Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
54 B Pendidikan dengan memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku
sebelum akhirnya di tetapkan sebagai RS Pendidikan.
3. Persentase Rumah Sakit yang ikut dalam sistem penanggulangan kegawatdaruratan terpadu di 4 kabkota
Tahun 2015 – 2016 belum ada RS yang melaksanakan program sistem penanggulangan kegawatdaruratan terpadu. Akhir tahun 2019 ditargetkan
50 pelaksanaan sistem penanggulangan kegawatdaruratan terpadu di 4 kabkota dapat dilaksanakan. Hal ini dapat dicapai dengan pemikiran, telah
terbitnya instruksi Gubernur Provinsi Riau No 02INT-HKXII2016, tentang pembentukan PSC Public Safety Center 119 di setiap KabKota, dimana
Dinas Kesehatan KabKota sebagai koordinator untuk pembentukan PSC dan penganggaran dibebankan pada APBD masing-masing. Menu untuk
usulan pengadaan Ambulance PCS 119 sudah ada di Dana Alokasi Khusus DAK tahun anggaran 2017.
Bulan Januari 2017 PSC 119 Dinkes Kota Dumai sudah mulai beroperasi. PCS 119 Dinkes Kota Dumai bernama Ambulance Sahabat
dengan nomor telp yang bisa dihubungi yakni 0813-7474-3131. Jumlah ambulance yang beroperasi saat ini masih 1 ambulance, tetapi akan
bertambah satu ambulance lagi yang bersumber dari dana DAK TA. 2017. Jumlah SDM saat ini sebanyak 10 orang tenaga terlatih dengan rincian 4
orang tenaga sopir dan 6 orang tenaga perawat. Sumber dana operasional PSC 119 Dinkes Kota Dumai sepenuhnya berasal dari APBD Dinas
Kesehatan Kota Dumai. Di tahun 2017 ini Dinkes Kab Rokan Hulu juga berencana akan membuat PSC 119.
4. Persentase Rumah
Sakit Pemerintah
yang melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa tahun 2015 meningkat jumlahnya di tahun 2016. Realisasinya dari 23,53 meningkat
menjadi 35,2. Tahun 2019 target yang ditetapkan 75. Menurut pemikiran target tersebut agak sulit untuk dicapai karena tidak semua RSUD
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
55
Tabel 3.14 RS Yang Melaksanakan Pelayanan Kes. Jiwa Dan NAPZA
No Nama Rumah Sakit
Pel Kes. Jiwa Pel.
Napza Ket
1 RSJ Tampan
v v
Sudah memberi pelayanan
2 RSUD Dumai
v v
Sudah memberi pelayanan
3 RSUD Tembilahan
v v
Sudah memberi pelayanan
4 RSUD Petala Bumi
- v
Memberi Pelayanan NAPZA
5 RSUD Selasih
- v
Memberi Pelayanan NAPZA
6 RSUD Bangkinang
- v
Memberi Pelayanan NAPZA
Dari Tabel diatas terlihat tiga RS yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan jiwa dan NAPZA, 3 RS yang hanya menyelenggarakan
Pelayanan Napza yaitu RSUD Petala Bumi, RSUD Selasih dan RSUD Bangkinang.
5. Persentase Jumlah Pemohon Perizinan Rumah Sakit Tipe B
Dari tabel terlihat bahwa setiap tahunnya target tercapai 100. Hal ini didasarkan pada aturan Permenkes No 56 tahun 2014 yang menyatakan
bahwa 6 bulan sebelum izin operasional berakhir RS wajib mengajukan perpanjangan izin operasional. Tahun 2015 realisasi perizinan kelas B hanya
tercapai 50. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 ada 2 RS yang izin operasionalnya berakhir yaitu RSUD Arifin Achmad dan RS PMC
Pekanbaru Medical Center. Tetapi hanya RSUD Arifin Achmad yang mengajukan Perpanjangan izin operasional dan sudah diterbitkan
perpanjangan izinnya. RS PMC, pada saat bimtek kelapangan ditemukan persyaratan SDM tidak sesuai standar yang ada dalam Permenkes No 56
tahun 2014, sehingga RS PMC tidak bisa diberikan perpanjangan izin operasional untuk kelas B. Tanggal 28 Desember 2016 RS PMC
mengajukan penurunan kelas menjadi kelas C. Saat ini izin operasional sedang dalam proses di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Pekanbaru.