Pelatihan Jabfung Nutrisionis Jenjang

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 323 c Biaya pembinaan laboratorium lapangan belum tersedia. d Tidak teralokasinya anggaran dari APBD Riau untuk kegiatan penelitian yang dilaksanakan di UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan, Pengembangan SDM dan KOM Dinas Kesehatan Provinsi Riau. - Pemecahan Masalah a Perlu penambahan peralatan kantor untuk menunjang kelancaran kegiatan seperti sound system, komputerlaptop, infokus, mengingat peralatan yang ada tidak mencukupi, sehingga peralatan tersebut harus dipindah – pindahkan dari satu kelas ke kelas yang lain. b Perlu diusulkan rencana biaya untuk pengadaan peralatan labor kelas dan labor lapangan dalam APBD Riau. c Perlu diusulkan rencana biaya untuk penelitian dan TNA dalam APBD Riau. d Koordinasi antara Dinas Kesehatan Propinsi Riau sebagai pemegang program dengan UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan, Pengembangan SDM dan KOM sebagai penyelenggara kegiatan perlu ditingkatkan, sehingga kegiatan pelatihan bisa dijadwalkan dengan baik. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 324 Tabel 3.138 Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran Target Realisasi Capaian Kegiatan Fisik Keuangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Meningkatnya

pelatihan dan penelitian tentang kesehatan 1 Persentase pelatihan yang dikerjakan 100 100 100 - Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan - Peningkatan Mutu dan Kapasitas Tenaga UPT Penanggulangan Krisis, Peningktan SDM dan Kesehatan Olahraga Masyarakat 100 100 92,02 85,63 2 Jumlah penelitian tentang kesehatan yang dikerjakan 1 - - - Tabel 3.139 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Kinerja Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 2 3 4 5 6=4-5 1 Meningkatnya pelatihan dan penelitian tentang kesehatan 1 Persentase pelatihan yang dikerjakan 100 88,82 11,18 2 Jumlah penelitian tentang kesehatan yang dikerjakan - - Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 325

BAB IV PENUTUP

4.1 Hasil Pengukuran Kinerja

Hasil dari pengukuran sasaran, pencapaian sasaran yang perlu mendapatkan perhatian antara lain: a. Meningkatnya cakupan pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta - Persentase RS Pemerintah dan Swasta yang terakreditasi versi 2012, target 50, realisasi 20,63 dengan persentase capaian 41,27 - Jumlah RS Rujukan Regional yang ditetapkan sebagai jejaring pendidikan, target 2 RS, realisasi 1 RS dengan persentase capaian 50 - Persentase Rumah Sakit yang ikut dalam sistem penanggulangan kegawatdaruratan terpadu di 4 KabKota, target 20, realisasi 0 dengan persentase capaian 0 - Persentase Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan Kesehatan Jiwa, target 50, realisasi 17,6 dengan persentase capaian 35,2 b. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung - Jumlah kasus sesuai AFPPD3I dapat diambil spesimen, target ≥ 2100.000 Penduduk, realisasi 0,9100.000 penduduk dengan persentase capaian 45 - Jumlah kasus discharded campak, target 2100.000 penduduk, realisasi 0,67100.000 penduduk dengan persentase capaian 33 c. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular - Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu, target 20, realisasi 6,83 dengan persentase capaian 34,15 - Persentase KabKota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR minimal 50 sekolah, target 20, realisasi 0 dengan persentase capaian 0 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 326 d. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan, bayi dan anak - Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani , target 81, realisasi 39 dengan persentase capaian 48,15 - Persentase KabKota dng Puskesmas mampu laksana PKPR, target 91, realisasi 44,80 dengan target 49,23 - Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi Yang Dirujuk, target 77, realisasi 23 dengan persentase capaian 29,87 e. Meningkatnya rumah tangga yang menetapkan PHBS - Presentase Sekolah dasar yang mempromosikan kesehatan, target 40, realisaasi 16,35 dengan persentase capaian 40,87 f. Meningkatnya persentase KabKota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan lingkungan - Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah Medis sesuai aturan, target 15, realisasi 2,7 dengan persentase capaian 18 - Persentase tempat pengolah makanan TPM yg memenuhi syarat kesehatan, target 14, realisasi 6,4 dengan persentase capaian 45,71 g. Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan - Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan, target 85, realisasi 35,29 dengan persentase capaian 41,52 - Persentase RS Kabupaten kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang, target 85, realisasi 22 dengan persentase capaian 25,88 - Jumlah Tenaga Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya, target 270 orang, realisasi 120 orang dengan persentase capaian 44,44 h. Meningkatnya penanggulangan krisis kesehatan secara cepat dan tepat - Jumlah penelitian tentang kesehatan yang dikerjakan, target 1 penelitian, realisasi 0 dengan persentase 0 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 327

4.2 Saran Tindak Lanjut

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga pada program-program yang penting karena banyak program yang belum berjalan dengan baik karena ada kendala keterbatasan tenaga pada program tersebut. 2. Untuk mengetahui hasil outcome dari setiap kegiatan hendaknya dan seterusnya diadakan Pre test dan Post test