Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
142
Tabel 3.57 Daftar Obat Indikator Kinerja Persentase ketersediaan Obat dan Vaksin
di Puskesmas se-Provinsi Riau Tahun 2016 No
Nama Obat Capaian
1. Albendazole
Tablet 2.
Amoxicillin 500 mg Tablet
3. Amoxicillin
Syrup 4.
Deksametason Tablet
5. Diazepam 5 mgmL
Injeksi 6.
Epinefrin Adrenalin 0,1 sebagai HCL Injeksi
7. Fitomenadion Vitamin K
Injeksi 8.
Furosemid 40 mg Tablet
9. Garam Oralit
Serbuk 10.
Glibenklamid Tablet
11. Kaptopril
Tablet 12.
Magnesium Sulfat 20 Injeksi
13. Metilergometrin Maleat 0,200 mg – 1 ml
Injeksi 14.
Obat Anti Tubercolosis Dewasa Tablet
15. Oksitosin
Injeksi 16.
Paracetamol 500 mg Tablet
17. Tablet Tambah Darah
Tablet 18.
Vaksin BCG Injeksi
19. Vaksin TT
Injeksi 20.
Vaksin DPTDPT-HBDPT-HB-Hib Injeksi
Untuk perhitungan Ketersediaan kebutuhan obat, perhitungannya sebagai berikut :
Ketersediaan obat
bulan x
sama yang
tahun pada
rata -
rata Pemakaian
tahun 1
selama obat
stok Sisa
= =
Persentase ketersediaan obat
100 bulan
18 bulan
x ×
=
Keterangan: -
Obat = pembagi 18 bulan Vaksin = pembagi 12 bulan
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
143 -
Ketersediaan obat di Puskesmas dapat digambarkan dari ketersediaan di Instalasi Farmasi KabupatenKota, dengan demikian dibutuhkan data
dari Instalasi Farmasi Kabupatenkota berupa : a. Sisa stok jumlah obat indikator dan vaksin yang ada di Instalasi
Farmasi b. Pemakaian rata-rata Obat yang didistribusikan ke puskesmas
dan jaringannya
2. Persentase Penggunaan Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan Sesuai Kebutuhan
Definisi Operasional dari Persentase Penggunaan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah adalah Persentase pemakaian
obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Realisasi indikator tersebut di Provinsi Riau tahun 2016 adalah 79 Persentase
Penggunaan Obat generik di Puskesmas 90 dan RS 69 dari target 80 atau nilai capaian 100, sehingga nilai capaian kinerja Persentase
Penggunaan Obat Generik di fasyankes pemerintah dinilai baik. Realisasi
persentase penggunaan obat generik di fasyankes tahun 2016 meningkat jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yaitu dari 77,5 menjadi
79. Capaian indikator tersebut didukung oleh kegiatan dengan anggaran
APBN yaitu 1. Pertemuan Advokasi Implementasi Fornas kepada Stakeholder dengan alokasi anggaran Rp.104.630.000,- terealisasi Rp.
98.370.000,- 2.Pemantapan Penerapan E katalog Sistem dengan alokasi dana
Rp187.765.000.,- terealisasi Rp. 176.651.800,- Gambaran Persentase Penggunaan Obat Generik di Puskesmas se
Provinsi Riau Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
144
Grafik 3.28 Persentase Penggunaan Obat Generik Di Puskesmas Menurut KabKota
di Provinsi Riau Tahun 2016
Dari gambar diatas menggambarkan persentase penggunaan obat generik di Puskesmas 90. Seluruh KabKota persentase penggunaan obat
generik diatas target 80. Persentase penggunaan obat generik menurut jenis pasien tertinggi adalah pasien umum yaitu 70 disusul peserta BPJS
Jamkesmas 13, BPJS Askes PNS,TNI,POLRI 11 dan persentase terkecil adalah pasien BPJS mandiri 6.
75 80
85 90
95
92 91
93
86 89
82 86
93 90
93 90
93 90
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
145
Grafik 3.29 Persentase Penggunaan Obat Generik berdasarkan jenis pasien
di Puskesmas Provinsi Riau Tahun 2016
Sedangkan persentase penggunaan obat generik di Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Riau Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.30 Persentase Penggunaan Obat Generik di Rumah Sakit Umum Daerah
Di Provinsi Riau Menurut KabKota Tahun 2016
70 11
13 6
Umum Askes PNS,TNI,POLRI
Jamkesmas mandiri
51 72
84 66
61 65
81 73
54 74
76 72
68