Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Kelas Kontrol dan Kelas 2. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Pre-test

8 60 Sedang 8 59 Sedang 9 63 Tinggi 9 70 Tinggi 10 58 Sedang 10 71 Tinggi 11 81 Tinggi 11 72 Tinggi 12 69 Tinggi 12 60 Sedang 13 64 Tinggi 13 62 Tinggi 14 66 Tinggi 14 64 Tinggi 15 80 Tinggi 15 61 Tinggi 16 62 Tinggi 16 67 Tinggi 17 75 Tinggi 17 58 Sedang 18 60 Sedang 18 59 Sedang 19 63 Tinggi 19 75 Tinggi 20 84 Tinggi 20 67 Tinggi 21 74 Tinggi 21 65 Tinggi Tabel 4.25 merupakan persentase motivasi belajar setiap siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan pembelajaran yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria sesuai dengan kriteria motivasi belajar pada BAB III. Berdasarkan tabel 4.25 maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut : Tabel 4.26 Jumlah dan Persentase Motivasi Siswa Per Kriteria Kriteria Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Persentasi Jumlah Persentasi Siswa Siswa Sangat Tinggi - - - - Tinggi 17 80,95 16 76,19 Cukup 4 19,05 5 23,81 Rendah - - - - Berdasarkan tabel 4.26, maka dapat diketahui motivasi siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberlakukan pembelajaran. Pada kelas kontrol terdapat 17 siswa 80,95 yang mempunyai motivasi belajar matematika tinggi, 4 siswa 19,05 yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup. Pada kelas eksperimen terdapat 16 siswa 76,19 yang mempunyai motivasi belajar matematika tinggi dan 5 siswa 23,81 yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup. b. Analisis Motivasi Belajar Matematika Secara Keseluruhan Dengan memperhatikan persentase motivasi belajar matematika per siswa dan per kriteria maka dapat diperoleh motivasi belajar siswa secara keseluruhan. Peneliti akan menjumlahkan persentasi siswa yang mempunyai motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar tinggi dan cukup. Jika hasilnya lebih dari atau sama dengan 65 maka motivasi belajar siswa akan tergolong cukup. Pada kelas kontrol persentase siswa yang tergolong kriteria tinggi adalah 80,95 sedangkan yang tergolong cukup adalah 19,05, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 100, itu berarti lebih dari 65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol sebelum treatment tergolong cukup. Sedangkan pada kelas eksperimen persentasi siswa yang tergolong kriteria tinggi adalah 76,19 sedangkan yang tergolong cukup adalah 23,81, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 100, itu artinya lebih dari 65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen sebelum treatment tergolong cukup. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Sleman sebelum dilakukan pembelajaran tergolong cukup.

2. Setelah Pembelajaran

a. Analisis Motivasi Belajar Matematika Setiap Siswa Perhatikan tabel berikut : Tabel 4.27 Persentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Setelah Pembelajaran Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nomor P Kriteria Nomor P Kriteria Absen Absen 1 64 Tinggi 1 88 Sangat Tinggi 2 58 Sedang 2 73 Sedang 3 65 Tinggi 3 72 Tinggi 4 76 Tinggi 4 64 Tinggi 5 59 Sedang 5 77 Tinggi 6 60 Sedang 6 78 Tinggi 7 66 Tinggi 7 69 Tinggi 8 58 Sedang 8 67 Tinggi 9 67 Tinggi 9 73 Tinggi 10 50 Sedang 10 74 Tinggi 11 84 Sangat Tinggi 11 84 Sangat Tinggi 12 67 Tinggi 12 63 Tinggi 13 66 Tinggi 13 69 Tinggi 14 64 Tinggi 14 74 Tinggi 15 68 Tinggi 15 62 Tinggi 16 65 Tinggi 16 69 Tinggi 17 72 Tinggi 17 69 Tinggi 18 65 Tinggi 18 60 Sedang 19 66 Tinggi 19 76 Tinggi 20 86 Sangat Tinggi 20 68 Tinggi 21 69 Tinggi 21 68 Tinggi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di SMK dua Mei Ciputat

0 15 86

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89