Persentase puskesmas dengan program pengembangan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 39 12 Puskesmas tenaga terlatih capaian 10 Capaian sangat rendah dikarenakan keterbatasan dana dan keterbatasan SDM baik di Provinsi sebagai penyelenggara dan SDM di KabKota. c LANSIA Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan santun usila sesuai standar, target tahun 2016 20 dari jumlah Puskesmas terealisasi 14 Capaian 70. Capaian dinilai sedang, hal ini karena dana dari APBN terkena rasionalisasi. d Perawatan Kesehatan Masyarakat PHN Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan dan keteknisan medik di tahun 2016 target 221 Puskesmas terealisasi 137 Puskesmas capaian kinerja 52. Capaian tersebut dinilai kurang baik, hal ini disebabkan karena keterbatasan dana dalam pelaksanaan kunjungan keluarga ke daerah binaan, belum semua Puskesmas memiliki perawat koordinator di Puskesmas, kurangnya SDM di Puskesmas dan kurangnya kerjasama lintas program. e Kesehatan Olah Raga Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kesehatan olah raga ditargetkan 221 Puskesmas di tahun 2016 terealisasi 193 Puskesmas Capaian kinerja 87. Persentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani, target 50 terealisasi 35 capaian kinerja 70. f Kesehatan Jiwa Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa, target 221 Puskesmas terealisasi 40 Puskesmas capaian linerja 18. Capaian ini dinilai sangat kurang karena masih belum terlatihnya SDM tentang kesehatan jiwa, kurangnya kerjasama lintas sektor dan keterbatasan dana. Persentase Puskesmas dengan program pengembangan target sampai akhir. Renstra tahun 2019 masih ada 28 lagi dari jumlah Puskesmas yang ada. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 40

3. Persentase Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan

PONED Pengertian dari PONED Pelayanan Obsterik dan Neonatal Emergensi Dasar, meliputi kemampuan untuk menangani dan merujuk : a Hipertensi dalam kehamilan preeklampsia, eklampsia, b Tindakan pertolongan Distosia Bahu dan Ekstraksi Vakum pada Pertolongan Persalinan, c Perdarahan post partum, d infeksi nifas, e BBLR dan Hipotermi, Hipoglekimia, Ikterus, Hiperbilirubinemia, masalah pemberian minum pada bayi, f Asfiksia pada bayi, g Gangguan nafas pada bayi, h Kejang pada bayi baru lahir, i Infeksi neonatal, j Persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan Obstetri – Neonatal antara lain Kewaspadaan Universal Standar. Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED Tahun 2016 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED 90 82 92 Pada tahun 2016 target indikator Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan Pelayanan PONED 90 terealisasi 82 capaian kinerja 92. Capaian indikator tersebut dinilai sangat baik dan terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015 71,7 Keberhasilan program ini karena adanya dukungan dana dari APBD kegiatan Pemantapan Tatalaksana dan Deteksi Dini Program PONED dengan alokasi dana sebesar Rp.285.206.000 terealisasi Rp. 249.506.100. Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan Pelayanan Aktif PONED Tahun 2016 adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 41 Grafik 3.2 Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan Pelayanan PONED Menurut KabKota Di Provinsi Riau Tahun 2016 Grafik 3.3 Jumlah Puskesmas yang Aktif PONED dan Jumlah Puskesmas dengan Tenaga Terlatih PONED Menurut KabKota di Provinsi Riau Tahun 2016 Persentase Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED target sampai dengan tahun 2019 masih ada 18 lagi yang harus dicapai.

4. Persentase Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam

Definisi Operasional Persentase Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam adalah Jumlah puskesmas yang mampu memberikan pelayanan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 90 75 85 50 100 100 40 68 50 100 100 82 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5 9 4 4 7 2 2 2 6 4 5 9 6 6 4 7 5 2 2 4 6 4 Puks Aktif PONED Pusk dg tenaga terlatih PONED Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 42 gawat darurat yang memiliki Dokter Umum, on site berada ditempat 24 jam dengan kualifikasi GELS+ACLS serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Persentase Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam di Provinsi Riau Tahun 2016 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam 60 53 88 Capaian kinerja Persentase Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam sebesar 88 target 60 terealisasi 53 dinilai baik dan capaian tersebut meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2015 73,3. Hal ini karena adanya koordinasi yang baik antara Provinsi dan KabKota. Pencapaian indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan IGD 24 jam sampai dengan target akhir Renstra masih 47 lagi target 100, sehingga perlu didukung dengan dukungan dana dari APBD atau APBN karena untuk tahun 2016 tidak ada dukungan dana.

5. Jumlah Puskesmas Sesuai Standar

Definisi Operasional dari Jumlah Puskesmas Sesuai Standar. Jumlah Puskesmas yang sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014. Tabel 5.6 Capaian Indikator Jumlah Puskesmas Sesuai Standar di Provinsi Riau Tahun 2016 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah Puskesmas Sesuai Standar 12 PKM 28 PKM 100 Capaian indikator lebih dari 100 karena didukung oleh anggaran APBD antara lain: Peningkatan kegiatan Upaya Kesehatan dasar dengan alokasi dana Rp.342.014.200,- terealisasi Rp.287.118.040,-; Peningkatan