51
didik. Hal ini didasarkan pada tema Kurikulum 2013 yaitu menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi Mulyasa, 2014: 99. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang
dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills berupa keterampilan, sikap, dan pengetahuan.
Dalam konteks ini, Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai- nilai yang tercermin pada sikap dapat setara atau berimbang dengan
keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pembelajaran di sekolah Fadlillah, 2014: 16. Berdasarkan paparan tersebut diatas, peneliti
menyimpulkan bahwa Kurikulum 2013 lebih menekankan pada aspek perkembangan anak
secara holistik atau menyeluruh dengan mengembangkan kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan,
dan pengetahuan, melalui proses pembelajaran yang holistik dan menyenangkan.
b. Rasional dan Elemen Perubahan dalam Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka menyiapkan peserta didik supaya memiliki kemampuan soft skills dan hard skills yang
seimbang, sehingga mampu beradaptasi di mana pun dan kapan pun ia berada. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi
meningkatkan capaian pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan Kurikulum 2013 diorientasikan agar terjadinya peningkatan dan
52
keseimbangan antara kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan Majid, 2014: 37.
Majid 2014: 37 mengatakan bahwa orientasi pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh
Kurikulum 2006 pada saat ini yaitu: 1
Konten kurikulum masih sangat padat dan luas, serta tingkat kesukaran yang melebihi tingkat perkembangan usia peserta
didik. 2
Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi, serta tidak sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
3 Kompetensi yang dikembangkan belum holistikmenyeluruh.
4 Beberapa kompetensi yang dibutuhkan untuk dikembangkan
belum terakomodasi di dalam kurikulum. 5
Kurikulum belum tanggap terhadap perubahan zaman yang terjadi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
6 Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan
pembelajaran yang rinci, sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang
berpusat pada guru. 7
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi dan belum tegas menuntut adanya remidiasi secara
berkala. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
8 KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar
tidak menimbulkan multi tafsir. Melihat permasalahan yang dihadapi oleh Kurikulum Tingat
Satuan Pendidikan tersebut di atas, maka perlu dikembangkannya suatu kurikulum yang mampu menjawab setiap permasalahan tersebut.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dimaksudkan untuk melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang
telah dirintis pada tahun 2004 yang memadukan aspek keterampilan, sikap, dan pengetahuan secara integratif Fadlillah, 2014: 31.
Pola pengembangan Kurikulum 2013 menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada beberapa elemen. Elemen perubahan
kurikulum dilakukan pada empat komponen yaitu standar lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Kurniasih Berlin 2014: 133
mengatakan bahwa adapun elemen perubahan dalam Kurikulum 2013 antara sebagai berikut:
1 Perubahan Standar Kompetensi Lulusan.
Penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Rumusan empat kompetensi inti menjadi landasan pengembangan
kompetensi dasar setiap kelas. 2
Perubahan Standar Isi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Perubahan yang terjadi yaitu dari pengembangan kompetensi mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang
dikembangkan menjadi mata pelajaran, melalui pendekatan tematik integratif. Untuk jenjang sekolah dasar, kompetensi
dikembangkan melalui tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Untuk SMP dan SMA dikembangkan melalui
pendekatan mata pelajaran, sedangkan untuk SMK melalui pendekatan vokal atau keahlian.
3 Perubahan Standar Proses.
Perubahan yang terjadi yaitu pada strategi pembelajaran. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, kemudian ditambah dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya
terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, guru wajib merancang dan
mengelola proses pembelajaran aktif dan menyenangkan. Guru harus menguasai metode-metode mengajar yang efektif.
4 Perubahan Standar Evaluasi.
Penilaian kriteria hasil belajar siswa dalam Kurikulum 2013 memiliki kriteria sebagai berikut:
a Penilaian berbasis kompetensi.
b Pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur semua
kompetensi pengetahuan hanya berdasarkan hasil, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menuju penilaian otentik mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil. c
Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang
diperolehnya terhadap skor ideal maksimal. d
Penilaian tidak hanya level Kompetensi Dasar KD, tetapi juga kompetensi inti dan Standar Kompetensi
Lulusan. e
Mendorong pemanfaatn portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.
Beberapa konsekuensi dari perubahan substansi tersebut adalah: 1
Penambahan jumlah jam belajar di SD. Jumalah mata pelajaran dari 10 menjadi 6, namun jumlah jam
belajar yang semulanya adalah 26 jamminggu menjadi 32 jamminggu.
2 Penambahan jumlah jam belajar di SMP.
Perubahan jumlah jam belajar di SMP yaitu semulanya 32 jamminggu menjadi 38 jamminggu.
3 Penambahan jumlah jam belajar Agama.
Jumlah jam pelajaran Agama pada SD bertambah 2 jamminggu, sehingga menjadi 4 jamminggu. Jam pelajaran Agama di SMP
bertambah 2 jamminggu, sehingga menjadi 3 jamminggu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4 Jumlah mata pelajaran dikurangi tetapi jumlah jam belajar
ditambah. 5
Materi pelajaran IPA diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan paparan
berbagai teori
di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
merupakan suatu hal yang mendesak untuk segera diimpelementasikan oleh pemerintah, guna melahirkan generasi penerus bangsa yang beriman,
kreatif, produktif, inovatif, dan afektif, sehingga mampu menjawab tantang zaman. Rasionalisasi dikembangkannya Kurikulum 2013 bukan
merupakan sebuah alasan, tetapi merupakan suatu kebijakan yang harus segera ditindaklajuti guna tercapainya tujuan pendidikan yang diidam-
idamkan.
c. Prinsip pengembangan Kurikulum 2013