Persentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji 3 bulan sebelum operasional

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 111 b. Belum ada petugas di Dinas Kesehatan KabupatenKota yang melakukan verifikasi dan validasi atas input data kesehatan jemaah haji didalam SISKOHATKES. c. Petugas SISKOHATKES KabupatenKota masih sebatas melakukan input data belum melakukan pengolahan dan analisis data. - Pemecahan Masalah Pada akhir pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan haji, ada beberapa hal yang perlu disampaikan untuk perbaikan dimasa yang akan datang sebagai berikut : 1 Membangun komitmen yang lebih kuat dengan Kanwil Agama terkait data jemaah haji agar segera dikeluarkan sesegera mungkin minimal 6 bulan sebelum keberangkatan. 2 Semua Puskesmas doker dan perawat harus dilatih sebagai Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji PPJH sesuai standar. 3 Di Tingkat KabupatenKota harus ada petugas kendali mutu untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang dilakukan oleh Puskesmas. 4 Semua puskesmas harus tersedia laboratorium sederhana baik petugas labor maupun alat laboratorium untuk mendukung pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap jemaah haji. 5 Petugas Peng-entry data kesehatan jemaah haji melalui SISKOHATKES harus dilatih mulai dari KabupatenKota sampai tingkat Puskesmas termasuk pengolahan dan analisa data sehingga intervensi program menjadi lebih tepat dan berdaya guna.

16. Persentase Bayi Usia 1 tahun yang mendapat Imunisasi dasar lengkap

Cakupan imunisasi dasar lengkap secara provinsi belum mencapai target dengan pencapaian 80 target 91,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 112 Grafik 3.22 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap IDL di Provinsi Riau Tahun 2016 Pada grafik dapat dilihat cakupan imunisasi dasar lengkap IDL secara provinsi masih belum mencapai target dengan pencapaian hanya 80 target 90. KabupatenKota yang mencapai target hanya ada 3 Kabupaten yaitu dengan pencapaian tertinggi oleh Kota Dumai 116,5, Kep. Meranti 103,2 dan Pekanbaru 91,1. KabupatenKota yang tidak mencapai target ada 9 KabKota dengan cakupan terendah Kabupaten Inhil 55,9, Kuansing 67,9, Kampar 68,6, Rohil 72,1, Pelalawan 73,9, Inhu 78,5, Siak 84, Bengkalis 86,2 dan Rohul 87,2

17. Persentase DesaKelurahan Universal Child Immunization

UCI desa menunjukkan terlindungnya bayi disuatu daerah dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap IDL minimal 91,5 berdasarkan cakupan BCG 95, Polio1 95, DPTHB-Hib1 95, Polio2 90, DPT-HB-Hib2 90, Polio3 90, DPT-HB-Hib3 90, Polio 4 dan Campak 90. Berdasarkan laporan Universal Child Immunization UCI desa Tahun 2016 secara Provinsi masih belum mencapai target dengan hasil capaian 64,1 target 86 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 113 Grafik 3.23 Capain UCI Desa di Provinsi Riau Tahun 2016 Berdasarkan grafik terlihat data KabupatenKota yang mencapai target hanya ada 5 Kabupaten yaitu dengan pencapaian terbaik oleh Kota Dumai 100, Pekanbaru 98,3, Siak 96,2, Pelalawan 93,2 dan Bengkalis 92,3. KabupatenKota yang tidak mencapai target ada 7 KabKota dengan cakupan terendah Kabupaten Inhil 25,9, Kuansing 41,1, Rohil 45,6, Inhu 61,9, Rohul 64,1, Meranti 69,3 dan Kampar 74,8. Pemetaan UCI desa di Provinsi Riau tahun 2016 dapat dilihat pada peta berikut ini :