Kriteria Efektivitas Model Pembelajaran Merumuskan H

Selain menganalisis dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan nilai KKM, data hasil belajar ini akan dianalisis dengan Uji Rata-Rata uji T. Untuk menganalisis peningkatan prestasi belajar siswa dari hasil pre test dan post test dengan uji statistik melalui tahap-tahap sebagai berikut.

a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS Statisc 17.0 untuk membantu dalam perhitungan uji hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas menurut Husaini dan Purnomo 2008:315 yaitu: 1 Merumuskan H dan H 1 H : Data berdistribusi normal H 1 : Data berdistribusi tidak normal 2 Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3 Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4 Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H gagal ditolak. Artinya data tersebut berdistribusi normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Uji Variansi

Langkah-langkah uji variansi menurut Husaini dan Purnomo 2008:133 yaitu :

1 Merumuskan H

dan H 1 H : tidak ada perbedaan variansi H 1 : ada perbedaan variansi 2 Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3 Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4 Membuat kesimpulan : Jika Sig 2-tailed maka H gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan variansi dari data tersebut.

c. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Uji-T Data Pre-test

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah ada perbedaan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol dan rata-rata pre-test kelas ekperimen. Perhitungannya menggunakan SPSS Statisc 17.0. Langkah-langkah melakukan uji-T, yakni :

1 Merumuskan H

dan H 1 H : tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen = H 1 : ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen = 5 Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 6 Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 7 Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan rata-rata pre-test kelas ekperimen

d. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Uji-T Data Post-test

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah nilai rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perhitungannya menggunakan SPSS Statistic

17.0. Langkah-langkah melakukan uji-T, yakni :

1 Merumuskan H

dan H 1 H : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol H 1 : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol 2 Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3 Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4 Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H ditolak. Artinya rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

4. Analisis Data Instrumen Kuesioner Motivasi Siswa

a. Motivasi Belajar Siswa secara Individu

Setelah dilakukan pengamatan dan pengisian instrumen observasi motivasi belajar siswa, dilakukan pemberian skor setiap aktivitas siswa yang menunjukkan motivasi belajar siswa. Masing-masing indikator setiap karakteristik motivasi dalam instrument observasi diberi poin 1 satu. Setelah itu dilakukan perhitungan jumlah skor total yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian dihitung presentase motivasi belajar siswa dengan cara : Keterangan : : Hasil presentase motivasi belajar siswa : Jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI : Jumlah skor maksimum Setelah diperoleh presentase motivasi belajar masing-masing siswa, selanjutnya ditentukan kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Kartika Budi, 2001:55 Interval Kriteria Motivasi 20 Sangat rendah 21 40 Rendah 41 60 Cukup 61 80 Tinggi 81 100 Sangat Tinggi Dari tabel diatas, dapat diartikan kriteria motivasi belajar siswa sebagai berikut : 1 Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar kurang dari atau sama dengan 20, berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah. 2 Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 21 sampai dengan 40, berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran rendah. 3 Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 41 sampai dengan 60, berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran cukup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 61 sampai dengan 80, berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran tinggi. 5 Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 81 sampai dengan 100, berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat tinggi.

b. Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan

Setelah diperoleh kriteria motivasi belajar masing- masing siswa, dapat dihitung presentase keterlibatan siswa secara keseluruhan dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Perhitungan presentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan dengan cara : ∑ Keterangan : : Hasil presentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan ∑ : Jumlah siswa yang termotivasi sesuai kriteria : Jumlah seluruh siswa Selanjutnya dapat ditentukan kriteria motivasi belajar siswa sacara keseluruhan menggunakan tabel kriteria motivasi belajar siswa sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan Kartika Budi, 2001:55 ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR Kriteria 75 Sangat Tinggi 75 75 Tinggi 75 65 Cukup 65 65 Rendah 65 Sangat Rendah Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi C : Cukup R : Rendah SR : Sangat Rendah Dari tabel diatas dapat diartikan kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut : 1 Apabila presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari satu atau sama dengan 75 ST 75 maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat tinggi. 2 Apabila presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi kurang dari 75 ST 75 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi mencapai 75 ST + T 75 maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan tinggi. 3 Apabila presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambahkan kriteria tinggi kurang dari 75 ST + T 75 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria yang sangat tinggi ditambahkan dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari satu atau sama dengan 65 ST + T + C 65 maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan cukup. 4 Apabila presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65 ST + T + C 65 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa denga kriteria tinggi dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai lebih dari satu atau sama dengan 65 ST + T + C + R 65 maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan rendah. 5 Apabila presentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah kurang dari 65 ST + T + C + R 65 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi, kriteria cukup, kriteria rendah, dan kriteria sangat rendah mencapai kurang dari 65 ST + T + C + R 65 maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah.

c. Uji Inferensial Data Motivasi Belajar Siswa Dari

Kuesioner Setelah data kuesioner di analisis secara deskriptif dengan memperhatikan kriteria-kriteria motivasi maka data motivasi belajar dianalisis secara inferensial dengan menggunakan uji rata-rata uji T. Langkah-langkah melakukan uji T pada data motivasi belajar sama dengan langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan rata- rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Sleman.

c.1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Langkah-langkah uji normalitas yaitu: 1. Merumuskan H dan H 1 H : Data berdistribusi normal H 1 : Data berdistribusi tidak normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3. Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4. Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H gagal ditolak. Artinya data tersebut berdistribusi normal.

c.2. Uji Variansi

Langkah-langkah uji variansi menurut Husaini dan Purnomo 2008:133 yaitu :

1. Merumuskan H

dan H 1 H : tidak ada perbedaan variansi H 1 : ada perbedaan variansi 2. Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3. Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4. Membuat kesimpulan : Jika Sig 2-tailed maka H gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan variansi dari data tersebut.

c.3. Uji Perbedaan Rata-rata Data Kuesioner Motivasi Uji T Sebelum pembelajaran

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji- T untuk melihat apakah ada perbedaan nilai rata-rata kuesioner motivasi kelas kontrol dan nilai rata-rata kuesioner motivasi kelas ekperimen. Perhitungannya menggunakan SPSS Statisc 17.0. Langkah-langkah melakukan uji-T, yakni:

1. Merumuskan H

dan H 1 H : tidak ada perbedaan nilai rata-rata kuesioner motivasi kelas kontrol dan kelas eksperimen = H 1 : ada perbedaan nilai rata-rata kuesioner motivasi kelas kontrol dan kelas eksperimen = 2. Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3. Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4. Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kuesioner kelas kontrol dan nilai rata-rata kuesioner kelas ekperimen

c.4. Uji Perbedaan Data Kuesioner Motivasi Uji T Setelah Pembelajaran

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji- T untuk melihat apakah nilai rata-rata kuesioner kelas ekperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kuesioner kelas kontrol. Perhitungannya menggunakan SPSS Statistic 17.0. Langkah- langkah melakukan uji-T, yakni :

1. Merumuskan H

dan H 1 H : rata-rata nilai rata-rata kuesioner kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol H 1 : nilai rata-rata kuesioner kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol 2. Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3. Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4. Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H ditolak. Artinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nilai rata-rata kuesioner kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

5. Analisis Data Pengamatan Motivasi Siswa Oleh

Observer Data motivasi belajar siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh observer berbentuk ordinal, sehingga dianalisis secara dekskriptif berdasarkan kriteria motivasi belajar siswa dan secara inferensial menggunakan uji Mann-Whitney. Uji ini dilakukan menggunakan SPSS Statisc 17.0. Langkah-langkah melakukan uji Mann-Whitney yakni : 1 Merumuskan H dan H 1 H : data pengamatan motivasi belajar oleh observer kelas eksperimen rendah atau sama dengan kelas kontrol H 1 : data pengamatan motivasi belajar oleh observer kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol 2 Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah 3 Menentukan daerah kritis Sig 2-tailed 4 Membuat kesimpulan Jika Sig 2-tailed maka H ditolak. Artinya data pengamatan motivasi belajar oleh observer kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

I. Rencana Tahap-Tahap penelitian

Penelitian ini meneliti tentang efektivitas penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw II terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu rencana kegiatan penelitian yang natinya dapat digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Berikut rencana kegiatan selama penelitian berlangsung.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian antara lain: a. Melaksanakan observasi di kelas VIII SMP Kanisius Sleman, untuk mengetahui karakteristik siswa dan metode yang digunakan guru mengajar. b. Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika untuk SMP yang tentunya berdasarkan persetujuan guru pengampu mata pelajaran matematikaa di SMP Kanisius Sleman. c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang mengacu pada langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Pada penyusunan RPP peneliti mengkonsultasikan kepada guru kelas agar RPP yang telah dibuat sesuai dengan kondisi kelas dan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan penelitian ini. d. Menyiapkankan Lembar Kerja Siswa LKS untuk kegiatan pembelajaran di kelas. e. Menyiapkan instrumen pengamatan mengenai aktivitas siswa yang menunjukkan motivasi belajar. f. Menyiapkan kuesioner yang berhubungan dengan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kuesioner yang akan diberikan kepada siswa sebelumnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar setiap pertanyaan yang terdapat pada kuesioner valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. g. Menyiapkan soal tes prestasi belajar siswa yakni pre-test dan post-test dengan mengkonsultasikan soal pada pakar seperti guru kelas dan dosen pembimbing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI h. Menyiapkan alat elektronik untuk dokumentasi saat pelaksanaan penelitian berlangsung. i. Peneliti mengadakan uji coba soal pre-test dan post-test di kelas uji coba dan mengolah data yang didapat untuk menentukan validitas dan reliabilitas soal.

2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada tahap pelaksanaan dan pengamatan, peneliti dibantu dengan observer untuk melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Peneliti mengadakan uji coba soal pre-test dan post-test di kelas uji coba. b. Peneliti melakukan revisi soal, apabila soal tidak valid dan tidak reliabel. c. Peneliti membagikan kuesioner kepada siswa untuk mengukur motivasi awal siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. d. Peneliti mengadakan pre-test di kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas kontrol. e. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP f. Observer melakukan pengamatan dan pengambilan data motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan mengisi instrumen pengamatan yang telah dibuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g. Peneliti mengadakan post-test di kelas kontrol dan kelas eksperimen sesuai mengenai materi yang telah diajarkan. h. Peneliti membagikan kuesioner kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang diberikan. i. Peneliti melakukan wawancara dengan perwakilan siswa dari setiap kelompok.

3. Pengolahan data

Dari data-data yang diperoleh selama penelitian, peneliti mengolah data hingga diperoleh kesimpulan.

4. Penyusunan laporan penelitian.

Data-data penelitian yang telah diolah akan disajikan pada Bab 4 dan 5. Setelah selesai mengolah data tersebut peneliti kemudian menyusun laporan penelitian tersebut dalam bentuk laporan skripsi.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di SMK dua Mei Ciputat

0 15 86

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89