Menerbitkan Petisi Perlawanan Keras

168

4.2.2.1 Tapak Tilas dan Tirakat

Aksi tapak tilas dan tirakat ini dilakukan oleh para anggota paguyuban. Sebenarnyanya bentuk perlawanan ini masuk dalam kategori Perlawanan Metafisik karena melibatkan sisi spiritual dan motivasi mistis. Namun, bentuk perlawanan ini juga masuk sebagai salah satu bentuk Perlawanan Pasif karena mengarah pada upaya untuk menahan nafsu, kelelahan, dan rasa lapar. Tindakan tersebut tentunya membawa dampak negatif pada tubuh. Pada bagian ini hanya akan dibahas bentuk tapak tilas dan tirakat yang dilakukan oleh anggota paguyuban. Salah satu tokoh yang melakukan aksi tapak tilas dan tirakat adalah Pak Radjiman. Ia menapaktilasi sebuah lokasi yang belum pernah dikunjungi oleh anggota paguyuban lain. Lokasi tersebut bernama Situ Panjalu. Tempat ini merupakan sebuah pulau yang memiliki hutan dengan ratusan cungkup makam tua lih. poin 2.3.1.8. Tempat ini sangat menyeramkan bagi banyak orang. Dianggap sebagai lokasi angker, banyak peziarah yang datang ke tempat ini untuk bertapa selama berhari-hari. Pak Radjiman juga ikut bertapa di tempat ini. Ia bertahan selama seminggu lih. kutipan 52. Pak Radjiman bertahan seminggu. Beberapa tukang sampan menyatakan, setelah seminggu berada di dalam pulau, Pak Radjiman keluar, minta diseberangkan. Di tepi danau, ia membeli rokok, mengisapnya, menyesap kopi, dan bercakap- cakap dengan para penyampan. Wajahnya tampak riang. Letih tapi bersinar-sinar. Ia kemudian membungkus makanan dan diminta diantar kembali ke Situ Panjalu. Namun, setelah seminggu, ia tak keluar-keluar. Ia hilang di dalam hutan Panjalu. Tak ada yang berani mencarinya. Beberapa peziarah sempat menyaksikan ada cahaya kemamang atau blorong panas bergerak 169 di atas cungkup tempat Pak Radjiman biasa menggelar tikar Suyono, 2014: 363-Kutipan 52. Bertahan selama seminggu berarti duduk dalam posisi samadi dan berpuasa dengan tidak makan dan tidak minum. Aksi ini tentunya tidak dapat dilakukan oleh banyak orang. Dalam pikiran rasional, dengan tidak makan dan minum selama seminggu berarti mengakibatkan rasa lapar dan haus yang sangat menyiksa. Tidak makan dan minum juga mengakibatkan tubuh lemah dan kekurangan cairan dehidrasi. Selain itu, Pak Radjiman juga mesti menahan godaan dan ketakutan yang menyelimuti hutan Situ Panjalu. Apalagi hutan ini banyak terdapat harimau, ular, babi hutan baik yang asli maupun yang jadi-jadian. Motivasi Pak Radjiman melakukan tapak tilas dan tirakat ini ialah untuk mendapatkan wahyu ataupun pusaka. Ia melanjutkan misi paguyuban untuk menemukan wahyu tandingan menantang Soeharto. Meskipun sendirian, semangat perlawanan Pak Radjiman masih tetap ada di dalam hatinya.

4.2.2.2 Menantang Maut

Menantang maut berarti siap untuk menanggung sekian risiko berat bahkan kehilangan nyawa sekali pun. Dalam novel KdDL, terdapat beberapa tokoh yang melakukan aksi ini. Mereka itu ialah Pak Darsono dan Pak Djayeng serta Phu Tram. Mereka dinilai berani untuk mengambil risiko besar dengan motivasi untuk memperjuangkan suatu keinginan yang besar. Pak Darsono dan Pak Djayeng ialah untuk memotong pengaruh bunga wijayakusuma bagi keberlangsungan kekuasaan