Perjanjian Kinerja Tahun 2016 PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 26 KabKota yang mencapai Eradikasi Frambusia 6 KabKota yang mencapai Eliminasi Kusta 12 KabKota Persentase kasus gigitan hewan penyebar rabies yang ditangani 100 Cakupan Tatalaksana ISPA Pneumonia Balita 60 Jumlah KabKota endemis Filariasis yang melakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan POMP Filariasis menuju eliminasi Filariasis mf rate 1 7 KabKota Menurunnya persentase prevalensi HIV 5 Case Notification Rate CNR semua kasus TB per 100.000 penduduk 97 Case Detection Rate CDR kasus TB 50 Angka keberhasilan pengobatan Success Rate kasus TB 90 Persentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji 3 bulan sebelum operasional 65 Persentase Bayi Usia 1 tahun yang mendapat Imunisasi dasar lengkap 91,5 Persentase DesaKelurahan Universal Child Immunization 86 Persentase situasi Matra yang dilakukan upaya kesehatan 30 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 27 Jumlah kasus sesuai AFPPD3I dapat diambil spesimen ≥ 2 Jumlah kabkota dan rumah sakit yang terevaluasi program AFPPD3I 12 kabkota dan 14 RS Jumlah kasus discharded campak ≥ 2100.0 00 penduduk Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon 70

4. Menurunnya angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu 20 Persentase KabKota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR minimal 50 sekolah 20 Persentase DesaKelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Posbindu PTM 20 Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 20 Persentase KabKota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal utama 20

5. a. Meningkatnya

ketersediaan obat dan logistik kesehatan Persentase Ketersediaan Obat dan vaksin 100 Persentase Penggunaan Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan Sesuai Kebutuhan 80 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 28 b. Meningkatnya penggunaan obat rasional dan perbekalan kesehatan Persentase Penggunaan Obat Rasional dan Perbekalan Kesehatan Sesuai Kebutuhan 65 Persentase Pemantauan Kasus Penyalahgunaan NAPZA di RS 75 Persentase Instalasi Farmasi KabKota IFK sesuai standar 93 Persentase usaha obat tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat 40 Persentase P-IRT yang memenuhi persyaratan produksi yang baik 60 Persentase sarana distribusi obat, alkes dan PKRT yang memenuhi persyaratan distribusi 25 Persentase produksi alkes dan PKRT yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat 100 Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar 45

6. Menurunnya angka

kematian ibu melahirkan, bayi dan anak Angka kematian Ibu 102 per 100.000 KLH Angka kematian bayi 23 per 1.000 KLH Angka kematian balita 32 per 1.000 KLH Cakupan kunjungan neonatal pertama KN1 92,6 Cakupan Kunjungan neonatal lengkap KN lengkap 89 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 29 Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani 81 Cakupan kunjungan bayi 91 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 86 Cakupan Penjaringan siswa SD 1 setingkat 95 Persentase KabKota dng Puskesmas mampu laksana PKPR 91 Persentase Puskesmas mampu laksana KTA 92,8 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Gakin K4 95 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 75 Cakupan Pertolongan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 90 Cakupan Pertolongan Gakin Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 90 Cakupan Pelayanan Nifas 90 Cakupan Pelayanan Nifas Gakin 90 Cakupan Peserta KB Aktif 73 Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi Yang Dirujuk 100 Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi Gakin Yang Dirujuk 100 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 30

7. Menurunnya prevalensi

gizi buruk balita Prevalensi Gizi Buruk pada Balita 1,3 Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe 90 Cakupan Bayi Mendapat Kapsul Vitamin A biru 90 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A merah 90 Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif 80 Cakupan Balita Yang Naik Berat Badannya 86 Cakupan Balita Bawah Garis Merah BGM 1,3 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 Jumlah Kecamatan Bebas Rawan Gizi 82 Cakupan Rumah Tangga Dengan Garam Beryodium Baik 90 Persentase Gizi Kurang pada Balita 8,7 Persentase Gizi Buruk pada balita 1,3

8. Meningkatnya rumah

tangga yang menetapkan PHBS Persentase KabupatenKota yang melakukan promosi kesehatan melalui media 70 Presentase desa siaga aktif 80 Presentase Rumah tangga ber PHBS 40 Presentase Sekolah dasar yang mempromosikan kesehatan 40 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 31 Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 3 Persentase kabupatenkota yang memiliki kebijakan PHBS 50 Persentase Desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 untuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat UKBM 20 Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan 3 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung kesehatan 4

9. Meningkatnya

persentase KabKota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan lingkungan Jumlah DesaKelurahan yang melaksanakan STBM 662 Pengawasan kualitas air minum 35 Tempat-Tempat Umum yang memenuhi Syarat Kesehatan 52 Jumlah KabKota yang menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat 6 kabkota RS yang melakukan Pengelolaan Limbah medis sesuai aturan 15 Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat Kesehatan 14 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 32

10. Meningkatnya

ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 tenaga kesehatan 85 Persentase RS KabKota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang 85 Jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya kumulatif 270 Persentase pengajuan STR tenaga kesehatan 100 Persentase tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan masyarakat yang ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan 100 Jumlah dokumen data dan informasi tenaga kesehatan -

11. Meningkatnya

pelayanan laboratorium klinis dan lingkungan Persentase terakreditasinya pelayanan laboratorium pelayanan kesehatan dan lingkungan 70 Persentase tersedianya sarana dan prasarana laboratorium 70 Persentase tersedianya Sumber Daya Manusia SDM pada pelayanan laboratorium yang kompeten 60

12. Meningkatnya

penanggulangan krisis Jumlah kabupatenkota yang mendapatkan dukungan untuk mampu melaksanakan upaya 12 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 33 kesehatan secara cepat dan tepat pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya Persentase Krisis kesehatan yang dilakukan penanggulangan 24 jam 100

13. Meningkatnya pelatihan

dan penelitian tentang kesehatan Persentase pelatihan yang dikerjakan 100 Jumlah penelitian tentang kesehatan yang dikerjakan 1 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 34

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Kinerja

3.1.1 Penetapan Indikator Kinerja

Indikator kinerja ditetapkan berdasarkan kegiatan program dan merupakan bagian integral dari perencanaan strategis. Indikator kinerja terdiri dari indikator input, output, outcome, benefits dan impact.

3.1.2 Sistem Pengumpulan Data

Laporan dikumpulkan oleh masing-masing penaggungjawab program melalui pengisian format-format yang telah ditetapkan sesuai Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014. Hasil yang dilaporkan merupakan kegiatan selama satu tahun yang didanai baik APBD.

3.1.3 Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja merupakan hasil perbandingan antara rencana kegiatan dengan hasil pencapaian kegiatan. Dalam memberikan penilaian tingkat kinerja menggunakan skala pengukuran sebagai berikut: Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 4 Lebih dari 100 Sangat baik 3 75 sampai 100 Baik 2 55 sampai 75 Cukup 1 Kurang dari 55 Kurang 3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Bagian ini menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja. Berikut hasil pengukuran pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2016. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 35

3.2.1 Meningkatnya cakupan pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit baik

pemerintah maupun swasta Indikator tercapainya sasaran “Meningkatnya Cakupan Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit Baik Pemerintah maupun Swasta” diukur melalui indikator kinerja dengan target, realisasi, dan capaian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1 2 3 4 5 6 =54100

1. Meningkatnya

cakupan pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta 1. Jumlah Puskesmas yang melaksanakan akreditasi 6 100 2. Persentase puskesmas dengan program pengembangan 60 52 86,67 3. Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan Pelayanan PONED 90 82 91,11 4. Persentase Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam 60 53 88,33 5. Jumlah Puskesmas Sesuai Standar 12 PKM 28 PKM 100 6. Persentase Rumah sakit Pemerintah dan swasta yang terakreditasi versi 2012 50 20,63 41,27 7. Jumlah RS Rujukan Regional yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan 2 RS 1 RS 50 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 36 8. Persentase Rumah Sakit yang ikut dalam sistem penanggulangan kegawatdaruratan terpadu di 4 kabkota 20 9. Persentase Rumah Sakit Pemerintah yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Jiwa 50 17,6 35,20 10. Persentase jumlah pemohon perizinan rumah sakit tipe B 100 100 100

1. Jumlah Puskesmas yang melaksanakan akreditasi

Definisi operasional dari Jumlah Puskesmas yang melaksanakan akreditasi adalah Suatu pengakuan yang diberikan oleh komisi akreditasi kepada Puskesmas dan klinik terhadap hasil penilaian kesesuaian proses dengan standar akreditasi yang telah ditetapkan di suatu wilayah pada waktu tertentu. Target indikator ini di Tahun 2016 diperkirakan belum ada Puskesmas yang terakreditasi tetapi karena dukungan dari Kementerian Kesehatan cukup besar dan dukungan dana dari APBD sebesar Rp.772.034.000 Pelaksanaan Pelatihan Pendamping Akreditasi Fasyankes Primer Bagi Tim Dinas Kesehatan KabupatenKota dan dana APBN Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Akreditasi Puskesmas sebesar: Rp.269.018.100,- Capaian indikator ini lebih dari 100 karena dari target 0 tercapai 6 Puskesmas terakreditasi. Berdasarkan hasil survey Puskesmas yang sudah terakreditasi berada di Kota Dumai dengan rincian sebagai berikut: