Faktor penghambat : AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 192 Tabel 3.70 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Di Provinsi Riau Tahun 2016 No KabKota Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Jumlah Sasaran 130.518 Target Capaian Absolut 4 Riau 75 1 Kuantan Singingi 32.447 75 16.489 51 2 Indragiri Hulu 45.647 75 21.588 47 3 Indragiri Hilir 69.000 75 26.375 38 4 Pelalawan 55.963 75 33.326 60 5 Siak 38.884 75 32.161 83 6 Kampar 85.267 75 44.588 52 7 Rokan Hulu 77.566 75 30.341 39 8 Bengkalis 61.751 75 39.095 63 9 Rokan Hilir 79.716 75 41.575 52 10 Kepulauan Meranti 15.707 75 10.389 66 11 Kota Pekanbaru 109.012 75 56.392 52 12 Kota Dumai 34.200 75 29.487 86 Jumlah 705.160 75 381.806 57,46 Grafik 3.52 Capaian Pelayanan Kesehatan Balita Di Provinsi Riau Tahun 2016 ,, Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 193 Hasil capaian cakupan pelayanan kesehatan anak Balita KabupatenKota di Provinsi Riau Tahun 2016 sebesar 57,46 dan belum mencapai target yang ditetapkan 75 dan mengalami peningkatan penurunan persentase dari tahun sebelumnya 2015 yaitu sebesar 59,88. Kesulitan mencapai indikator dirasakan oleh seluruh daerah karena faktor sifat indikator yang merupakan komposit menjadi salah satu penyebab. Selain itu tidak tercapainya indikator pelayanan kesehatan anak balita pada tahun 2016 disebabkan antara lain: a. Pemahaman tenaga kesehatan tentang indikator tersebut masih rendah. Belum semua puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan secara komprehensif di wilyah kerjanya, khususnya pemantauan perkembangan. b. Berkurangnya kunjungan anak balita ke posyandu untuk melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan serta pemberian vitamin A, khususnya setelah usia 1 tahun atau setelah memperoleh imunisasi lengkap c. Belum optimalnya kerjasama sektor kesehatan dan sektor pendidikan dalam mengintegrasikan pelayanan kesehatan anak balita yang tidak berkunjung ke posyandu agar dapat mendapatkan pelayanan kesehatan di PAUD d. Dari hasil fasilitasi evaluasi dan pembinaan teknis, bahwa di beberapa wilayah terjadi under reporting, telah melaksanakan pelayanan kesehatan tetapi tidak melaksanakan pencatan dan pelaporan e. Kurangnya pemberdayaan keluarga dan masyarakat seprti masih banyak kelas balita yang belum terlaksana f. DDTK belum maksimal dilaksanakan g. Kunjungan balita ke posyandu belum sesuai yang diharapkan h. Jumlah kunjungan balita belum memenuhi standar untuk paripurna Adapun upaya Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk meningkatkan pelayanan kesehatan anak balita yaitu: a. Meningkatkan orientasi pada tenaga kesehatan tentang indicator pelayanan kesehatan anak balita dan penggunaan kohort anak balita b. Peningkatan kapasitas pengelola kelas balita