4. Diskusi dalam kelompok Ahli
Peneliti memberikan waktu kepada siswa 1 jam pelajaran 1x45 menit untuk mendiskusikan subbab materi
yang didapatkan oleh masing-masing kelompok ahli. Pada kegiatan tersebut peneliti dan observer mengamati jalannya
diskusi masing-masing kelompok. Peneliti menjawab dan menjelaskan ketika ada kelompok yang bertanya, ketika
mereka merasa kesulitan memahami subbab materi tersebut.
Setelah waktu pelajaran telah habis, pada kegiatan penutup, guru menjelaskan sekilas tentang rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
3 Pertemuan Kedua 1x45 menit
Pembelajaran dalam pertemuan kedua dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada
pendahuluan, peneliti memberikan salam, meminta siswa untuk memimpin doa dan mengabsen siswa. Pada kegiatan inti siswa
masih akan bekerja dalam kelompok. Pertemuan pertama, siswa telah mempelajari sub-bab materi pada kelompok ahli. Pada
pertemuan kedua ini siswa dalam kelompok ahli kembali pada kelompok asal. Pada kelompok asal, siswa menjelaskan tentang
materi yang mereka pelajari pada kelompok ahli. Selama 1 jam pelajaran 1x45 menit siswa berdiskusi dalam kelompok asal.
Pertemuan kedua berlangsung 1 jam pelajaran. Pada akhir pertemuan kedua peneliti memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti. Peneliti juga memberikan pekerjaan rumah PR agar siswa mempelajari
kembali materi yang dibahas pada kelompok.
4 Pertemuan Ketiga 2x45 menit
Pembelajaran dalam pertemuan ketiga dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada
pendahuluan, peneliti memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menjelaskan agenda pembelajaran yang
akan dilaksanakan hari ini. Pada kegiatan inti pertemuan ketiga ini, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam kelompok.
Berikut akan dipaparkan kegiatan inti pada pertemuan ketiga: 1.
Presentasi Kelompok Asal Peneliti memberi kesempatan kepada 2 kelompok
asal yang bersedia mempresentasikan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tanpa menunjuk
kelompok asal 1 langsung bersedia mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Presentasi kelompok asal 1 kurang
lebih berlangsung 30 menit. Setelah itu peneliti memberi kesempatan kepada kelompok yang akan mempresentasikan
hasil diskusi. Kelompok 3 bersedia maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
2. Latihan Soal LKS
Setelah kedua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan LKS untuk latihan-latihan
dalam kelompok asal. Soal-soal dalam LKS memuat pemantapan materi pada pokok bahasan sistem persamaan
linear dua variabel. Selanjutnya, di akhir pembelajaran guru juga menyampaikan kepada siswa untuk belajar tentang
semua materi yang telah disampaikan, karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan post-test mengenai
materi yang telah disampaikan.
5 Setelah Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II selama 3 kali
pertemuan 5x45 menit , peneliti mengadakan post-test untuk melihat pemahaman siswa tentang materi sistem persamaan
linear dua variabel yang telah dipelajari. Post-test dilaksanakan pada hari Kamis, 19 November 2015 dengan alokasi waktu 45
menit untuk 3 soal. Setelah selesai mengerjakan soal post test, peneliti meminta kesediaan siswa untuk mengisi kuesioner
tentang motivasi belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II.
b. Pelaksanaan Model Pembelajaran Konvensional
Pada pelaksanaan pembelajaran konvensional, peneliti mempersiapkan kelengkapan mengajar seperti RPP Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, soal-soal dalam bentuk LKS Lembar Kerja Siswa, lembar penilaian dan absen. Pembelajaran ini
dilakukan di kelas kontrol kelas VIII B. Kelengkapan pembelajaran dibuat untuk satu bab materi sistem persamaan linear
dua variabel yang dilakukan dalam tiga pertemuan 5x45 menit. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti berperan sebagai
pengajar yang memberikan materi pembelajaran. Perincian kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi adalah sebagai
berikut:
1 Sebelum Pembelajaran
Sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti memberikan pre-test kepada siswa di kelas VIII B. Pre-test tersebut
dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015, dengan alokasi waktu 45 menit. Pre-test bertujuan untuk mengukur
kemampuan awal siswa sebelum mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel. Soal-soal pada uji kemampuan
prasyarat memuat materi sistem persaman linear satu variabel, fungsi, dan persamaan garis lurus yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya. Setelah selesai mengerjakan soal pre- test, peneliti meminta kesediaan siswa untuk mengisi kuesioner
tentang motivasi belajar siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
2 Pertemuan Pertama 1x45 menit
Pembelajaran dalam pertemuan pertama dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada
kegiatan pendahuluan guru memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menjelaskan tentang materi yang akan
dipelajari. Pada kegiatan inti guru menjelaskan pengertian dan bentuk umum dari persamaan linear dua variabel PLDV dan
sistem persamaan linear dua variabel. Dari penjelasan tersebut guru juga menjelaskan tentang
perbedaan persamaan linear dua variabel PLDV dan sistem persamaan linear dua variabel
SPLDV. Selanjutnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan tentang subbab materi tersebut. Pada akhir
pembelajaran, guru juga memberikan kesempatan bagi siswa apabila ada yang belum jelas terhadap materi yang disampaikan
guru. 3
Pertemuan Kedua 2x45 menit
Pembelajaran dalam pertemuan kedua juga dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan dimana guru memberikan salam,
memimpin doa, mengabsen siswa, dan menjelaskan agenda pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini. Selanjutnya
pada kegiatan inti pertemuan ini adalah guru menjelaskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi sistem persamaan linear dua variabel dengan sub pokok bahasan cara menentukan himpunan penyelesaian pada SPLDV
berturut-turut dengan metode grafik, eliminasi dan substitusi. Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi
sebagai pemahaman materi tentang menentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV dengan metode grafik, metode
substitusi, dan metode eliminasi. Pada kegiatan penutup, guru menuntun siswa untuk menyimpulkan tentang materi yang
disampaikan pada pertemuan kedua. Setelah itu, guru juga memberi tugas rumah untuk mengerjakan latihan soal yang
terdapat dalam LKS.
4 Pertemuan Ketiga 2x45 menit
Pembelajaran dalam pertemuan ketiga dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan dimana guru memberikan salam,
memimpin doa, mengabsen siswa, dan menjelaskan agenda pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini. Selanjutnya
pada kegiatan inti pertemuan ini guru memberikan stimulus berupa pemberian materi mengenai cara membuat model
matematika dari soal-soal cerita yang memuat masalah sehari- hari yang berkaitan dengan SPLDV. Guru juga memfasilitasi
siswa melalui pemberian tugas, latihan-latihan soal yang berkaitan dengan masalah SPLDV dalam kehidupan sehari-
hari, untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maupun tertulis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti. Pada akhir
pembelajaran kegiatan penutup Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran. Selain itu, di akhir
pembelajaran guru juga menyampaikan kepada siswa untuk belajar tentang semua materi yang telah disampaikan, karena
pada pertemuan selanjutnya akan diadakan post-test mengenai
materi yang telah disampaikan. 5
Setelah Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional, selama 3 kali pertemuan
5x45 menit, peneliti mengadakan post-test untuk melihat pemahaman siswa tentang materi sistem persamaan linear dua
variabel yang telah dipelajari. Post-test dilaksanakan pada hari Kamis, 19 November 2015 dengan alokasi waktu 45 menit
untuk 3 soal. Setelah selesai mengerjakan soal post test, peneliti meminta kesediaan siswa untuk mengisi kuesioner
tentang motivasi belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan model konvensional.
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian
Setelah melakukan penelitian maka peneliti memperoleh beberapa data yakni data keterlaksanaan model pembelajaran Jigsaw II, data hasil
belajar siswa, data kuesioner motivasi belajar siswa, dan data hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengamatan motivasi belajar oleh observer. Berikut akan ditampilkan data- data yang telah diperoleh :
1. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw II
Untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Jigsaw II yang digunakan pada kelas eksperimen, maka peneliti meminta bantuan
kepada dua observer untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Perhatikan tabel
4.5, tabel 4.6, dan tabel 4.7. Dalam ketiga tabel dibawah ini akan diperlihatkan hasil pengamatan setiap observer pada setiap pertemuan
pembelajaran.
a. Pertemuan Pertama
Berikut akan dipaparkan data hasil keterlakasanaan model pembelajaran Jigsaw II pada pertemuan pertama:
Tabel 4.5 Pertemuan Pertama Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Aspek Aspek
Observer 1 Observer 2
Keterlaksanaan Kegiatan
Guru Keterlaksanaan
Iya Tidak
Iya Tidak
Pendahuluan
1 2
3
Kegiatan Inti 4
Mengorganisasikan 5
siswa dalam 6
Kelompok 7