Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
113
Grafik 3.23 Capain UCI Desa di Provinsi Riau Tahun 2016
Berdasarkan grafik terlihat data KabupatenKota yang mencapai target hanya ada 5 Kabupaten yaitu dengan pencapaian terbaik oleh Kota Dumai
100, Pekanbaru 98,3, Siak 96,2, Pelalawan 93,2 dan Bengkalis 92,3.
KabupatenKota yang tidak mencapai target ada 7 KabKota dengan cakupan terendah Kabupaten Inhil 25,9, Kuansing 41,1, Rohil 45,6,
Inhu 61,9, Rohul 64,1, Meranti 69,3 dan Kampar 74,8. Pemetaan UCI desa di Provinsi Riau tahun 2016 dapat dilihat pada peta
berikut ini :
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
114
Gambar 3.1 Pemetaan UCI Desa di Provinsi Riau Tahun 2016
KabupatenKota yang mencapai target pada wilayah yang berwarna hijau terlihat ada 5 Kabupaten yaitu dengan pencapaian terbaik oleh Kota
Dumai 100, Pekanbaru 98,3, Siak 96,2, Pelalawan 93,2 dan Bengkalis 92,3.
KabupatenKota yang tidak mencapai target pad wilayah kuning dengan cakupan kurang 90 ada 1 kabupaten yaitu Kabupaten Kampar 74,8.
Kabupaten yang tidak capai target dibawah 70 bewarna merah dengan cakupan terendah Kabupaten Inhil 25,9, Kuansing 41,1, Rohil 45,6,
Inhu 61,9, Rohul 64,1, dan Meranti 69,3.
18. Jumlah kasus sesuai AFPPD3I dapat diambil spesimen
AFP rate merupakan salah satu indikator kinerja Surveilans AFP. Jumlah kasus AFP yang ditemukan selama periode tahun 2016 Januari-Desember
sebanyak 18 kasus sehingga jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk berusia 15 tahun maka diperoleh AFP rate secara provinsi sebesar 0,9 per
100.000 penduduk usia 15 tahun. Dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, angka AFP mengalami penurunan atau dengan kata lain berada di
bawah angkatarget nasional 2 per 100.000 penduduk usia 15 tahun. AFP rate tertinggi yaitu Kabupaten Siak yakni 2,67 per 100.000 penduduk usia
15 tahun.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
115
Tabel 3.41 AFP Acute Flaccid Paralysis Rate
di Provinsi Riau menurut KabupatenKota Tahun 2016
KODE KABKOTA
NAMA KABUPATENKOTA
AFP RATE
1 2
3 0401
PEKANBARU 0,00
0402 KAMPAR
1,20 0403
INDRAGIRI HULU 0,67
0404 INDRAGIRI HILIR
1,50 0405
BENGKALIS 0,00
0408 DUMAI
2,00 0409
SIAK 2,67
0410 PELALAWAN
2,00 0411
ROKAN HILIR 0,50
0412 ROKAN HULU
0,00 0413
KUANSING 0,00
0414 MERANTI
2,00 TOTAL
0,9
Grafik 3.24 Capaian AFP rate di Provinsi Riau Tahun 2010-2016
2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016
3,29 4,24
2,15 1,90 2,00 1,70
0,90
afp rate
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
116 Penemuan kasus AFP tahun 2015 sebesar 0,9100.000 penduduk
provinsi Riau yang berumur 15 tahun, sedangkan target adalah sebesar 2100.000 penduduk berumur 15 tahun.
19. Jumlah kabkota dan rumah sakit yang terevaluasi program AFPPD3I
- Penemuan dan Pengambilan Spesimen AFP
Selama periode tahun 2016, ditemukan kasus AFP sebanyak 18 kasus dengan jumlah penemuan kasus mencapai target adalah di Kabupaten Siak
dengan non polio afp rate 2,65. Selanjutnya Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan dan Kabuapten Meranti masing-masing non polio afp rate 2,00.
Sedangkan Kabupatenkota lainnya tidak mencapai target, yaitu adalah Indragiri Hilir, Kampar, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Pekanbaru, Bengkalis,
Rokan Hulu dan Kuantan Singingi.
Tabel 3.42 Distribusi Penemuan Kasus AFP per KabupatenKota
di Provinsi Riau tahun 2016
Kode KabKota
Nama KabupatenKota
Target Kasus AFP
Realisasi Capaian
1 2
3 4
5
0401 Pekanbaru
6 0,0
0402 Kampar
5 4
80,0 0403
Indragiri Hulu 3
2 66,7
0404 Indragiri Hilir
4 6
150,0 0405
Bengkalis 3
1 33,3
0408 Dumai
2 4
200,0 0409
Siak 3
1 33,3
0410 Pelalawan
3 3
100,0 0411
Rokan Hilir 4
2 50,0
0412 Rokan Hulu
4 3
75,0 0413
Kuansing 2
1 50,0
0414 Meranti
1 1
100,0
Total 40
34 85,0