Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
63
Analisis Penyebab Keberhasilan Kegagalan atau Peningkatan Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi Yang Dilakukan
Pembiayaan kesehatan mempunyai tujuan semua masyarakat miskin dan tidak mampu mempunyai jaminan kesehatan dan yang sakit
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Jaminan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu provinsi Riau mendapatkan jaminan
melalui PBI JK, PBI daerah dan Jaminan Kesehatan daerah. Mulai dari Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Riau budget sharing dengan
Kabupaten Kota se-provinsi Riau sudah mengintegrasikan peserta Jamkesda ke JKN melalui PBI Daerah.
Dari tahun 2015 s.d 2016 ada peningkatan kepesertaan JKN yaitu tahun 2015 sebanyak 67,4 dari 2.411.374 Jiwa, tahun 2016 sebanyak 79 dari
2.225.903 jiwa. Secara program melebihi dari target yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah Melakukan pertemuan koordinasi
dengan pemerintah daerah kabupaten Kota serta pemangku kepentingan lainnya, melakukan harmonisasi kepesertaan JKN dengan melibatkan Dinas
Sosial, Dinas Kependudukan, Bappeda, BPJS baik Provinsi maupun KabupatenKota.
Dalam pendaan pembayaran premi PBI daerah adanya budget sharing antara Pemerintah Daerah Provinsi Riau dengan kabupatenKota,
besarannya disesuaikan dengan kemampuan kabupatenKota. Kegiatan penyusunan Province Health Account PHA tingkat Provinsi
dilakukan konsultasi ke Kemenkes untuk penyusunannya, melakukan koordinasi lintas program dan sektor terkait. Sumber daya manusia yang
menyusun PHA sudah mendapat pelatihan dari kementerian Kesehatan, namun belum semua data kabupatenkota didapatkan. DHA yang disusun
masih bersifat parsial yaitu masih belanja kesehatan yang dibiayai melalui APBD Provinsi Riau.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
64
Tabel 3.21 Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Reali
Sasi Capai
an Kegiatan
Fisik Keuang
an
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Meningkat nya
masyarak at miskin
dan tidak mampu
yang sakit mendapat
kan pelayanan
kesehatan
1.
Presentase Penduduk termasuk
penduduk miskin dan tidak mampu
mempunyai jaminan melalui Jaminan
Kesehatan nasional 70
79 113
Peningkatan Kinerja program
Jaminan Kesehatan
Penyediaan Biaya Jamkesda
di Provinsi Riau Manajemen
Pelaksanaan Pembiayaan
Kesehatan 94,95
99,53
91,45 83,4
97,06
90,95
2.
Jumlah Dokumen yang tersedia
Province Health Account PHA tiap
tahunnya 1 dok
1 dok 100
Penyusunan Dokumen
Province Health Account PHA
Riau 95,3
81
Tabel 3.22 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Pencapaian Kinerja
Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2
3 4
5 6=4-5
1 Meningkatnya
masyarakat miskin dan
tidak mampu yang sakit
mendapatkan pelayanan
kesehatan 1. Presentase
Penduduk termasuk
penduduk miskin dan tidak mampu
mempunyai jaminan melalui
Jaminan Kesehatan
nasional 113
90,47 22,53
2. Jumlah Dokumen yang tersedia
Province Health Account PHA
tiap tahunnya 100
81 29
Efisiensi penggunaan anggaran adalah perbandingan antara pencapian kinerja dengan penyerapan anggaran. Untuk tahun 2016 Tingkat efisiensi
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
65 Penggunaan sumber daya pada indikator I adalah 22,53, sedangkan
indikator II sebesar 29.
3.2.3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
langsung Indikator tercapainya sasaran “Menurunnya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit menular langsung” diukur melalui indikator
kinerja dengan target, realisasi, dan capaian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.23 Capaian Kinerja Sasaran pada tahun 2016
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi
Capaian
1 2
3 4
5 6
=54100
1. Menurunnya
angka kesakitan dan
kematian akibat
penyakit menular
langsung 1. KabKota yang meningkat
capaian program P2ML dan P2B2
12 kabkota
12 kabkota
100
2. KabKota yang mencapai Eliminasi Malaria
7 kabkota 7
kabkota 100
3. Persentase KabKota dengan IR DBD 49 per
100.000 penduduk 62
40 65
4. Angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk
49 67,3
64 5. Cakupan tatalaksana
penderita diare 98,7
95,81 97,07
6. Persentase KabKota yang melakukan deteksi dini
Hepatitis B pada kelompok berisiko
8,5 1 kab
8,5 100
7. KabKota yang mencapai Eradikasi Frambusia
6 kabkota 6
kabkota 100
8. KabKota yang mencapai Eliminasi Kusta
12 kabkota
12 kabkota
100 9. Persentase kasus gigitan
hewan penyebar rabies yang ditangani
100 80,12
80,12
10. Cakupan Tatalaksana ISPA Pneumonia Balita
60 66,29
110,48
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
66
11. Jumlah KabKota endemis Filariasis yang
melakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan POMP
Filariasis menuju eliminasi Filariasis mf rate 1
7 kabkota 7
kabkota 100
12. Menurunnya persentase prevalensi HIV
0,5 a. Persentase IMS yang
diobati b. Persentase orang yang
mendapat tes HIV dan mengetahui hasilnya
c. Persentase ODHA yang mendapatkan pengobatan
ARV d. Persentase ibu hamil HIV
positif menerima ARV
e. Presentase HIV pada populasi resiko tinggi
13. Case Notification Rate CNR semua kasus TB per
100.000 penduduk 97
70 tw1- 3 2016
72,2
14. Case Detection Rate CDR kasus TB
50 29 tw1-
3 2016 58
15. Angka keberhasilan pengobatan Success Rate
kasus TB 90
54 tw1- 3 2016
60
16. Persentase hasil pemeriksaan kesehatan
jemaah haji 3 bulan sebelum operasional
65 97,61
150,17
17. Persentase Bayi Usia 1 tahun yang mendapat
Imunisasi dasar lengkap 91,5
80 87,4
18. Persentase DesaKelurahan Universal
Child Immunization 86
64,13 74,5
19. Persentase situasi Matra yang dilakukan upaya
kesehatan 30
10 33,33
20. Jumlah kasus sesuai AFPPD3I dapat diambil
spesimen ≥
2100.000 Penduduk
0,9100.000 penduduk
45
21. Jumlah kabkota dan rumah sakit yang terevaluasi
program AFPPD3I 12
kabkota dan 14 RS
12 kabkota
dan 14 RS
100
22. Jumlah kasus discharded campak
2100.000 penduduk
0,67100.000 penduduk
33
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
67
23. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang
direspon 70
96,17 137,38
1. KabKota yang mencapai Eliminasi Malaria
Pengukuran Kinerja P2 Malaria Menggunakan Indikator API Annual Parasite Incidence Kabupaten Kota 1‰.
Indikator API Annual Parasite Incidence diukur dari hasil kegiatan selama 1 tahun.
Tabel 3.24 API Annual Parasite Incidence menurut KabKota
di Provinsi Riau Tahun 2016 No.
Kabupaten Kota Api ‰
Kategori
1 Pekanbaru
- Endemisitias Rendah
2 Kampar
0,0 Endemisitias Rendah
3 Rokan Hulu
- Endemisitias Rendah
4 Pelalawan
0,3 Endemisitias Rendah
5 Indragiri Hulu
0,7 Endemisitias Rendah
6 Kuansing
0,0 Endemisitias Rendah
7 Indragiri Hilir
0,0 Endemisitias Rendah
8 Bengkalis
0,0 Endemisitias Rendah
9 Dumai
0,1 Endemisitias Rendah
10 Rokan Hilir
0,0 Endemisitias Rendah
11 Siak
0,0 Endemisitias Rendah
12 Meranti
0,0 Endemisitias Rendah
Provinsi 0,1
Endemisitias Rendah
API ≤
1 ‰ API 1 - 5 ‰
API ≥
5 ‰
Analisa Keberhasilan :
a. Dilaksanakan penemuan dini dan pengobatan malaria dengan tepat. b. Meningkatkan
akses pelayanan
yang berkualitas
terhadap masyarakat yang berisiko malaria.
c. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM malaria. d. Memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk mendukung
secara aktif program malaria.