terkait yang dipadukan. Berdasarkan pemaparan tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran tematik tersebut di atas, peniliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki kekuatan karena proses pembelajarannya memperhatikan tugas perkembangan peserta didik secara holistik dan memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada peserta didik. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran tematik juga memiliki keterbatasankelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut berkaitan dengan guru, peserta didik, serta komponen pembelajaran lainnya. Oleh karena itu, agar pembelajaranan tematik dapat berjalan dengan baik berhasil guru harus menguasai tentang pembelajaran tematik terlebih dahulu. 3 Karakteristik pembelajaran tematik Kurikulum 2013 menggunakan dua jenis pendekatan dalam proses pembelajaran. Dua jenis pendekatan yang digunakan dalam 80 Kurikulum 2013 yaitu pendekatan pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Pada dasarnya, kedua jenis pendekatan ini bertujuan untuk membuat proses pembelajaran menyenangkan, dengan suasana kelas yang memungkinkan semua orang yang ada di dalamnya memiliki rasa menanggung resiko bersama. Kedua jenis pendekatan ini memiliki ciri khas yang berbeda. Pendekatan saintifikpendekatan ilmiah membantu siswa untuk mengalami sendiri proses pencarian ilmu pengetahuan, sehingga ilmu yang ia peroleh tersebut dapat terus diingat. Sedangkan, pendekatan tematik integratif membantu siswa untuk belajar secara holistik dan berimbang. Dikatakan holistik dan berimbang karena pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukanmenyatukan beberapa kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema Majid, 2014: 122. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya, tema-tema tersebut ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Mengingat pendekatan pembelajaran tematik merupakan suatu hal yang berbeda dengan pendekatan lainnya, maka pembelajaran tematik memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Majid 2014: 126, karakteristik pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 a Berpusat pada siswa Dalam pembelajaran tematik, siswa berperan sebagai subjek belajar yaitu siswa yang mencari, menemukan, dan berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang bertugas memberi kemudahan bagi siswa dalam melakukan proses belajar. Oleh karena itu, ciri khas pembelajaran tematik yaitu student centered atau berpusat pada siswa. b Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik menuntut siswa untuk aktif mencari tahu, menemukan, dan membuat konsep-konsep baru berdasarkan informasi baru yang ia miliki. Proses belajar seperti ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan adanya pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkrit, sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c Tidak ada penanda adanya pemisahan mata pelajaran Dalam pembelajaran tematik, fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu, pemisahan mata pelajaran seharusnya tidak boleh begitu jelasnampak. 82 d Menyajikan konsep dari mata pelajaran yang berbeda Pembelajaran tematik berusaha untuk menyajikan konsep- konsep yang sama dari berbagai mata pelajaran yang berbeda, yang kemudian dipadukan dalam satu tema. Tujuannya agar siswa dapat belajar konsep-konsep tersebut secara utuhholistik. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e Bersifat fleksibel Maksud dari pembelajaran tematik bersifat fleksibel yaitu guru dapat memadukan bahan ajar dari beberapa mata pelajaran, kemudian dipadukan dengan kehidupan siswa dan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada. f Menggunakan prinsip belajar sambil bermain Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Adapun karakteristikciri-ciri pembelajaran tematik menurut TIM Pengembang PGSD yang dikutip oleh Majid 2014: 126 yaitu: 1 Holistik Konsep yang menjadi fokus dalam pembelajaran tematik dilihat dari berbagai bidang studi secara bersamaan, tidak dari sudut pandang yang berbeda- bedaterkotak-kotak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 2 Bermakna Mengkaji suatu fenomena dari berbagai sudut pandang mata pelajaran yang berbeda, pada akhirnya membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan karena terjalin suatu skemata baru bagi siswa. 3 Otentik Pembalajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. 4 Aktif Proses pembelajaran dalam pendekatan tematik memungkinkan siswa untuk aktif. Hal ini disebabkan karena siswa sendiri yang mencari tahu, menemukan, merencanakan, dan membuat konsep-konsep baru, sehingga siswa tidak hanya menjadi pembelajar yang pasif. Berdasarkan pemaparan para ahli tentang karakteristik pendekatan pembelajaran tematik tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ciri khas atau karakteristik utama dalam pendekatan pembelajaran tematik yaitu bahwa pendekatan pembelajaran termatik berusaha untuk memadukan konsep-konsep yang sama dari berbagai mata pelajaran yang berbeda untuk diajarkan secara bersamaan. Dengan adanya proses pemaduan ini, diharapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 proses pembelajaran menjadi holistik dan berimbang. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami langsung proses pencarian informasi. Sehingga, siswa menjadi pembelajar yang aktif bukan pembelajar pasif. 4 Prinsip pembelajaran tematik Pembelajaran tematik merupakan salah satu bagian dari pembelajaran terpadu. Maka dari itu, pembelajaran tematik memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Ujang Sukandi dalam Trianto, 2010: 84 mengatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya, pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Trianto 2010: 85 menjelaskan bahwa secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasi menjadi prinsip penggalian tema, prinsip pengelolaan pembelajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 a Prinsip penggalian tema Tema-tema yang saling tumpang tindih dan berkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam penggalian tema harus melalui persyaratan sebagai berikut: 1 Tema tidak telalu luas, namun dapat memadukan beberapa mata pelajaran. 2 Tema harus bermakna sehingga dapat memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. 3 Tema harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak. 4 Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak. 5 Tema yang dipilih harus memperhatikan peristiwa- peristiwa otentik yang terjadi selama rentang waktu belajar. 6 Tema yang dipilih harus relevansi dengan kurikulum yang berlaku dan kebutuhan masyarakat. 7 Tema yang dipilih juga harus memperhatikan ketersediaan sumber belajar. b Prinsip pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pengelolaan pembelajaran guru harus berlaku seperti: 1 Guru tidak menjadi pemeran utama dalam proses pembelajaran, sehingga mendominasi seluruh pembicaraan yang terjadi di dalam kelas. 2 Guru harus tegas dalam memberikan tanggung jawab individu dan kelompok dalam setiap tugas yang menuntut kerja sama kelompok. 3 Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan. c Prinsip evaluasi Pelaksanaan evaluasi dalam proses pembelajaran tematik diperlukan beberapa langkah positif seperti: 1 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri, di samping evaluasi lainnya. 2 Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. d Prinsip reaksi Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit, ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. 87 Selain itu, Kurniawan 2014: 97 menyebutkan beberapa prinsip pembelajaran tematik tematik yaitu sebagai berikut: a Berpusat pada anak Pembelajaran tematik menjadikan anak sebagai pusat pembelajar, sehingga proses pembelajaran dirancang agar anak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. b Pengalaman langsung Pembelajaran tematik memberikan kesempatan kepada anak untuk memperoleh pengalaman langsung dalam mencari dan menemukan konsep-konsep baru. c Pemisahan mata pelajaran tidak jelas Dalam pembelajaran tematik, materi diajarkan dalam satu tema tertentu. Tema itulah yang dipelajari dari berbagai sudut pandang dengan menggunakan informasi yang ada dalam sejumlah mata pelajaran. Sehingga, sekat-sekat bidang studi tidak kelihatan dan melebur dalam tema. d Penyajian beberapa mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran Dalam satu kali proses pembelajaran tematik menyajikan bahasan materi dari beberapa mata pelajaran, namun identitas dari masing-masing mata pelajaran sudah tidak jelas lagi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 e Fleksibel Prinsip fleksibilitas dalam pembelajaran tematik memiliki maksud bahwa dalam proses pembelajaran, tidak terfokus pada satu variasi pembelajaran, satu mata pelajaran. Penentuan tematopik dapat menggunakan lebih dari satu cara. f Bermakna dan utuh Pembelajaran tematik mepertimbangkan proses pembelajaran dan isi materi agar memiliki relevansi dengan sifat anak didik. Sehingga, pembelajaran dapat lebih dipahami, berguna, dan sesuai kebutuhan siswa. g Mempertimbangkan waktu dan ketersediaan sumber Artinya bahwa dalam pembelajaran termatik guru harus memperhatikan waktu yang tersedia dengan waktu yang dibutuhkan. Selain itu, pembelajaran tematik juga harus memperhatikan ketersediaan sumber yang berarti bahwa proses pembelajaran harus mempertimbangkan sumber yang akan digunakan, apakah bisa tersedia atau tidak. h Tema terdekat dengan anak Dalam penentuan tema diharapkan menggunakan tema yang dekat dengan kehidupan anak-anak. Prinsip ini sangat penting untuk diperhatikan karena hal ini sejalan dengan penjelasan teori belajar dewasa saat ini. 89 i Pencapaian kompetensi dasar bukan tema Seluruh proses pembelajaran yang sistematis selalu berorientasi pada tujuan yang jelas. Walaupun pembelajaran berdasarkan tema, namun yang ingin dicapai adalah kompetensi dasar bukan tema. Berdasarkan pemaparan kedua ahli di atas tentang prinsip pembelajaran tematik, peneliti dapat menyimpulkan bahwa prinsip pembelajaran tematik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan sebelum melaksanakan pembelajaran tematik. Prinsip pembelajaran tematik adalah sesuatu yang sifatnya mendasar, sangat penting, dan selalu ada dalam proses pembelajaran. Prinsip pembelajaran tematik, pada dasarnya harus memperhatikan implikasinya terhadap guru dan peserta didik.

e. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

6 34 394

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum sd 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 256

Pengembangan media pembelararan berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema macam-macam sumber energi untuk siswa kelas 4 SD Negeri Kalasan 1.

2 43 294

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan medi pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV SDN Kalasan 1.

0 11 318

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

0 2 325

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 0 329

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum Sd 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

2 13 328

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 3 354

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 5 160