Angka keberhasilan pengobatan Success Rate kasus TB Grafik 3.20
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
110 Dari data diatas pada tahun 2016 dapat dilihat bahwa cakupan hasil
pemeriksaan awal yang dientry kedalam SISKOHATKES 3 bulan sebelum operasional yang tertinggi adalah Kabupaten Siak dan rata-rata cakupan
sudah diatas target yaitu 65, jika dibandingkan dengan tahun 2015 masih ada 2 KabupatenKota dibawah target 60 yaitu Kabupaten Bengkalis dan
Kota Pekanbaru. -
Permasalahan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan program kesehatan haji, masih ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan sbb:
1 Pemeriksaan kesehatan pertama yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap calon jemaah haji belum memadai. Hal ini disebabkan karena:
a. Sebagian besar KabupatenKota, Pemeriksaan kesehatan belum dilakukan minimal 6 bulan sebelum keberangkatan ke Arab Saudi
sehingga perawatan, pengobatan, pembinaan dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji belum optimal dilakukan karena terbatasnya
waktu antara pemeriksaan kesehatan dengan kebrangkatan jemaah haji.
b. Belum semua puskesmas dokternya dilatih sebagai Petugas Pemeriksa Kesehatan jemaah Haji PPKJH sesuai Kepmenkes 442
th 2009, baru sekitar 107 Pukesmas 49,31 dokternya dilatih PPKJH dari 217 puslesmas yang ada.
c. Belum ada standarisasi atas fasilitas kesehatan di Puskesmas sehingga
belum semua
puskesmas dapat
melaksanakan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sesuai standar terutama
pemeriksaan pendukung seperti pemeriksaan laboratorium untuk darah rutin seperti : Hb, Laju Endap Darah LED, Jumlah lekosit,
Golongan Darah, Gula Darah, Kholesterol dan urin rutin seperti : Makroskopis, Mikroskopis, Glukosa Urin, Protein Urin.
2 SISKOHATKES belum efektif, Implementasi aplikasi belum optimal hal ini disebabkan karena :
a. Belum semua petugas SISKOHTKES KabupatenKota melakukan input data kesehatan jemaah haji mencapai 100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
111 b. Belum ada petugas di Dinas Kesehatan KabupatenKota yang
melakukan verifikasi dan validasi atas input data kesehatan jemaah haji didalam SISKOHATKES.
c. Petugas SISKOHATKES KabupatenKota masih sebatas melakukan input data belum melakukan pengolahan dan analisis data.
-
Pemecahan Masalah
Pada akhir pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan haji, ada beberapa hal yang perlu disampaikan untuk perbaikan dimasa yang akan datang
sebagai berikut : 1 Membangun komitmen yang lebih kuat dengan Kanwil Agama terkait
data jemaah haji agar segera dikeluarkan sesegera mungkin minimal 6 bulan sebelum keberangkatan.
2 Semua Puskesmas doker dan perawat harus dilatih sebagai Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji PPJH sesuai standar.
3 Di Tingkat KabupatenKota harus ada petugas kendali mutu untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap hasil pemeriksaan kesehatan
jemaah haji yang dilakukan oleh Puskesmas. 4 Semua puskesmas harus tersedia laboratorium sederhana baik petugas
labor maupun alat laboratorium untuk mendukung pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap jemaah haji.
5 Petugas Peng-entry data kesehatan jemaah haji melalui SISKOHATKES harus dilatih mulai dari KabupatenKota sampai tingkat Puskesmas
termasuk pengolahan dan analisa data sehingga intervensi program menjadi lebih tepat dan berdaya guna.