Persentase Balita Yang Ditimbang DS

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 236

8. Persentase Balita Yang Naik Berat Badannya

Capaian indikator kinerja sasaran berupa persentase balita yang naik berat badannya tahun 2011 dinilai baiksangat berhasil karena terealisir sebesar 88,6 atau dengan capaian 110 dari target 80. Artinya dari 256.220 Balita yang Datang ke Posyandu, ada sekitar 226.899 Balita yang naik berat badannya. Persentase balita yang naik berat badannya diperoleh dari pekan penimbangan balita di Posyandu. Yang diperoleh dari Balita yang datang Ditimbang D dikurangi Balita yang tid ak ditimbang O dan balita yang baru ditimbang bulan ini B. Persentase balita yang naik berat badannya tahun 2011 88,6 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2010 91 juga dibandingkan dengan tahun 2009 91. Persentase balita yang naik berat badannya terbesar Tahun 2013 adalah di Kota Pekanbaru mempunyai persentase terbesar 97,6 dan persentase terkecil berada di Kab Siak 79,9. Hal ini berarti belum semua KabKota telah mencapai target 90 yaitu Kabupaten Siak, Meranti, Kuansing, Inhil, Bengkalis, Rohul, sekitar 50 yang masih dibawah standar. Bila dilihat dari tabel persentase balita yang naik berat badanya dari Target 90, telah terealisasi 91,6 dengan persen capaian sebesar 102. Tahun 2014 persentase balita yang naik berat badannya yang terbesar adalah sebesar 99,9 adalah di Kota Dumai, dan persentasi terkecil berada di Kabupaten Kampar sebesar 77. Ada 2 Kabupaten yang masih berada dibawah target yang telah ditentukan yaitu Kabupaten Kampar dan Meranti, untuk 2 Kabupaten agar Komunikasi dan Informasi dan Edukasi KIE dapat lebih ditingkatkan lagi, sehingga dapat meningkatkan cakupan program. Tahun 2015 persentase balita yang naik berat badannya dari target 83, telah terealisasi sebesar 91,8, dengan persen capaian sebesar 110,6, ini dinilai sangat baik untuk tahun 2016, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 237 Tabel 3.82 Persentase Balita Yang Naik Berat Badannya Di Provinsi Riau Tahun 2016 No KabKota Balita yg ditimbang D-O-B Balita Yang Naik Berat Badannya N Persentase Balita naik berat badannya ND-O-B 1 Kuantan Singingi 19.205 16.186 84,3 2 Indragiri Hulu 21.219 18.794 88,6 3 Indragiri Hilir 28.300 23.446 82,8 4 Pelalawan 31.927 28.874 90,4 5 Siak 18.577 15.053 81,0 6 Kampar 49.751 44.806 90,1 7 Rokan Hulu 49.719 45.196 90,9 8 Bengkalis 35.595 31.835 89,4 9 Rokan Hilir 27.286 24.377 89,3 10 Pekanbaru 86.043 67.667 78,6 11 Dumai 35.539 33.803 95,1 12 Meranti 11.185 8.937 79,9 Jumlah 414.346 358.974 86,6 Persentase balita yang naik berat badannya terbesar tahun 2016 adalah di Kota Dumai mempunyai persentase terbesar 95,1 dan persentase terkecil berada di Kota Pekanbaru sebesar 78,6. Hal ini berarti Kota Pekanbaru belum mencapai target 86 yang masih dibawah standar. Bila dilihat dari tabel persentase balita yang naik berat badanya dari Target 86, telah terealisasi 87 dengan persen capaian sebesar 101 ini dinilai sangat baik. Untuk Kota Pekanbaru, Kab. Kepulauan Meranti dan Kab Kuansing agar dapat lebih meningkatkan cakupan pada Balita yang naik berat badannya pada saat ditimbang di Posyandu, melalui Program-program inovasi, seperti arisan, pemberian PMT, pemberian door prize dan program inovasi lainnya. 9. Persentase Balita Dibawah Garis Merah Tahun 2010 Capaian indikator kinerja sasaran berupa persentase balita dibawah garis merah dinilai sangat berhasil karena terealisir sebesar 1,24 atau dengan capaian 175 dari target 5. Persentase balita dibawah garis merah diperoleh dari pekan penimbangan balita di Posyandu. Tahun 2010 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 238 ditemukan 4.497 balita dibawah garis merah 1,24 dari 361.683 balita yang datang ditimbang di Posyandu. Tahun 2009 ditemukan 6.342 balita yang berada dibawah garis merah 1,7 dari 382.159 Balita yang datang ditimbang di Posyandu. Tahun 2008 ditemukan 5.713 balita dibawah garis merah 1,5 dari 379.204 balita yang datang ditimbang di Posyandu. Tahun 2011 Capaian Indikator kinerja sasaran berupa persentase balita dibawah garis dinilai sangat berhasil , karena terealisir sebesar 1,08 atau dengan capaian 178 dari target 5. Persentase balita. Persentase balita dibawah garis merah diperoleh dari pekan penimbangan balita di posyandu. Tahun 2011 ditemukan 3.137 Balita dibawah garis merah 1,08 dari 291.236 balita yang datang ditimbang di Posyandu. Tahun 2012 capaian Balita dibawah garis merah dinilai sangat berhasil, karena terealisir sebesar 0,85 atau dengan capaian 183, berarti kegiatan ini sangat berhasil. Dari target 5 yang telah ditetapkan untuk Balita di bawah Garis Merah. Untuk tahun 2013 capaian Balita dibawah garis merah sangat berhasil karena terealisir sebesar 1,8 dengan capaian 165 dari target 5, berarti kegiatan ini sangat berhasil dari target 5 yang telah ditetapkan untuk Balita dibawah Garis Merah. Tahun 2014 capaian Balita dibawah Garis Merah menurun dari sebelumnya menjadi 0,5 dengan capaian 190 dari target 5, berarti kegiatan ini sangat berhasil dari target 5 yang telah ditetapkan untuk Balita dibawah Garis Merah. Tahun 2015 capaian Balita dibawah Garis Merah turun menjadi 0,44 dengan capaian 169 dari target 1,4, berarti kegiatan ini sangat baik dari target 1,4 yang telah ditetapkan untuk Balita dibawah Garis Merah. Persentase balita dibawah garis merah di KabKota Tahun 2016 Provinsi Riau masing – masing adalah sebagai berikut: